Share

7 Istri Sah

Aвтор: Chaerani T
last update Последнее обновление: 2022-05-01 06:11:07

Keputusannya sudah bulat, kini balutan kebaya putih dan hiasan bunga di atas kepalanya merubah dirinya yang akan menjadi seorang ratu.

Ratu untuk Ardian dan menunggu sang calon suami mengucapkan ijab qabul di depan ayahnya.

Sedih itu yang dirasakan, ia sudah tidak bisa menahan bulir air matanya yang terus memaksa untuk keluar. Ia berusaha bertahan untuk menghadapi kenyataan yang saat ini ia hadapi.

“Aku harus bisa!” desisnya.

Bayangan Dika terus menghantuinya. "Aku mampu, aku harus melupakannya!"

Ayu menghapus air matanya. Dewi sudah mengundangnya untuk turun ke bawah, ia pun tersenyum dihadapan cermin besar miliknya, dan beranjak  untuk menemui Ardian.

Ayu berusaha untuk terlihat Bahagia, ia harus berpura-pura dihadapan semua orang yang hadir, dan bersandiwara menerima Ardian dengan penuh suka hati.

Ayu duduk disamping Ardian lalu mencium tangan suaminya itu, kedua netranya sekilas memandang pesona Ardian yang begitu gagah, nampak begitu berbeda seperti sebelumnya. Rambutnya tertata rapih, kumisnya sedikit tipis tidak seperti kemarin.

“Ah, tidak! Jangan terpesona Yu! Dia pria yang sudah membuat hidupmu hancur!” desisnya.

Ayu dan Ardian tersenyum saat fotografer handal memotret mereka. Mau tidak mau ia dan Ardian harus berpose mesra, merangkul layaknya pasangan suami istri yang bahagia dihadapan banyak orang yang menatap mereka.

Sang kakak merasa belum rela jika Ayu sudah memiliki suami, itu berarti sang adik sudah tidak bisa mengandalkannya.

“Kalau sampai pria itu menyakiti adikku, tak segan-segan aku akan menyiksanya dengan tanganku!”

Mengerti dengan suasana hati sang anak pertama,  Sandi perlahan mendekati Saka. "Ini takdir adikmu, seharusnya kita buat dia bahagia menjalani hal ini, kau kakaknya sepatutnya berikan semangat untuknya," ucapnya seraya menepuk bahu kokoh Saka.

Sementara itu Dewi menangis di pelukan Sandi, ia merasa tidak sanggup melepas putri kecilnya yang kini harus menjadi dewasa akibat keadaan yang harus diterima. Memiliki suami, dan memiliki kehidupannya sendiri. Dan tentu ia akan merindukan sikap manja putrinya.

"Sudahlah Bu, malu dilihat yang lain!" tegur Sandi yang mengelus rambut istrinya.

"Salah, kalau aku menangis? Aku belum siap ditinggal sama Ayu, kamu enggak pernah bisa mengerti perasaan aku!"

Sandi menghela napasnya dengan kasar, ia tidak mau berdebat di acara pernikahan Ayu dengan Ardian.

Suasana semakin khidmat, melantunnya doa-doa Ardian untuk Istri kecilnya.

Sebuah sandiwara yang harus pengantin perempuan lakukan ialah memeluk Ardian. Saat itu juha jantung pun berdesir tak karuan, pandangannya terus tidak bisa terlepas saat memandang wajah Ardian.

“Tidak, aku tidak boleh jatuh cinta dengan Om Ardian, aku hanya ingin memberi Siska pelajaran, karena dia sudah membuat hidupku hampir hancur.”

"Kamu sangat cantik Yu!" bisik Ardian sengaja. se membuat raut wajah Ayu berwarna merah  merona.

Para tamu memberikan ucapan selamat kepada Ayu dan Ardian. Terlihat Saka tengah berjalan menghampiri Ardian yang tengah menikmati peran barunya sebagai suami Ayu.

"Ardian! Ku ucapkan terima kasih karena kau mau bertanggung jawab atas kejadian ini. Sejujurnya saya masih belum ikhlas merelakan adik saya menikah dengan kami, tapi saya meminta tolong jaga Ayu, jangan keras padanya, dia masih menjadi adik kecil saya yang sangat saya sayangi!"

Senyum Ardian terbit mendengar nada cinta dari Saka untuk Ayu, “Kakak yang baik!” desisnya. Ia tentu paham akan kecemasan Saka.

"Kamu tidak perlu khawatir, Saya berjanji akan menjaga Ayu dan menjadikannya wanita satu-satunya di hati saya."

Saka hanya mengangguk, ia berharap Ardian mampu melakukan apa yang seperti ia katakan barusan, walaupun dengan berat hati merelakan Ayu yang kini sudah melangkahi dirinya.

Suasana pernikahan begitu meriah. Walaupun hanya dihadiri oleh keluarga Ayu, sementara keluarga Ardian di kampung belum mengetahui akan pernikahan ini, begitu pun Siska yang masih belum pulang dari liburannya di Bali.

Ardian membaca isi chat yang dikirimkan oleh Siska, bahwa sore hari ia akan pulang dengan seseorang yang bisa membuatnya bahagia.

Ardian hanya membacanya, hari ini ia sangat disibukkan dengan tamu undangan yang datang secara bergantian untuk foto bersama.

Melihat rona kebahagiaan Ayu, senyumnya terbit  membuatnya sedikit mengharapkan rasa. Ia tidak dapat membohongi dirinya saat ini karena Ayu benar-benar terlihat sangat cantik di matanya.

Ayu terpaksa menampakkan senyum saat Ardian melihat ke arahnya. Ia tidak mau para tamu undangan memergoki dirinya yang selebihnya merasa sungkan untuk mengikuti resepsi sederhana seperti ini.

Rahma dan suami pun turut datang memberikan selamat kepada kedua penganten.

"Selamat ya Di, enggak menyangka akhirnya kamu bisa menikah setelah sekian tahun sendirian!" ucap Rahma.

"Ini semua sudah menjadi takdir, mungkin Ayu memang dikirimkan untuk menjadi istri saya walaupun dengan kejadian yang mungkin membuat dirinya tertekan!"

"Untung saja, saat itu kamu menghubungiku, dan aku bisa memberi masukan, syukurlah semoga pernikahan kedua kamu ini bisa berjalan terus sampai maut memisahkan!"

"Terimakasih Rahma, kamu memang teman baik yang mau menolong saya!"

Dalam keramaian susana dj hari pernikahannya, ja mengambil kesempatan ini untuk menyinggung seseorang jauh disana.

Ia membuat status story di W* miliknya, namun dengan sengaja  hanya satu kontak saja yang boleh terlihat akan statusnya, dengan pakaian pengantin dan menunjukkan cincin di jari manis kanannya

Tak lupa ia membuat caption yang bertuliskan  ISTRI SAH.

Sehingga seorang wanita yang akan kembali ke Jakarta, merasa tidak percaya dengan teka-teki dari orang yang sudah terjebak karena rencana jahatnya.

"Apa? .... A--Ayu menikah?" teriaknya.

Siska menjadi panas melihat foto Ayu yang tersenyum memakai kebaya putih penganten.

"Gila! Seno benar-benar nikahin si Ayu?" ucapnya.

Tanpa ragu, gadis berambut kepang itu segera menghubungi Seno, pria yang terlibat dengannya untuk menjebak Ayu.

Panggilan tersambung.

"Wow! Nggak nyangka seorang Seno bisa nikahin Ayu!" kelakarnya.

"Bicara apa sih kamu? Siapa yang nikah sih?" tanya Seno.

"Kamu lah, karena malam pertama kemarin sama si Ayu. Malah bisa-bisanya nikahin si Ayu!" cibirnya.

"Ayu? Aku belum menyentuh dia, waktu itu aku kena diare dan harus mondar-mandir ke kamar mandi, dan terpaksa cewek itu aku tinggal, karena diare sampai sekarang aku belum bisa keluar dari rumah sakit!" tutur Seno dengan napas yang panjang.

"What?" jerit Siska, membuat bising di dalam pesawat yang belum terbang menuju bandara Soekarno Hatta.

Siska mematikan ponselnya tidak percaya jebakannya meleset.

"Tungu dulu!

Waktu itu Ayu ada di kamar. Semua pekerja di rumah aku suruh libur, tentu pria hanya Seno yang bersama Ayu! Lalu siapa pria yang aku lihat waktu itu di rekaman CCTV? Atau ...?"

Tak sadar, ia sudah meremas rambutnya kencang dan mengumpat di dalam hati akibat kebodohannya sendiri.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Duda Tampan Canduku    Bab 64 Kebahagiaan Kita

    Semua sudah dipersiapkan dengan baik oleh Ardian dan Ayu. Acara ijab kabul akan dilakukan satu jam lagi. Rumah impian Siska menjadi tempat sakral di mana dua sejoli akan berjanji untuk saling menemani dan merawat cinta mereka. Senyum sumringah merekah di hati Siska dan Ayu.Namun, di balik kamar sang pengantin perempuan. Ada kegelisahan yang menghantui sejak malam. Hari ini pernikahannya dengan Satya akan dilakukan, ia memandang dirinya di hadapan cermin rias yang begitu besar, tampak bayangan pria masa lalunya terus mengancam.Sekar menangis tidak tahan lagi untuk menanggung semua derita. Semalam seseorang menerornya dengan melempari rumahnya dengan surat kaleng. Entah siapa pengirimnya, namun isi surat itu terus membuatnya gelisah."Mah, kenapa belum mengganti pakaian? Mamah nangis?" Siska menjadi panik melihat keadaan Sekar yang tampak kacau balau.Kedua netranya menatap sesuatu yang tergeletak di lantai. Siska mengambil surat itu dan membacanya. Ia benar-benar tidak menyangka jika

  • Duda Tampan Canduku    Bab 63 Pengakuan Cinta

    "Boleh saya memperkenalkan diri saya Pak?" Roman masuk ke dalam rumah seorang pria yang berkerja sebagai supir pribadi Aldian."Kamu siapa ya? Ada perlu dengan saya?" Pria dihadapan Roman ini terlihat khawatir, sebab ia tidak mengenal sama sekali pria berbadan tegap yang sudah duduk di sofa ruang tamunya."Langsung saja ke intinya, saya dengar Bapak akan menikah dengan wanita yang tinggal di sebelah rumah ini? Betul?""Siapa sebenarnya kamu? Kenapa kamu bisa tahu tentang rencana saya?""Saya Roman, teman dari anak Bu Sekar. Sudah satu minggu ini saya mencari keberadaan beliau! Saya hanya ingin membantu anak dari ibu Sekar ini, karena ia benar-benar merindukan ibunya!""Jadi kamu teman anak Sekar? Alhamdulillah, saya sempat berpikir yang tidak-tidak sama kamu!""Maaf jika membuat anda sedikit cemas!" Roman tersenyum kecil, ia melihat jelas jika pria dihadapannya ini terlihat baik dan ramah."Lalu apa yang harus saya lakukan?"Roman tersenyum senang mendengar pria berkacamata itu langsu

  • Duda Tampan Canduku    Bab 62 Gelisah

    "Roman, tolong tinggalkan kami!" Ardian masih menatap tajam ke arah Aldi, dan terlihat masih mencoba menahan emosi.Roman hanya mengangguk dan pergi meninggalkan keduanya. "Lama tidak berjumpa Ardian, oh kemarin kita hanya berjumpa sebentar di bandara!""Jadi, kau ingin mencari seseorang!" Ardian menatap mantan sahabatnya itu dengan raut wajah tidak suka. "Kau memang sahabatku, karena kau lebih lama mengenalku!""Sahabat? Itu masa lalu, dan satu lagi jika kau datang hanya ingin mengatas namakan sahabat atau teman lama, sebaiknya cepat pergi dari rumahku!"Mendengar itu Aldi menelan salivanya, dan bergegas merubah sikap serius terhadap Ardian. "Baiklah, aku berjanji tidak akan basa-basi! Kedatanganku kesini, aku hanya ingin tahu di mana anakku!""Kau merasa memiliki seorang anak?" Ardian tertawa kecil mendengar tujuan Aldi datang menemuinya. "Ardian, kemarin kau bilang jika Sekar mengandung anakku, itu benar atau tidak?""Kau sudah lupa tentang masa lalumu?""Hey! Jangan buat aku b

  • Duda Tampan Canduku    Bab 61 Dimana Anakku

    Satya tersenyum saat Sekar sudah kembali sadar. Wanita itu menjadi bingung melihat keberadaanya di rumah sakit. "Aku di mana?" Selang darahnya masih terpasang pada lengannya. "Kau, mengapa kau malah menolongku! Asal kamu tahu, aku ingin mati! Aku tidak ingin hidup, tidak ada yang mengharapkanku! Kenapa lagi-lagi kau membantuku!" Wanita itu meronta-ronta kepada Satya, berusaha mencabut selang transfusinya. "Sadar Sekar! Apa bagusnya kamu menginginkan kematian? Nyatanya Tuhan memberimu kesempatan, semua manusia di takdirkan mati Sekar!""Tapi kenapa Tuhan tidak mengabulkan doaku, jika semua manusia di takdirkan mati!""Belum waktumu! Tuhan menyayangimu, dia ingin kamu bertaubat!""Untuk apa? Semua yang menyayangiku sudah pergi dan melupakan aku!""Kita tidak pernah tahu rencana Tuhan, hari ini kamu harus bisa membuktikan akan ada kebahagiaan untukmu!"Sekar terdiam, Satya menghapus air matanya perlahan. "Kenapa? Kenapa kau mau menolongku?""Karena aku peduli kepadamu!"Satya tersen

  • Duda Tampan Canduku    Bab 60 Luka Hati Sekar

    Langkah Sekar berhenti di kediaman Ardian, ia hanya bisa melihat betapa mewahnya rumah Ardian. Sungguh banyak sekali dosa yang telah ia lakukan pada pria itu. Dosa besar, menghianati cinta dan pernikahannya, juga mengandung anak perempuan yang nyatanya bukan anak biologis Ardian. Dadanya terasa sesak, ia melepas rompi yang di pakainya, jika dilihat semua yang pernah hadir dalam hidupnya kini perlahan meninggalkannya. Wanita ini menangis tersedu, ia mengingat semua memori cinta dan kasih sayang Ardian. Sikap acuh tak acuhnya kepada Siska, dan bodohnya lagi, ia tertipu akan investasi bodong yang sudah mengkuras seluruh aset miliknya. Hanya mobil ini satu-satunya harta Sekar untuk menghidupi kebutuhannya sehari-hari sebagai supir ojek online. "Ya Tuhan, aku kehilangan semua yang menyayangiku, aku terlalu tergiur harta dan kehidupan mewah yang tidak ada artinya, harus dengan siapa lagi aku mengadu! Aku sudah tidak bisa mengharapkan Ardian, apalagi Siska dia sudah bahagia dengan keluarga

  • Duda Tampan Canduku    Bab 59 Cinta Keluarga Bahagia

    Ardian berjalan tergesa-gesa mencari ruangan di mana Ayu di rawat. Siska melihat Roman tengah duduk menatap lurus dinding putih yang ada dihadapannya. Senyum Siska merekah setelah melihat pria itu. "Bagaimana keadaan istriku?" "Dokter belum keluar, tolong tunggu sebentar Bang!" Roman melirik ke arah Siska, yang terlihat terdiam. Ardian menjadi resah, kenapa begitu lama sekali Dokter memeriksa istrinya. "Kau sudah kembali? Bagaimana kabarmu? Roman memberanikan diri untuk bertanya kepada Siska, hatinya sungguh tidak karuan sedari tadi, ragu untuk mulai berbicara dengan Siska. "Aku baik Paman, Oh ya, aku ada sesuatu untuk Paman!" Roman mengerutkan keningnya, melihat Siska tengah sibuk mencari sesuatu yang berada di dalam tasnya. "Ini Paman, oleh-oleh dariku!" "Sarung?" "Ya, itu sarung batik dari Pekalongan, aku pas melihat itu teringat Paman, jadi aku beli saja!" Roman menjadi salah tingkah saat Siska mengatakan mengingat dirinya. Dan di saat yang bersamaan Ardia

  • Duda Tampan Canduku    58 Penyesalan di hati

    "Jadi, bisa kau ceraikan Ayu? Aku ingin kita kembali" pinta Sekar. Ardian menggeleng, ia menatap Sekar dan membuang pandangannya. Ingatan masa-masa saat Sekar menghianatinya terulang kembali di memori ingatannya. Ardian sudah melupakan itu semua, dan berharap jika Sekar dapat mengerti perasaannya. "Tidak Sekar, aku bukanlah pria yang jahat, dulu sekali aku mengharapkan kamu kembali. Nyatanya tidak! Sekarang yang harus kau perjuangankan adalah Siska! Putrimu harus tahu jika ayah kandungnya berada di negara ini!""Aku tidak mau kembali pada laki-laki itu! Dia penghianat, aku tidak bisa!" jawab Sekar. "Pilihan ada dirimu Sekar! Setidaknya saat Siska menikah nanti, aku tidak berkewajiban untuk menjadi wali nikahnya!"Sekar kembali terdiam, yang dikatakan Ardian ada benarnya. Seharusnya ia berjuang untuk mendapatkan hak Siska sebagai seorang anak perempuan dari Aldi. "Hilangkan rasa nafsumu itu! Siska membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya!"Tidak ada jawaban dari bibir Sekar, seb

  • Duda Tampan Canduku    57 Ceraikan Istrimu

    Sekar, wanita itu tampak geram, dari awal ia sudah membenci Ayu, dan tidak menyukai pernikahan Ardian bersama Ayu, ia menyesal tidak melanjutkan rencananya untuk mengambil Ardian dari Ayu, kesibukannya sebagai seorang pengusaha membuatnya buta harta dan tidak peduli lagi kepada Siska, putri kandungnya. Saat ini nasibnya berubah drastis, ia sudah tidak dikelilingi oleh kemewahan yang ia miliki, ia pun sudah menjadi seorang sopir taksi online yang harus menafkahi diri sendiri. Ingin sekali ia bertemu dengan Siska, putri yang sangat ia rindukan selama menjadi Sekar yang memulai hidup sederhana. Hati dan pikirannya kini tengah beradu, ia ingin memulainya kembali bersama Ardian, pria yang pernah mencintainya dengan tulus dan ikhlas. Setelah sekian lama ia mencari sosok Aldi, pria yang menghianatinya dan meninggalkannya saat ia tengah mengandung Siska. Sekar sudah tidak mau mencari sosok pria tersebut, baginya saat ini Ardian adalah pria terbaik yang pernah hadir di dalam hidupnya, kenang

  • Duda Tampan Canduku    56 Kebaikan Roman

    Pagi ini Ayu merasakan tubuhnya begitu lelah, setiap pagi ia merasa malas untuk melakukan apapun. Ardian tengah bersiap untuk pergi ke kantor, ia pun melangkahkan kakinya menuju ranjang mereka, dan mendekati Ayu yang masih meringkuk dan tubuhnya tertutupi oleh selimut. "Sayang, kamu sakit?" tanya Ardian. "Hem, aku merasa mual, aku sedang malas, huekk ...!" jawab Ayu. Ardian terjengkit, suhu tubuh Ayu begitu hangat, wajahnya sedikit pucat. "Kita periksa saja ya!" ajak Ardian. "Tidak perlu, aku istirahat saja Mas, kamu kan harus bekerja!" jawab Ayu. Ardian tidak bisa memaksa istrinya itu, hari ini ia begitu sibuk sekali dengan urusan pekerjaannya di kantor. "Baiklah, tetapi jika kamu benar-benar ingin periksa, hubungi aku!" tukas Ardian. "Iya Sayang," jawab AyuArdian bergegas untuk pergi, ada rasa khawatir di benaknya karena harus meninggalkan Ayu. Siska saat ini sedang menjalani KKN di luar kota, sementara Arkana sedang berada di rumah neneknya. Ardian berlari menuruni anak

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status