Share

Bab 15

"Kamu masih marah?" tanyanya.

"Keliatannya," jawabku dengan nada ketus sengaja tidak melihat ke arahnya.

"Keliatannya sih kamu lapar." Aku sontak menatap tajam ke arah Kris yang berada disampingku. Dia sedang fokus melihat mangkok bakso yang telah tinggal kuahnya.

Ini terjadi satu jam yang lalu setelah insiden tidak menyenangkan dari salahsatu mahasiswi Kris. Entah kenapa, seketika suasana hatiku mendadak memburuk. Aku yang hendak meminta Kris untuk membawaku pulang langsung dicegah olehnya. Dia berdalih bahwa kita harus makan siang terlebih dahulu sebelum pulang dan membawa pesanan Bunda yaitu Bakso mercon.

Akhirnya aku mengalah untuk mengikuti saran dari Kris, terlebih cacing di dalam perutku juga sudah berteriak untuk memberikan asupan makanan. Restoran yang identik dengan olahan berbagai jenis bakso menjadi pilihan tepat untuk sekarang. Terlebih jaraknya tidak begitu jauh dari kampus.

Dan disinilah aku telah duduk manis sambil memakan semangkok bakso mercon mungkin karena perutku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status