Share

Bab 20: Terluka

“Kami akan usahakan yang terbaik, Pak. Silakan Bapak tunggu dulu di luar.” Dokter muda itu tersenyum menenangkan sebelum kembali memasang wajah serius.

Sementara dokter menangani Mei, pengemudi Grandmax mencari ponsel Mei di tas selempang yang tadi dikenakannya. Ia membuka aplikasi WhatsApp dan menemukan nama Prof. Amran di urutan teratas. Mei sengaja menyematkan pembicaraan dengan Amran agar chat dari profesor itu tidak tenggelam. Kadang, pembicaraan di grup-grup WhatsApp menenggelamkan chat-chat penting.

"Halo, di sini Amran, Senior Lecture di Fakultas Pertanian Departemen Agribisnis. Apakah ada yang bisa saya bantu?"

"Maaf, Pak. Apakah Bapak kenal Mbak Meilina Salsabila Putri?" Suara pengemudi Grandmax bergetar. Sudah lima tahun dia menjadi sopir dan baru kali ini menabrak orang sampai tidak sadarkan diri. Ia pernah dua kali menyerempet pengendara motor dan keduanya tidak terluka parah.

"Iya, Pak. Itu mahasiswa saya."

"Saya Andi. Tadi saya menabrak menabrak Mbak Meilina di deka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status