Share

Dulu Kau Permainkan Aku, Kini Aku Istri Sultan
Dulu Kau Permainkan Aku, Kini Aku Istri Sultan
Penulis: Janice Sinclair

Bab 1

Penulis: Janice Sinclair
"Nona Kiana, buku nikah Anda palsu."

Kiana Liman memperhatikan resepsionis mengembalikan buku nikahnya. Meski sikap resepsionis masih hormat, raut wajahnya sudah menunjukkan sarkasme.

Kiana menerimanya sambil tersenyum. "Untuk apa aku bawa buku nikah palsu untuk menipu kalian?"

"Mungkin karena promosi diskon untuk pasangan menikah yang diadakan oleh restoran kami?" kata resepsionis sambil cemberut.

Kiana terdiam. Dia sama sekali tidak tahu promosi apa yang dimaksud resepsionis itu. Alasan dia memilih merayakan ulang tahun ketiga pernikahannya dengan Yovan Sumargo di restoran ini semata-mata karena dia menyukai restoran konsep taman mereka.

"Kamu juga nggak boleh asal menyebut buku nikahku ini palsu, 'kan? Aku bisa menggugatmu." Sikap Kiana berubah sedikit dingin.

Saat mendengar perkataan itu, resepsionis merasa seakan mendengar lelucon. Dia hanya menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya.

Melihat sikap resepsionis itu, Kiana mengerutkan kening. "Kenapa kamu begitu yakin?"

Resepsionis menundukkan kepalanya sambil memainkan jari-jarinya di papan ketik, lalu mengarahkan layar komputer ke Kiana.

"Saat saya memasukkan nomor identitas suami Anda tadi, sistem sudah memiliki informasi identitas suami Anda."

"Jadi?"

"Dia juga buat reservasi untuk promosi ulang tahun pernikahan di restoran kami."

Mendengar itu, Kiana agak terkejut. "Dia juga buat reservasi?"

Resepsionis menatap Kiana seolah-olah dia orang bodoh. "Tuan Yovan memang sudah buat reservasi, tapi nggak ada hubungannya dengan Anda."

"Maksudnya?"

"Itu berarti istri Tuan Yovan adalah orang lain, bukan Anda."

Kiana terdiam sekaligus merasa geli. Dia membungkuk untuk memeriksa lagi, tetapi dia hanya melihat nama yang tertera di kolom Nyonya Sumargo adalah Rachel Winata.

Sahabat terbaiknya, Rachel?

Apa yang terjadi sebenarnya?!

"Selain itu, Tuan Yovan dan istrinya sedang merayakan ulang tahun pernikahan ketiga mereka di bagian atap restoran kami saat ini…"

Sebelum resepsionis selesai berbicara, Kiana sudah berlari ke atas.

Suaminya dan sahabat terbaiknya sedang merayakan ulang tahun pernikahan ketiga mereka?

Pasti ada kesalahpahaman di sini! Pasti!

Namun, begitu sampai di bagian atap dan melihat dua orang saling berpelukan, Kiana langsung terpaku.

Pria jangkung itu mengenakan setelan jas dan dasi kupu-kupu. Dia tampak tenang dan tampan. Sementara, si wanita mengenakan gaun malam merah. Dia juga tampak cantik dan menawan. Mereka saling memandang dengan penuh kasih sayang.

Ada layar besar di bagian belakang. Saat musik diputar, beberapa kata muncul di layar: [Kotak Musik Waktu.]

Diikuti dengan foto-foto yang mulai diputar. Foto pertama diambil dari sudut candid. Rachel sedang mengangkat ponselnya. Dia tampak malu-malu berdiri di bingkai yang sama dengan Yovan di kejauhan.

Lalu, keduanya saling mengenal dan foto bersama, tetapi masih tampak canggung.

Kemudian, mereka punya kesempatan untuk makan malam bersama. Keduanya sangat gembira.

Selain itu, di mobil Yovan, Rachel duduk di kursi di mana Kiana selalu menganggapnya sebagai tempat duduk khusus miliknya.

Kemudian, keduanya melakukan perjalanan bisnis dan jalan-jalan bersama. Keduanya bahkan pulang ke kampung halaman Rachel.

Sebagai istri Yovan dan sahabatnya Rachel, Kiana sama sekali tidak tahu semua hal ini.

Keduanya berciuman di bawah matahari terbenam. Keduanya saling tersenyum di tempat tidur. Bahkan, ada foto yang diambil setelah bercinta, di mana Rachel berbaring di pelukan Yovan dengan wajah kacau. Keduanya tidak mengenakan sehelai pakaian pun...

Sampai foto terakhir, di mana Yovan memasangkan cincin berlian di tangan Rachel.

Bersamaan dengan adegan itu, Yovan juga mengambil sebuket besar bunga mawar di atas meja dan berlutut di hadapan wanita itu.

"Nyonya Sumargo, kamu sangat cantik malam ini!"

Rachel menerima bunga mawar itu. Setelah Yovan berdiri, dia melemparkan dirinya ke dalam pelukan pria itu, lalu mendongakkan kepalanya dan mencium dagu pria itu.

Yovan membelai kepalanya dengan lembut. Matanya penuh cinta.

Kiana memperhatikan mereka berdua dengan saksama. Mungkin hanya mirip, mungkin juga bukan, tetapi...

Dia tidak buta!

Dua orang yang tidak jauh darinya adalah Yovan dan Rachel. Yang satu adalah suami tercintanya dan yang satunya lagi adalah sahabat yang paling dipercayainya!

Kiana memaksa dirinya untuk tenang, lalu pergi ke koridor untuk menelepon.

Tak lama kemudian, orang itu meneleponnya kembali.

"Nona Kiana, sudah diselidiki. Tuan Yovan memang menikah pada tanggal 6 Juni tiga tahun yang lalu."

Tanggal 6 Juni?

Namun, dia dan Yovan mendaftarkan penikahan mereka pada tanggal 16 Juni.

"Siapa nama pasangannya?"

"Rachel Winata."

Tenggorokan Kiana tercekat. "Kamu… salah lihat nggak?"

"Nggak mungkin salah."

Hati Kiana hancur.

Jadi, suaminya bukanlah suaminya, melainkan suami dari sahabat 'terbaiknya'…

Suara biola tiba-tiba terdengar. Kiana melihat ke luar dengan lesu.

Langit berbintang, bunga-bunga, dan alunan biola berpadu indah. Yovan menggenggam tangan Rachel. Keduanya menari anggun mengikuti alunan musik romantis.

Foto lain muncul lagi di layar besar. Foto itu diambil di kapal pesiar.

Kiana juga punya foto ini. Hanya saja, awalnya itu foto mereka bertiga, tetapi sekarang dirinya di dalam foto itu sudah dipotong.

Lucu sekali. Apalagi, Kiana sendiri yang mengatur acara jalan-jalan itu…

Astaga!

Kemarahan hampir menelan Kiana. Dia mengepalkan tangannya erat dan maju ke depan dengan langkah besar.

Dia ingin membongkar mereka dan ingin mereka menjelaskan padanya. Mengapa mereka tega memperlakukannya seperti ini?

Tepat di saat ini, Rachel tiba-tiba mengeluarkan sesuatu dari tasnya dan melambaikannya di depan Yovan.

Mata Yovan melebar. Pria itu buru-buru mengambilnya dan melihatnya dengan saksama, lalu memperlihatkan ekspresi gembira.

Langkah Kiana terhenti. Tangan Rachel sedang memegang alat tes kehamilan. Kiana telah menggunakannya beberapa kali, tetapi hasilnya selalu kecewa.

"Aku sudah mau jadi ayah! Aku sudah mau jadi ayah!"

Yovan yang biasanya selalu bersikap tenang dan teguh, kini berteriak kegirangan. Pria itu seakan berharap membagikan kabar baik ini ke seluruh dunia.

Sebaliknya, Kiana sepertinya sudah tahu alasannya…

Dua jam kemudian, Kiana naik mobil untuk mengikuti Yovan dan Rachel kembali kediaman Keluarga Sumargo.

Begitu Rachel keluar dari mobil, ibunya Yovan bergegas keluar untuk menyambutnya.

"Rachel, menantuku sayang. Yovan barusan meneleponku dan bilang kamu hamil. Astaga, ini kabar gembira! Dulu aku nggak mengizinkan Yovan menikah dengan Kiana karena dia mengalami kecelakaan mobil dan rahimnya terluka. Jadi, dia nggak bisa punya anak!"

Rachel memegang tangan ibunya Yovan sambil berkata, "Aku nggak merasa dirugikan, kok."

"Anak baik, inilah yang paling Ibu suka darimu. Kamu sangat bijaksana."

Kiana menatap ibu mertuanya yang selalu bersikap dingin padanya. Ibu mertuanya kini memegang tangan Rachel dengan tatapan penuh kasih sayang dan memanggilnya 'menantu sayang' serta membawanya masuk ke kediaman Keluarga Sumargo.

Benar saja. Lantaran rahim Kiana terluka dan sulit baginya untuk hamil, jadi Keluarga Sumargo tidak menyukainya.

Namun, dia bisa terluka parah sepenuhnya karena menyelamatkan Yovan!

Keluarga Sumargo tidak ingin disebut sebagai orang yang tidak tahu berterima kasih, jadi mereka memberinya buku nikah palsu…

Tiga tahun. Mereka memperlakukannya seperti orang bodoh selama tiga tahun!

Tepat di saat itu, ponsel Kiana berdering. Dari orang yang dia anggap gila selama ini.

Kiana menarik napas dalam-dalam dan bertanya, "Apa kamu sudah lama tahu kalau pernikahanku dengan Yovan adalah palsu?"

Keluarga Januar adalah keluarga kaya paling bergengsi di Kota Yasel. Orang yang meneleponnya adalah kepala Keluarga Januar.

Berkat kerja sama dengan Grup Thevas, Kiana mendapat kehormatan bertemu dengan Pak Ishan Januar.

Kiana tidak tahu Pak Ishan menemuinya bukan untuk bekerja sama, tetapi karena ingin Kiana menikah dengan putranya.

"Asalkan Nona Kiana bersedia menikahi putraku dan melahirkan seorang cucu laki-laki atau cucu perempuan untuk Keluarga Januar, semua aset Keluarga Januar akan jadi milikmu kelak!"

Saat pertama kali mendengar hal itu, Kiana mengira Pak Ishan sudah pikun.

Bagaimana wanita yang sudah menikah seperti Kiana menikahi putra Pak Ishan? Bukankah ini konyol?

Namun setelah dipikir-pikir sekarang, sepertinya sebelum muncul ide seperti ini, Pak Ishan sudah menyelidikinya. Beliau tahu Kiana sudah ditipu.

"Nona Kiana, maaf karena kenyataan ini sudah menyakitimu. Tapi kalau harus memilih penipuan yang jahat atau kebenaran yang kejam, aku rasa kamu pasti akan memilih yang terakhir."

"Kamu sudah menyelidikiku, jadi seharusnya kamu tahu kalau aku pernah mengalami kecelakaan mobil dan sulit untuk hamil."

"Aku kenal seorang dokter pengobatan tradisional. Dia pernah memeriksa denyut nadimu dan bilang dia bisa membuatmu hamil. Aku percaya padanya."

Kiana tidak tahu siapa dokter pengobatan tradisional yang dibicarakan Pak Ishan atau kapan dokter itu memeriksa denyut nadinya, tetapi setelah kejadian ini, dia tidak lagi meragukan kemampuan Pak Ishan.

Kiana melirik kediaman Keluarga Sumargo lagi. Rumah itu terang benderang. Dulunya itu adalah rumahnya.

Namun, sekarang…

"Baik. Aku akan menikah dengan putramu!"

"Baguslah!"

"Tapi aku ingin acara pernikahan yang besar dan mewah, juga harus cepat!"

"Tentu saja. Acara pernikahan Keluarga Januar tentu harus membuat heboh seluruh kota!"

Pernikahan butuh waktu persiapan. Jadi, dijadwalkan sebulan kemudian.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Dulu Kau Permainkan Aku, Kini Aku Istri Sultan   Bab 50

    Keesokan paginya, Kiana kembali ke rumah Rachel. Dia mendapati Yovan dan ibunya ada di sana. Keduanya kelihatan sangat marah. Rachel sendiri mengerutkan kening dan tampak kecewa."Kiana, bagaimana kamu bisa melakukan hal nggak tahu malu seperti itu? Mau taruh di mana wajah Yovan dan Keluarga Sumargo kami?"Kiana mengangkat alisnya. "Apa yang sudah aku lakukan?"Yovan menggertakkan giginya dan melemparkan beberapa foto ke atas meja. "Aku lihat kamu mau bagaimana menjelaskannya!"Kiana menunduk dan melihat tumpukan foto itu. Benar saja, itu fotonya dirinya dengan James saat pergi ke hotel tadi malam. Ada foto mereka mengobrol dan tertawa, foto dirinya menggandeng tangan James saat mereka masuk lift, dan foto mereka memasuki kamar hotel.Fotonya sangat jelas. Rachel benar-benar telah berusaha keras."Mau jelaskan apa lagi? Aku sudah perhatikan dia nggak bisa duduk diam sejak lama. Bergaul dengan laki-laki sepanjang hari dan sering nggak pulang malam. Kurasa ini bukan pertama kalinya. Laki

  • Dulu Kau Permainkan Aku, Kini Aku Istri Sultan   Bab 49

    "Dari awal, kita sudah bilang jelas. Kamu mau posisi Nyonya Sumargo. Aku mau anak. Tapi aku nggak akan putus dengan Kiana. Kamu juga sudah janji padaku.""Tapi… tapi aku mencintaimu. Begitu mencintaimu sampai-sampai aku memilih mengkhianati sahabatku sendiri. Demi lahirkan anak untukmu, aku rela hidup dalam kegelapan. Kamu... kamu malah memperlakukanku seperti ini. Menyakitkan sekali."Melihat Rachel menangis, Yovan merasa tidak tega. Dia berdiri dan berjalan ke arahnya."Sudah, jangan nangis. Ingat, kamu lagi hamil.""Jadi, kamu masih marah sama aku?""Kamu menaruh benda itu ke sakuku sebelumnya, apalagi ketahuan sama Kiana. Mana mungkin aku nggak marah.""Sayang, maafkan aku. Nggak akan kulakukan lagi."Yovan memeluk Rachel dan berencana membawanya kembali ke kamar tidur. Namun, Rachel melingkarkan lengannya di leher Yovan dan berjinjit untuk menciumnya."Jangan. Kalau nanti dilihat sama Kiana...""Dia sudah tidur. Mana mungkin bisa lihat.""Sudah larut.""Sayang, aku tahu kamu menci

  • Dulu Kau Permainkan Aku, Kini Aku Istri Sultan   Bab 48

    Kembali ke kediaman Sumargo? Itu hal yang mustahil.Lantaran menyetujui pernikahan Keluarga Januar, dia tentu harus pindah dari kediaman Sumargo. Dia tidak akan memberi kesempatan lagi pada Yovan untuk menyentuhnya.Kiana kembali ke rumah Rachel lagi. Kali ini, Yovan yang mengantar mereka kembali.Karena Kiana bilang ingin makan udang karang dari Gang Muri, Yovan segera berkendara ke sana selama satu jam untuk membelinya.Kiana sengaja bertanya pada Rachel, "Rachel, kamu mau makan?" Rachel langsung memasang ekspresi tidak setuju. "Yovan sudah capek seharian. Kamu masih ingin dia pergi jauh-jauh hanya untuk membelikanmu udang karang. Kamu sungguh nggak peduli dengan kesehatannya.""Betul juga." Kiana berbalik dan bertanya pada Yovan, "Jadi, kamu kecapekan?"Yovan menatapnya dengan penuh kasih dan berkata, "Asalkan kamu mau, aku bisa petikkan semua bintang di langit untukmu.""Aku mau.""Kamu nggak takut kalau aku naik ke sana, aku nggak bisa turun lagi?""Kalau begitu, aku bisa melihat

  • Dulu Kau Permainkan Aku, Kini Aku Istri Sultan   Bab 47

    Rachel ingin membongkar kebenaran, tetapi Kiana tidak mengizinkannya!Lantaran permainan telah dimulai, jangan harap ada yang bisa menghentikannya sebelum dia puas bersenang-senang!Apa lagi yang bisa dikatakan Rachel? Dia hanya bisa menundukkan kepalanya dalam-dalam, seperti orang yang berdosa."Hais. Anggap saja ini salah Rachel. Lagian, dialah yang menyebabkan masalah ini." Kiana menatap ayahnya Yovan. "Apa yang bisa aku bantu?"Ayahnya Yovan menghela napas lega, tetapi saat memikirkan apa yang dia inginkan dari Kiana, dia ragu apa Kiana sungguh mampu melakukannya.Namun, yang bisa mereka lakukan sekarang hanyalah berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan situasi."Grup Januar menolak untuk berkomunikasi dengan kita sekarang. Baik kami menelepon ataupun Yovan yang langsung berkunjung sendiri, semuanya nggak berguna.""Jadi, kamu ingin aku menghubungi Pak James?""Karena kamu pernah berhubungan dengan Grup Januar sebelumnya, aku rasa kamu pasti punya beberapa koneksi dengan Pak Jame

  • Dulu Kau Permainkan Aku, Kini Aku Istri Sultan   Bab 46

    "Dalam perjalanan pulang, Yovan seharusnya sudah memberitahumu tentang proyek Grup Januar…""Maksudmu, celana dalam merah itu?"Ayahnya Yovan melotot. "Celana dalam merah apa? Maksudku...""Dia sudah tahu mau bagaimana menjelaskannya?"Karena pembicaraannya terpotong dua kali, ayahnya Yovan mendengus berat. Melihat Kiana tidak mau menyerah, ayahnya Yovan juga paham. Jika dia ingin minta bantuan Kiana hari ini, mereka harus memberi penjelasan tentang celana dalam merah itu.Namun, memikirkan celana dalam merah itu dan membayangkannya dilempar ke dalam sup ayam, pria itu merasa mual. Lalu, memikirkan bahwa itu milik Rachel, dia bertambah jijik.Menyadari ayahnya Yovan merasa jijik, Rachel mengepalkan tangannya erat-erat."Kiana, sekarang bukan waktunya membicarakan hal ini. Ada masalah besar terjadi di perusahaan...""Jadi, kapan baru dibicarakan?""Kiana, kalau kamu terus begini, kamu sudah keterlaluan!"Kamu yang selingkuh. Sekarang kamu bilang aku keterlaluan?""Aku… aku nggak selingk

  • Dulu Kau Permainkan Aku, Kini Aku Istri Sultan   Bab 45

    Kiana paling tahu dengan kemampuan yang dimiliki Rachel."Sebarkan beritanya dan tunggu perusahaan lain saja."Sebelum Kiana meninggalkan perusahaan, orang-orang dari Thevas mulai menghubungi James satu per satu, tetapi James tidak menjawab satu pun. Saat Kiana sampai di garasi bawah tanah dan masuk ke mobilnya, mobil Yovan kebetulan parkir di seberang mobilnya.Yovan keluar dari kursi pengemudi dan Rachel keluar dari kursi penumpang. Yang satunya memasang ekspresi mendesak di wajahnya dan yang satunya lagi kelihatan panik."Ayah memberikan proyek sepenting ini padamu karena dia percaya padamu, tapi kamu malah mengacaukannya!" Yovan tidak kuasa menahan emosinya dan langsung membentak Rachel.Mata Rachel langsung memerah. "Aku sangat yakin dengan desainku. Aku nggak tahu kenapa mereka nggak puas. Mungkin mereka hanya ingin mempersulit kita?""Mereka sudah mau mengganti perusahaan desain. Apa kamu merasa mereka hanya mau mempersulit kita?"Saat mendengar itu, Rachel mundur dan tidak bera

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status