Share

45. Dua Pilar Cinta

Pukul sembilan malam, Romi baru bisa kembali ke rumah. Hari ini benar-benar melelahkan untuknya. Serangkaian pekerjaan membuat sekujur tubuh menjerit untuk segera diistirahatkan.

Romi segera berbaring di atas kasur. Pemuda itu seperti menemukan surga nyaman untuk dirinya terlelap. Ia mengecek ponsel beberapa saat dan menggeleng saat membaca pesan dari Raihan.

“Gue mau nembak Rania. Doain, ya,” ujar Romi yang membacakan pesan dari Raihan. “Dasar aneh lu, Han! Ngapain lu nembak Rania? Dia ‘kan istri lu sekarang.”

Romi kembali membaca pesan dari Raihan. “Pacaran setelah menikah itu asyik,” ucapnya menirukan tulisan di layar.

“Gak ada akhlak lu, Han!” Romi menggeleng beberapa kali. Matanya yang mengantuk tiba-tiba saja terjaga.

“Jomblo mana paham,” gumam Romi yang kembali membaca pesan dari Raihan.  

Romi menyimpan kembali ponsel ke atas nakas. Ia dongkol karena tingkah Raiha

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status