Share

#217 Penghambaan yang Kosong

Penulis: aisakurachan
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-24 08:19:36

“Bagaimana dengan vampire yang meminum darah dari hasil menampung?” Tentu saja Bree ingin tahu semua.

“Kami membuat tipuan.”

“Tipuan?”

Rad kemudian menceritakan tentang balai pengobatan dan uang yang diberikan pada penyumbang darah, sampai Bree mengangguk paham.

Sekali lagi kagum dengan sistem yang cukup sempurna untuk menutupi keadaan.

“Dimana mereka berada?” tanya Bree.

Mendengar Rad bercerita seperti ini, membuat Bree merasa seharusnya dia sudah pernah bertemu vampire selain Rad, tapi sepertinya tidak begitu.

“Untuk pusatnya, ada di salah satu hutan yang kemarin kita jelajahi bersama ayahmu--Allauch, tapi lebih pelosok lagi. Kebanyakan dari mereka tak akan bergaul dengan manusia kecuali saat makan. Bagi yang memiliki ternak darah bahkan tak perlu berusaha keluar dari rumah. Ternak Darah akan datang memberikan darahnya dengan rela.”

“Kenapa kau tidak menyukainya?”

Melihat ajah Rad saat ini, nadanya saat menjelaskan soal Ternak itu, dan juga bagaimana kerasnya Rad menolak m
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Zakiah Hijab
enak ya yg punya suami, bisa pacaran terus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam   #249 Awal Jalan yang Sulit

    “Kau yakin?” tanya Rad “Ya, aku sangat yakin.” Bree kembali meraih tangan Rad dan meletakkannya di pipi. “Aku tidak mungkin menghindarinya, karena saat ini aku adalah satu-satunya Donovan yang tersisa.” Rad mengangguk. Dia tidak bisa menghapus fakta ini. Mereka tidak bisa menyingkirkan rencana kehamilan begitu saja. “Apa kau tidak menginginkannya? Maksudku di luar tugas dan lainnya?” Bree hanya menyebut kemungkinan yang bisa terjadi, dia tak mungkin tahu semua apa yang ada dalam pikiran Rad. Tapi pertanyaan itu berhadiah jentikan jari pada kening Bree. “Jangan konyol, Bree! Tentu saja aku menginginkannya. Hanya saja, kau tidak hamil adalah jalan yang lebih mudah. Karena setidaknya ibuku tidak akan menuntut lebih jauh jika kau belum hamil.” Waktu penghianatan Rad kepada Amory semakin dekat Jika Bree mulai mengandung. Meski sudah siap menghadapi, bukan berarti Rad menginginkan hal itu terjadi. “Tapi karena kau sangat menginginkannya, maka mari kita tempuh jalan yang sulit

  • Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam   #248 Pilihan yang Lebih Mudah

    Rad mengelus kedua pipi Bree, dan menangkup keduanya. “Begitu aku menyadari perasaanku padamu, maka tugas itu sudah tidak berarti lagi. Mustahil aku meneruskan rencana itu." Bree mengangkat tangan, menyentuh punggung tangan Rad yang ada di pipinya, lalu memandang wajahnya. Jernih dan tegas, seperti tadi. Tidak ada keraguan, sangat yakin dengan apa yang dikatakannya. Tapi Bree tahu konsekuensi dari semua itu tidak mungkin akan mudah. Keputusan Rad ini bukan tidak berdampak. “Keputusan ini akan berbahaya untukmu. Kau akan melawan seorang pemimpin klan,” bisik Bree. Rad tersenyum, dan mendekati Bree. Menempelkan keningnya pada dahi Bree, dan memejamkan mata. “Apa aku pernah mundur saat menghadapi bahaya untukmu?” bisik Rad. “Tidak.” “Maka kali ini juga sama. Kita tidak mungkin mengambil jalan lain. Aku tak akan membiarkan mereka menyentuhmu, maupun menyakitimu.” “Dia sangat hebat bukan?” Bree menyentuh kedua pipi Rad, Rad membuka mata dan memandang Bree. Bree tidak ingin kenyat

  • Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam   #247 Jodoh yang Telah Ada

    Rad menghembuskan napas, lalu menggenggam tangan Bree. Dia tak bisa menunda lagi. “Aku ingin kau tahu jika saat ini aku mencintaimu. Kau tahu bagaimana perasaanku yang akan mengikuti kemanapun,” kata Rad. “Ya, aku tahu. Kau sudah mengatakan beberapa kali tadi,” sahit Bree, sedikit tidak sabar. “Aku yang sekarang berbeda dengan diriku yang dulu.” “Lalu apa hubungannya dengan semua ini?” desak Bree. “Rencananya, setelah aku menyingkirkanmu dari kastil, berikutnya adalah aku menikah dengan Astrid. Menjadi penguasa Valois, dengan anak kita sebagai pewarisnya.” Bree menegakkan tubuh, duduk, bergeser menjauh. Menatap Rad dengan mata tajam. “Kau menikah dengan siapa?” tanya Bree. Nadanya tak kalah tajam dengan mata itu. “Astrid.” “Siapa dia?” “Salah satu vampire wanita di klan.” “Aku tidak bertanya hal yang tidak signifikan seperti itu! Aku tahu dia vampir di klan, karena tidak mungkin kau mendapat tugas untuk menikahi manusia yang dipandang rendah oleh mereka! Yang aku tanyakan a

  • Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam   #246 Kakak yang Sudah Tidak Ada

    “Bree, tak mungkin kami melakukannya. Kematian ayahmu bukan bagian dari rencana kami. Rencana Nox maksudku.” Rad menggeleng kuat-kuat. “Tapi kalian yang akan diuntungkan dengan meninggalnya ayahku, dan juga Bastien!” sanggah Bree. “Karena itu kau mencurigaiku membunuh ayahmu?” Todongan pedang Bree kini menjadi masuk akal. Bree rupanya menyimpan dasar pemikiran itu selama ini. “Ya. Aku dulu berusaha mencari motif dari kematian mereka berdua, dan kau yang paling beruntung di sini.” “Kau lupa tentang Ben? Dia yang melakukan ini, dia membunuh ayahmu dan mencoba untuk membunuh ayahnya. Dia sudah mengaku.” Rad menatap wajah Bree yang perlahan berubah menjadi tenang kembali setelah sempat tegang. “Aku lupa,” kata Bree. Bree terlupa tentang pria mengerikan itu, karena terhanyut dengan kesimpulannya sendiri yang telah tersimpan dalam benaknya begitu lama. Sampai melupakan Ben yang jelas telah mengaku. “Apa kau juga lupa? Kami tidak bisa membunuh manusia. Rencana yang disusun Nox tidak

  • Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam   #245 Perjanjian yang Bodoh

    “Aku tidak tahu jika harus ada proses yang merepotkan seperti itu agar identitasmu tidak terbuka.” kata Bree, sementara mengambil tempat duduk di dekat perapian yang ada di kamar. Meski hanya sebentar menunggang Mir, tubuhnya sudah kembali menggigil. “Ya, memang harus ada proses seperti itu, Tapi tidak masalah untukku. Merepotkan tapi bukan tidak bisa dihadapi.” Rad mengambil tempat duduk di sebelahnya, lalu menarik Bree agar bersandar pada tubuhnya. Bukan agar lebih hangat, tapi Rad sedang menikmati aroma tubuh Bree. Dia menikmati aroma indah lagi, setelah tadi sempat menghilang. “Apa kau lapar? Harus makan sekarang?” Bree mendongak, melihat Rad menghirup aroma tubuhnya sambil memejamkan mata. “Tidak. Bree. Aku hanya sedang menikmati aroma saja.” “Oh.” Bree kembali bergeser, kali ini menatap perapian dengan tangan Rad melingkar di tubuhnya. “Apa nanti kau juga akan menyingkir seperti ibumu? Lalu aku bagaimana? Apa aku harus menikah lagi?” tanya Bree, kembali dikuasai oleh pen

  • Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam   #244 Umur yang Berarti

    “Jangan mengatakan sesuatu yang mengerikan seperti itu!” sergah Bree. “Tapi itu benar. Aku akan mengikutimu, tidak akan lama, karena sebentar lagi adalah saat dimana aku harus makan, jadi…” Rad mengangkat bahu, sambil tersenyum simpul, dan mengelus pipi Bree. “Oh…” Bree melupakan itu. Sudah hampir dua minggu Rad tidak makan. Rad menepuk kepala Bree perlahan. “Jangan pernah mengatakan soal kepantasan atau apapun setelah ini. Jangan dengarkan jika ada yang merendahkan dan mengatakan tidak pantas. Aku adalah laki-laki beruntung karena menjadi suamimu, dan vampir yang mendapat kehormatan untuk meminum darahmu.” Bree menghapus air mata kebingungan yang kini menetes di pipinya. Bree merasa gembira tapi sekaligus sedih. Bree masih mengingat semua kata-kata Amory. “Ibumu… Aku akan membuatnya kehilangan dirimu.” Rad mendesah, sesungguhnya dia juga tak tahu harus membujuk ibunya dengan cara apa. “Jangan dengarkan dia. Aku yang akan membujuknya nanti. Kau jangan khawatir, aku akan menen

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status