Share

Bab 550

Author: Ghea
"Aku tetap harus mutar."

Arlina nekat menari di depan Rexa. Di balik piama, masih bisa terlihat pinggang ramping dan lekuk tubuhnya.

Rexa menatapnya lebih lekat, lalu dia mengulurkan tangan ke arah Arlina. Arlina seakan-akan sudah siap. Seperti kelinci, dia tiba-tiba berlari masuk ke kamar.

Pintu langsung ditutup olehnya. Saat Rexa mendengar bunyi kunci dari dalam, dia tertawa, lalu tersenyum kecut. Jari-jari panjangnya mengetuk pintu pelan.

"Ngapain?" Terdengar suara waspada Arlina dari dalam.

"Setelah kamu bangun nanti, mau ikut jemput Annie?"

"Boleh."

"Istirahatlah dengan baik."

Di pintu tidak terdengar gerakan lagi, hanya suara langkah kaki menjauh. Arlina berdiri di belakang pintu sebentar, hatinya makin curiga. 'Rexa benar-benar pergi begitu saja? Jangan-jangan ini jebakan?'

Beberapa saat kemudian, dia tak tahan lagi. Dia perlahan membuka pintu sedikit, mengintip lewat celah kecil. Di luar benar-benar kosong. Rexa benar-benar pergi.

Arlina merasa lucu. Dia menutup pintu lagi, hen
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (6)
goodnovel comment avatar
ramadhiadewi
yaahh koq cuma 2 bab??
goodnovel comment avatar
Bundanya Khaliza
rexa ternyata hot juga ya
goodnovel comment avatar
Devi Alvaru
Kayanya uda mau tamat ini🥲
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Dosenku di Siang Hari, Suamiku di Malam Hari   Bab 550

    "Aku tetap harus mutar."Arlina nekat menari di depan Rexa. Di balik piama, masih bisa terlihat pinggang ramping dan lekuk tubuhnya.Rexa menatapnya lebih lekat, lalu dia mengulurkan tangan ke arah Arlina. Arlina seakan-akan sudah siap. Seperti kelinci, dia tiba-tiba berlari masuk ke kamar.Pintu langsung ditutup olehnya. Saat Rexa mendengar bunyi kunci dari dalam, dia tertawa, lalu tersenyum kecut. Jari-jari panjangnya mengetuk pintu pelan."Ngapain?" Terdengar suara waspada Arlina dari dalam."Setelah kamu bangun nanti, mau ikut jemput Annie?""Boleh.""Istirahatlah dengan baik."Di pintu tidak terdengar gerakan lagi, hanya suara langkah kaki menjauh. Arlina berdiri di belakang pintu sebentar, hatinya makin curiga. 'Rexa benar-benar pergi begitu saja? Jangan-jangan ini jebakan?'Beberapa saat kemudian, dia tak tahan lagi. Dia perlahan membuka pintu sedikit, mengintip lewat celah kecil. Di luar benar-benar kosong. Rexa benar-benar pergi.Arlina merasa lucu. Dia menutup pintu lagi, hen

  • Dosenku di Siang Hari, Suamiku di Malam Hari   Bab 549

    Setelah Arlina membawa Annie meninggalkan kantor, Hubert yang duduk di mejanya tersenyum tipis. Dia merasa senang dipuji anak kecil.....Arlina dan Annie baru sampai di pintu lift saat bertemu dengan Rexa."Papa!" Mata Annie sontak berbinar-binar. Dia langsung memeluk Rexa.Rexa membungkuk dan menggendongnya, lalu mengangkat tas kecilnya. "Sepertinya Annie dapat banyak hadiah ya.""Semua ini dikasih para paman, bibi, dan kakak," sahut Annie sambil memeluk leher Rexa.Arlina tersenyum. "Annie sekarang sudah jadi favorit banyak orang di kantor. Teman-temanku semua suka padanya."Mendengar "favorit", Annie langsung mendongak dengan sombong.Rexa tersenyum sambil mencubit hidungnya. "Nanti kepalamu besar sampai nggak bisa lewat pintu."Kemudian, pandangannya jatuh ke Arlina. Sebenarnya mereka hanya beberapa hari tidak bertemu, tetapi rasanya seperti sudah berabad-abad."Peluk dulu." Rexa mengulurkan tangannya.Arlina melihat ke kiri dan ke kanan. Karena tidak ada orang lain, dia memeluk R

  • Dosenku di Siang Hari, Suamiku di Malam Hari   Bab 548

    Annie membuka mulutnya, berkata dengan suara kekanak-kanakan, "Aku duduk sampai pantatku sakit, jadi mau berdiri sebentar. Mama bilang aku nggak boleh keluar dari kantor, jadi aku cuma bisa ke sini."Dengan nada yang terdengar galak, Hubert bertanya, "Kalau begitu, kamu tahu nggak, anak kecil berdiri sendirian di balkon itu bahaya?""Aku nggak mendekat ke pagar kok. Aku cuma berdiri di sini," sahut Annie. "Tadinya aku mau makan camilan, tapi takut ganggu Paman."Hubert memperhatikan kalau di tangannya masih memegang camilan yang baru dibuka."Pokoknya anak kecil nggak boleh sembarangan ke tempat seperti ini. Cepat masuk.""Oh." Annie menurut, kembali masuk kantor, lalu memanjat naik ke kursi dengan tangan dan kakinya.Hubert menutup pintu balkon, duduk kembali ke posisinya.Sepertinya setelah kembali ke kantor, bocah itu juga tidak makan camilan dan hanya duduk diam di sana.Hubert yang baru saja mengalami syok, takut Annie tiba-tiba menghilang lagi. Dia ragu sejenak, lalu berkata, "Ba

  • Dosenku di Siang Hari, Suamiku di Malam Hari   Bab 547

    Mata Annie langsung berbinar-binar.Saat itu juga, sebuah sosok muncul di ambang pintu. Jazlan langsung mengenali itu adalah pacarnya. Dia lantas memberi Annie isyarat mata."Ibu ...."Suara mungil dan nyaring itu membuat Lillia yang baru masuk tertegun sesaat. Pada detik berikutnya, Annie sudah melingkarkan kedua tangannya di paha Lillia.Lillia tersenyum, mengusap kepala Annie, lalu melirik Jazlan dengan galak. "Kamu ini ajarin anak kecil yang nggak-nggak ya."Jazlan pura-pura polos. "Aku nggak ajarin kok. Annie sendiri yang mau panggil begitu."Annie menengadah, menatap ayah angkatnya sekilas. 'Ya sudahlah, terserah kalian saja, yang penting kalian senang.'Setelah menyelesaikan urusan pekerjaan, Jazlan dan Lillia pun pulang bareng. Sebelum pergi, mereka sempat menawari Annie ikut makan malam, tetapi Annie menggeleng, mengatakan ingin menunggu Rexa pulang.Arlina sudah memesan makanan, jadi dia dan Annie makan berdua. Kebetulan, ada pasien yang baru selesai dioperasi tiba-tiba menga

  • Dosenku di Siang Hari, Suamiku di Malam Hari   Bab 546

    Setelah Rexa berangkat dinas, Annie dititipkan ke rumah kakek neneknya selama dua hari.Sepulang kerja, Arlina juga ke sana untuk makan malam. Pada hari ketiga, Arlina baru menjemput Annie pulang dan membawanya ke tempat kerjanya sore itu.Sebelum berangkat, Arlina mengambil camilan dari rumah, lalu memasukkannya ke tas kecil Annie sambil berpesan, "Mama kadang sibuk, mungkin nggak bisa selalu awasi kamu. Jadi, kamu harus duduk manis di kantor. Jangan lari-larian ya."Annie mengangguk. "Tenang saja, masa Mama nggak percaya sama aku?"Arlina merasa lucu melihat wajah serius putrinya.Arlina sudah lebih dulu memberi tahu rekan kerja yang piket bersamanya bahwa Annie akan ikut. Semua orang sangat senang. Siapa yang tidak suka anak kecil yang manis dan menggemaskan begini?Begitu Annie memanggil "Kakak" dengan manis, mereka semua tertawa senang dan berlomba-lomba mengeluarkan camilan simpanan masing-masing.Sekarang tas kecil Annie menjadi makin penuh. Namun, dia bukan anak pelit. Camilan

  • Dosenku di Siang Hari, Suamiku di Malam Hari   Bab 545

    Arlina menjewer telinga Rexa, wajahnya terlihat sangat galak. "Kamu nggak dengar inti dari perkataanku barusan? Intinya kamu nggak boleh tebar pesona ke mana-mana."Dia tidak menjewer terlalu kuat, lebih seperti sedang bercanda manja. Suara Rexa lembut dan penuh kasih sayang. Dia terus-menerus mengiakan, "Iya, iya."Arlina memang menyukai Rexa yang seperti ini, selalu mengalah padanya tanpa syarat. Hatinya pun terasa sangat puas."Duh, punya suami terlalu ganteng itu bikin susah juga, jadi nggak ada rasa aman," gumam Arlina sendiri.Ucapan itu membuat bibir Rexa terangkat. Dia tentu senang dipuji ganteng oleh Arlina."Aku ganteng ya?" Rexa mendekat padanya."Ganteng, sudah berapa kali aku muji kamu?""Mana ada suami yang bosan dipuji istrinya." Mata Rexa dipenuhi senyuman.Arlina memujinya habis-habisan, "Super ganteng, gantengnya nggak ada lawan, keren, memesona, gagah perkasa, penuh wibawa."Meskipun tahu Arlina sengaja, senyuman Rexa tetap semakin lebar."Lihat bibir, dari tadi seny

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status