Share

Bab 2

Weekend ini benar-benar hari santai untuk Vika, tugas sudah selesai tinggal menunggu hasil.

Dia berharap kali ini tidak ada kesalahan dari smua tugas yg sudah sangat susah payah ia selesaikan itu.

Saat tengah duduk dihalaman depan rumah, tiba-tiba saja sesosok pria bersahaja datang menghampiri,wajahnya terlihat serius dan terlihat jelas ada yang akan disampaikan pada gadis manis dan masi lugu dan menggemaskan itu..

" Vika, ada yang ayah mau sampaikan, Vika hanya mengangguk dan langsung menatap wajah ayahnya dengan seksama "ayah sudah tua,tidak ada lagi hal yang ayah inginkan selain melihat gadis ayah jadi wanita yang solehah,mandiri dan bisa hidup bahagia dengan orang yang tepat," vika tetap diam dan menatap ayahny dengan tatapan hangat .

"Ayah sudah ada pandangan siapa calon yang pas untuk anak ayah yang baik ini,"senyum diwajah ayahnya sangat tulus dan terlihat yakin bahwa Vika akan setuju saja dengan calon nya.

Setelah Vika masuk universitas baru  kali itu dia mulai menjalin hubungan dengan laki-laki, sebelumnya Vika tergolong anak yang patuh, nurut dan tidak pernah neko-neko, meskipun pergaulan dan temannya semua menyarankan dia untuk berpacaran, karena tidak sedikit laki-laki yang mengincarnya.

Saat masa ospek Angga memberanikan diri mengajak Vika berkenalan dan seolah tidak mau lepas dari vika, angga bahkan mendekati sahabat Vika dan memaksanya memberi informasi tentang Vika.

Dengan bantuan dari teman dan upaya Angga akhirnya Vika memberanikan diri menerima tawaran Angga untuk menjalin hubungan denganya, tapi tentu tidak ada satupun keluarga nya yang tau dan andaipun tau pasti tidak akan diizinkan,karena keluarga Vika termasuk keluarga yang taat agama yang paham bila berpacaran itu haram. Meskipun Vika belum berhijab tapi semua anggota keluarganya yang wanita berhijab. Karena menganggap vika masi polos ayahnya mau menjodohkan dengan keluarga baik-baik yang dikenalnya.

Vika hanya mengangguk tidak berani berkomentar, sejujurnya Vika belum terlau paham apa benar dia sungguh jatuh hati pada Angga apa hanya ingin mengikuti saran temanny untuk coba-coba.

Besok minggu keluarga calon yang ayahnya sampai kan akan datang bersilaturahim sekalian mempertemukan Vika dengan calonnya.

Vika begitu syokk sampai pikirannya berjalan kemana-mana dan tak terasa sudah lewat tengah malam dan dia tak kuasa menahan kantuk dan terlelap.

"Vika.. sudah subuh apa kamu sudah bangun? Ibunya bertanya dari luar pintu.

Vika langsung terjaga "iya bu ini vika mau siap-siap solat. Ibunya langsung melangkah meninggalkan kamarnya dan membangunkan anaknya yang lain.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status