Share

#302 Rindu yang Berbeda

Penulis: aisakurachan
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-19 06:37:41
Setelah kembali dari ruang waktu yang aneh milik Ara itu, Bree terkadang merasa kebingungan tentang kapan dan dimana dirinya berada saat bangun tidur. Insting tubuhnya untuk merasakan waktu sedikit kacau.

Kali ini juga sama. Bree terbangun dan langsung duduk dengan terperanjat. Merasa melakukan kesalahan, padahal tidak sama sekali. Tidak kesiangan atau apapun. Dia tak punya janji apa-apa hari ini.

“Ada apa?” Rad yang ada di sebelahnya, ikut terbangun, merasakan gerakan tiba-tiba dari Bree.

“Tidak ada. Maaf. Aku hanya terkejut.”

Bree memandang sekitar kamarnya yang remang-remang. Hari sudah pagi, dan sepertinya cuaca mendung seperti biasa. Bree lalu merebahkan diri kembali.

“Mimpi buruk?” tanya Rad, sambil menarik Bree mendekat, dan merapatkan selimut yang menutupi mereka.

Meski tidak direncanakan, apa yang ada di benak mereka sama. Mereka ingin kembali tidur. Segala kejadian beberapa hari ini, tidak cukup hanya ditebus dengan tidur semalaman.

“Tidak. Hanya terkejut saja. Aku ta
aisakurachan

🙂🙂 pagi-pagi ya

| 5
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sentra Store
olahraga biar sehat ahh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam   Extra 30 - Meresmikan yang Telah Ada

    Abel merasa dirinya sedikit rakus, saat kembali melumat bibir Amory. Dia menunggu ini sejak lama. Amory telah menggodanya, hampir setiap hari sejak mereka pertama bertemu, dan saat itu Abel tidak tahu harus menanggapi bagaimana, mengingat statusnya. Abel bahkan masih ingat, betapa dirinya sedikit kecewa, saat tahu Amory adalah ibu dari Rad. Langsung merasa tidak sopan karena sempat berpikir jika Amory menawan. Tapi kini tidak lagi perlu menahan diri. Setiap sentuhan Amory, bisa terbalas dengan keinginan yang sama, tanpa harus peduli lagi semua itu. Untuk Amory, dia hanya sedang menikmati bagaimana aroma harum Abel meliputi tubuhnya. Setiap pelukan dan desahan napas, membawa aroma menyenangkan itu untuknya. Membuat Amory menginginkan lebih dan lebih. “Kau tidak ingin makan?” bisik Abel, saat memeluk tubuh lemas Amory. Amory mengangkat kepala dengan wajah heran. “Ini aneh. Kenapa aku tidak merasa lapar?” Abel tergelak. “Apa puas saja sudah cukup untukmu, kau tidak perlu makan la

  • Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam   Extra 29 - Perjanjian yang Sederhana

    “Kau tidak ingin aku meninggalkanmu?” tanya Abel, sambil melepaskan mantel, lalu kembali duduk di samping Amory yang kini ada di tepi ranjang. Amory mengangguk, lalu perlahan menoleh menatap Abel. “Jika kau ingin aku tinggal, maka syaratnya jelas. Aku tidak ingin hanya menjadi ternak darahmu saja. Itu syaratnya.” “Tapi…tapi…” “Tidak ada tapi, Amory. Aku akan tinggal, bahkan kau boleh membuatku menjadi makanan, tapi setelah syarat itu kau penuhi." Jika hanya didengar sekilas, mungkin terlihat Abel sedikit memaksakan kehendak. Tapi Abel yakin pada perasaan Amory yang berubah menjadi obsesi itu. Jika Abel mau, dia bisa saja memaksa Amory dengan mudah. Membuatnya mengatakan apa yang tersembunyi dalam hatinya. Tapi Abel tidak melakukannya. Menurutnya, hal itu curang. Dia ingin Amory mengatakannya sesuai dengan kehendak hatinya sendiri. Abel ingin memenangkan perdebatan ini dengan adil. "Katakanlah." Sampai akhir Abel tidak memakai kekuatannya, kecuali untuk membuat Amory tenang.

  • Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam   Extra 28 - Perasaan yang Sulit Diakui

    Abel ingin melanjutkan dengan durasi lama, tapi tidak yakin hal itu akan berakibat baik—mengingat temperamen Amory, maka dia melepaskannya, sebelum Amory bisa memproses. Amory kembali terengah, tapi kali ini dengan alasan yang berbeda. Terkejut dan heran. "Apa yang kau lakukan?" hardik Amory. “Kau tidak tahu itu apa? Kau tidak pernah melakukannya sebelum ini?” Abel hanya bercanda pastinya. “Aku tahu itu apa! Yang aku tanyakan, kenapa kau melakukannya?!” bentak Amory. “Tentu saja karena aku ingin kau sadar jika sebenarnya kau menginginkanku lebih dari itu. Lebih dari sekedar menjadi Ternak Darah.” Amory menjauhkan kepalanya dari Abel. “Tidak. Aku hanya ingin makan! Saat inipun aku ingin makan karena aku lapar!" bantah Amory. Menolak untuk kesekian kali. "Kau tidak merasa terlalu terobsesi pada diriku?" "Aku tidak terobsesi padamu!" Amory menggeleng, menegaskan. "Aku hanya merasa terlalu lapar, dan aku tahu kau adalah makanan yang lezat." Untungnya Abel adalah orang yang sabar

  • Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam   Extra 27 - Bujukan yang Ampuh

    Abel menempelkan telinga pada pintu kamar Amory dan lega. Tidak ada suara apapun yang terdengar, dia masih pingsan. Abel membuka pintu, sambil mengurai tali yang melilit pinggangnya. Tali baru yang didapat setelah mendapat omelan panjang. Hunter mungkin bebas memakai senjata, tapi tetap akan ada pertanyaan saat ada perlengkapan yang hilang tanpa sebab jelas. Seperti penawar racun dan tali khusus Inhumane. Abel harus meminta lagi, padahal tidak bisa menjelaskan kenapa perlengkapan itu harus hilang. Abel hanya bisa memberi alasan hilang, yang tentu membuatnya mendapat omelan. Tapi alasan apa lagi yang bisa dia kemukakan? Dan kini, Abel kembali harus memakai tali itu, dan berharap kali ini tidak perlu meminta lagi setelah semuanya selesai. Dengan gerakan cepat, Abel menghampiri Amory yang masih memejamkan mata, kali ini tanpa ragu mengikat tangan dan kakinya. Seperti yang dilakukan oleh Rad kemarin. Terlihat Amory bergerak menggeliat, saat Abel membalik tubuhnya. Pertanda harus me

  • Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam   Extra 26  - Bujukan yang Mungkin Berhasil

    Abel terlihat tersenyum. “Aku tahu kalian khawatir, tapi tidak perlu. Aku tahu apa yang aku inginkan, dan apa yang ingin aku lakukan. Kalian tahu aku tidak pernah berpikir secara serampangan.” “Memang apa yang ingin kau lakukan?” tanya Rad. Abel mengangkat alis, tersenyum geli. “Bukankah tadi kau tidak ingin tahu apa yang akan aku lakukan?” “Oh ya! Aku lupa! Terserah kau saja!” Rad kembali menarik diri. “Tunggu! Tidak semudah ini, Abel. Apapun yang akan kau lakukan, Amory akan tetap mengincarmu dan mencoba untuk menghisap darahmu saat ini.” Bree mengemukakan fakta yang sepertinya dilupakan oleh Abel. Dia tidak akan bisa mendekati Amory. “Tidak juga. Aku berhasil membujuknya kemarin malam. Yah, walau harus tahu gagal karenaada gangguan.” Abel mengangkat bahu. “Membujuk bagaimana?” Rad lupa lagi pada keinginannya untuk tidak ikut campur. “Aku berhasil membuat Amory tenang selama beberapa saat. Mata hitamnya hampir luruh,” jelas Abel. “Oh! Aku mengerti! Aku mengerti!” Rad langsu

  • Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam   Extra 25 - Perasaan yang Sudah Sejak Lama

    “Kau mengatakan Amory hanya menginginkanku sebagai makanan!” Abel belum bisa melepaskan kemungkinan itu, karena itu adalah hal yang amat melukainya. “Kau pikir aku mengarang? Dia sendiri yang mengatakannya padaku. Dia ingin memilikimu sebagai ternak darah! Kalau sekarang telah berubah, aku sendiri tidak mengerti bagaimana atau apa. Seharusnya kau yang bisa menjelaskan padaku bagaimana ini bisa terjadi?” Rad membalik tuduhan. Rad merasa ibunya tak akan berubah tanpa sebab. “Ibuku menjadi tidak bernafsu makan selama berminggu-minggu ini. Kesimpulan ini juga tidak mudah untukku.” Rad geleng mencoba memberi pengertian kepada Abel, agar dia paham jika semua ini bukanlah hal yang diinginkannya, dan dia sudah mencoba berbagai macam cara sebelum sampai pada keadaan ini. “Tapi kenapa kau tidak mengatakannya padaku? Kenapa kau tidak mengatakannya sejak kemarin?” protes Abel. Tentu ingin tahu tentang ini sejak pertama Amory menyerangnya. “Karena menurutku kau akan mati. Kau tidak dengar ta

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status