Home / Young Adult / Dunia friendshit / 2. Acha dan tikus

Share

2. Acha dan tikus

last update Last Updated: 2024-01-24 14:47:50

Malam minggu orang-orang berlalu-lalang dengan semangat diluar an sana, tapi Acha justru bergelung dengan selimut tebalnya diatas kasur.

Bekas bungkusan makanan berserakan dimana-mana baju bahkan sampai daleman pun tergeletak sembarangan, kondisi kamar Acha benar-benar seperti kapal pecah namun tidak diperdulikan oleh sang pemilik yang masih pulas tidur dengan nyaman.

Bunyi ketukan pintu terdengar beberapa kali tapi tidak digubris, Reno yang berada dibalik pintu menghela nafas sebelum akhirnya memutuskan untuk masuk kedalam kamar yang lebih tepatnya biasa dirinya sebut sebagai sarang.

"Astagfirallah, Acha." Reno mengelus dada nya berusaha sabar melihat kondisi kamar Acha, padahal belum seharian dirinya tinggal.

Reno menarik selimut yang menutupi badan Acha lalu melemparnya kesamping membuat Acha mengerang pelan karna terganggu.

"Bangun."

Acha mengangkat tangannya ke udara lalu mengibaskannya. "Gue ngantuk, jangan ganggu." Lirihnya berusaha menarik kembali selimut tebalnya.

"Gue bukan babu yang setiap saat harus ngeberesin sarang jorok lo ini, jangan kebiasaan selalu ngandelin gue."

"Tapi lo udah kebiasaan beresin kamar gue."

"Acha." Geram Reno mendengar sautan Acha dari balik selimutnya.

"Apa sih?." Dengan rasa malas Acha bangun dan menatap datar wajah Reno yang sedang kesal kepadanya.

Rasa ingin marah tidak pernah bisa terluapkan oleh Reno pada Acha, tatapan wajah teduh itu selalu berhasil membuat hati Reno luluh.

Reno menghela nafasnya pelan, kemudian tanpa berkata apapun lagi dirinya langsung memunguti sampah makanan yang berserakan dilantai lalu membuangnya kedalam tempat sampah yang ada disudut kamar. Entah bagaimana cara pikir Acha padahal sudah ada tempat sampah tapi tetap saja membuang apapun sembarangan.

"Pungutin baju sama daleman lo." Ucap Reno tanpa melihat Acha sama sekali.

"Kenapa gak sekalian aja?"

"Rasa malu lo pake." Ketus Reno.

"Kenapa malu, lo juga biasanya liat." Ucapan spontan Acha berhasil membuat kedua bola mata Reno melotot ke arahnya.

"Liat apa anjir."

"Liat ini." Ucap Acha mengangkat bra warna biru miliknya.

"Cewek gak waras." Reno segera mengalihkan pandangannya dari Acha, sial nya pipi nya malah nge-blus sekarang.

Kenapa dirinya yang malu, harusnya Acha.

"Lebay." Acha memunguti semua baju dan dalemannya lalu menaruhnya kedalam keranjang pakaian kotor menjadi satu namun sebelumnya Pandangan Acha terpaku pada sesuatu yang bergerak-gerak di dalam keranjang itu. Pupil matanya spontan membesar saat melihat seekor anak tikus yang sedang kebingungan mencari jalan keluar.

"RENOOOO, TIKUSSSS." Teriak Acha berlari kearah Reno lalu memeluknya seperti bayi koala yang menggantung di badan ibu nya.

"Dimana?"

"Itu didalem keranjang." Tunjuk Acha dengan perasaan geli dan jijik.

"Tolong keluarin gue jijik, Reno." Rengek Acha menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Reno.

"Kalo lo kaya gini gimana bisa gue ngeluarin tikus nya."

"Gak mau turun, nanti dia lari-lari."

Reno mendengus. "Gak bakalan lari, gue keluarin langsung sama keranjangnya." Ucap Reno.

Acha turun dari gendongan Reno lalu segera naik keatas kasurnya, menatap geli Reno yang sedang mengeluarkan keranjang berisi anak tikus itu, dengan rasa was-was Acha melihat kesekililing takut masih ada tikus yang lainnya di dalam kamarnya.

"Dasar tikus sialan."

*****

Reno menatap Acha yang hanya diam memakan mochi nya, entah didengarkan atau tidak ocehannya dari tadi.

"Denger gak apa yang gue bilang?"

"Gue gak budek."

"Mulai sekarang rapihin kamar, jangan berantakan apalagi sampai ada tikus kaya tadi."

Acha memutar bola matanya malas. "Iya pak dokter."

Melihat mochi yang hampir satu box habis oleh Acha sendiri, Reno hanya geleng-geleng. "Hari ini lo pasti belum makan nasi, ayo keluar." Ajak Reno menyingkirkan box mochi di pangkuan Acha lalu menarik tangan cewek itu agar berdiri.

"Gue mager keluar, gofood aja sih."

"Shafa ngajakin makan diluar, gue gak bisa ngebiarin lo sendiri dan gue gak mungkin juga nolak ajakan Shafa." Ujar Reno berterus terang membuat Acha mendengus sebal.

"Gue dandan dulu gak nih? Entar cewek lo malu liat penampilan gue begini."

"Bisa dandan emang lo?" Tanya Reno mencekit hati.

"Ya seenggaknya lipstik an." Jawab Acha kesal.

Reno menatap wajah Acha lekat lalu menggeleng. "Gak usah, cakep natural begini."

"Lo suka cewek natural?" Reno mengangguk.

Acha tersenyum miring. "Terus kenapa lo pacaran sama Shafa yang bedaknya dempul."

Jleb

"Berisik lo, ayo cepet."

Acha pasrah saja saat dirinya diseret oleh Reno, tidak papa lah dirinya nanti jadi obat nyamuk yang penting Acha bisa makan sepuasnya tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.

Setelah pergi dari rumah Acha, Reno langsung banting stir kerumah Shafa. Acha yang semula duduk didepan langsung pindah kebelakang karna tidak mungkin dirinya duduk didepan dengan Reno jika ada doi nya.

Walaupun Reno tidak pernah menyuruhnya tapi Acha cukup sadar diri saja, karna bagaimana pun Shafa adalah pacarnya Reno dia lebih pantas untuk duduk didepan bersama Reno dibandingkan dengan dirinya.

Acha melihat Reno yang menghampiri Shafa dari dalam mobil, terlihat jelas sekali Shafa begitu senang malam ini. Melihat Reno yang membukakan pintu mobil untuk Shafa, Acha sama sekali tidak iri.

Disambutnya Shafa dengan senyuman hangat saat masuk kedalam mobil, namun respon Shafa agak berbeda seperti nya Shafa tidak tau jika Reno akan mengajak dirinya ikut bersama mereka.

"Loh ada Acha, ya?."

"Gue ikut gapapa kan, bukan mau gue tadi Reno yang maksa." Ucap Acha.

Shafa tersenyum. "Iya gapapa kok."

Reno masuk kedalam mobil menatap dua cewek itu bergantian. "Shaf, maaf gue gak bilang sebelumnya kalo ajak Acha." Ucapnya dibalas dengan senyuman manis Shafa, senyuman yang amat sangat berbeda dari sebelumnya.

Acha cuek saja pada dua orang didepan nya itu, perhatiannya lebih fokus pada layar handphone menonton drakor favoritnya.

Diperjalanan walaupun Reno mengobrol dengan Shafa tapi sesekali Reno mencuri pandang pada Acha yang sibuk dengan Handphone nya. Sulit sekali rasanya untuk tidak memperhatikan Acha atau bertingkah seolah tidak ada sosok itu disana.

Shafa yang sadar dengan gelagat Reno hanya bisa bersabar dan menguatkan hati nya saja. Disini justru malah dirinya yang seperti obat nyamuk, Reno memang ngobrol dengannya tapi perhatiannya selalu pada Acha.

Jika bukan karna sesuka itu pada sosok Reno mungkin Shafa tidak akan mau seperti ini, sayangnya Shafa sudah terlanjur jatuh hati pada Reno dan tidak ingin hubungan yang sudah terjalin lama kandas begitu saja.

Suasana di dalam mobil menjadi cukup canggung karna tidak ada yang mengeluarkan suara, Shafa yang tadi nya begitu riang mengobrol dengan Reno menjadi diam hal itu tentu membuat Acha melirik kedua orang didepan nya, tapi karna memang pada dasarnya dirinya tidak peduli jadi ya cuek saja.

To be continude

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dunia friendshit   44. Misi pertama

    "Cara gini lo yakin berhasil?." Tanya Reno ragu kepada dua temannya."Kalo gak dicoba kan gak bakalan tau." Ujar Dristan memakai topeng pencuri bersama dengan Bara, kedua nya sudah kompak akan cosplay menjadi seorang penjahat malam hari ini demi sang teman.Reno semakin ragu dengan rencana yang akan mereka lakukan karna ini cukup berbahaya, resiko nya lumayan besar kalo ketauan warga sekitar bisa digebukin mereka."Tenang aja, aman." Ujar Bara."Kalo ketauan gimana?." Tanya Reno cemas terlalu memikirkan resiko-resiko kegagalan mereka."Gak bakalan, aman dah. Serahin sama kita berdua lo cukup dateng dan jadi pahlawan buat Acha." Timpal Dristan bersiap menyelinap masuk ke rumah Acha yang tampak sepi.Reno menatap was-was ke sekitar takut ada yang melihat mereka, agak gila sebenarnya rencana yang diusulkan Dristan tapi lebih gila lagi dirinya yang mau saja mengikuti akal bulus itu.Ya gimana? Untuk dirinya juga.Reno menunggu dengan hati yang gusar, Dristan dan Bara sudah masuk kedalam r

  • Dunia friendshit   43. Second choice

    "Pagi dokter Airin." Sapa Bara tidak sengaja berpapasan dengan Airin di parkiran rumah sakit.Airin tersenyum tipis pandangan matanya tertuju pada sosok yang ada disebelah Bara, Reno tampak acuh dengan hp nya jika dilihat dari gerakan tangannya sepertinya sedang berkirim pesan dengan seseorang."Pagi juga dokter Bara, dokter Reno." Sapa balik Airin dengan manis. Reno mendongak menatap Airin mendengar namanya ikut disebut, dengan sopan Reno mengangguk membalas sapaan Airin.Usut punya usut ternyata Airin ini umurnya sama seperti bara dan Reno, meskipun wajah nya terlihat sangat muda tapi umur nya sudah sangat matang wajar saja banyak yang langsung menyukai nya."Gak dianterin?." Tanya Bara basi-basi mereka berjalan bersamaan menyusuri koridor rumah sakit."Iya, biasa kemana-mana sendiri." Balas Airin lembut."Calon suami atau pacar nya kemana emang?." Mulai. Reno sudah sangat jengah Bara yang sengaja sekali pertanyaannya itu."Saya belum punya, masih mau fokus karir." Ucap Airin malu-

  • Dunia friendshit   42. Sabar Pak dokter

    "No, gue mau buka usaha.""GAK USAH NGACO!."Hidup lagi capek-capek nya perkara motor gak ketemu-ketemu malah denger Acha pengen buka usaha yang kemungkinannya itu sangat minimalis banget.Sekelas orang mager kaya Acha mau buka usaha? Mau jualan apa coba, gerak dikit aja ngos-ngos an ngeluh mulu ini malah berlaga mau buka usaha ujungnya nanti malah Reno yang repot.Acha merengut pelan. "Minggu depan udah libur semester pertama, gue pengen buka usaha biar ada aktivitas." Ucap Acha bergelayut manja di lengan Reno yang sibuk berkutat dengan laptop nya. Reno menggeleng. "Buka usaha banyak pertimbangannya bukan main asal buka aja, lagian mau buka usaha apa? ternak curut?." Ujar nya."Apa aja, jual pop ice atau seblak didepan rumah juga gue mau." "Prettt. Siapa yang mau beli." "Ih, biar kaya orang-orang, No.""Tapi lo gak kaya orang-orang, Cha." Timpal Reno tetap fokus pada layar laptopnya meskipun Acha menggelayuti tangannya dengan segala gaya.Acha mendengus kasar merebahkan kepalanya

  • Dunia friendshit   41. Perjodohan

    Acha membuka mata dengan tangan memegang kepalanya yang masih terasa berat, mata nya mengerjab pelan melihat kearah tangannya yang digenggam oleh seseorang yang tak lain adalah... Reno.Selain Reno disana juga ada papah nya yang terlelap di sofa dengan posisi duduk bersandar, Acha menghela nafas berat pasti sangat pegal semalaman tidur dengan posisi seperti itu apalagi Reno.Acha berusaha menarik tangannya yang digenggam oleh Reno dengan perlahan tapi rupa nya pergerakannya malah membuat Reno terusik dan akhirnya bangun daro tidur nya. Melihat Acha yang sudah bangun, cowok itu menarik senyuman tipis nya menegakan tubuh dan merasakan punggung nya terasa cukup sakit."Lo kenapa tidur disini?." Pertanyaan itu menyambut awal kesadaran Reno."Jagain lo." Balas Reno dengan enteng, punggung tangannya menyentuh kening Acha. "Alhamdulillah demam nya udah turun gak kaya semalem." Kata nya bersyukur.Acha tidak menggubris ucapan Reno, dia lebih fokus pada badan cowok itu yang semalaman tidur de

  • Dunia friendshit   40. Acha dendam

    Namanya cobaan hidup kalo gak susah ya sulit, mau enak mah namanya cobain. Mau marah tapi gak bakalan merubah kenyataan, akhirnya cuman bisa pasrah dan ikhlas merelakan.Emang bener kata orang, hari sial gak pernah ada di kalender karna sial bisa terjadi dimana pun dan kapan pun, tidak pernah ada yang tau.Reno mendesah pelan berjongkok didepan gerbang rumah nya pagi-pagi buta meratapi nasib motornya yang dibawa pergi oleh orang alias di colong.Mimpi apa ya dia semalem bisa sampe kecolongan? Setelah bertahun-tahun dia hidup dan tinggal di komplek itu baru kali ini dia merasakan kebobolan padahal selama ini aman-aman saja. Meskipun hanya motor nya saja yang dibawa pergi tapi Fara pasti akan mengamuk dan langsung mengadakan sidang dadakan kepadanya jika tau perihal ini."Sabar ya mas, kami akan urus masalah ini insyaallah pasti motor nya ketemu." Ucap satpam komplek yang datang setelah Reno melaporkan motornya hilang dicuri orang.Reno tidak akan menyalahkan keamanan komplek nya karna

  • Dunia friendshit   39. Modus jangan

    Reno geleng-geleng kepala melihat keadaan kamar Acha yang sudah lama tidak dirinya benahkan, entah harus berkomentar bagimana Reno pada cewek yang masih santai dengan laptop di pangkuannya.Cowok jangkung itu membungkuk memunguti sampah-sampah bekas cemilan sang tuan putri, mengumpulkannya menjadi satu lalu memadukannya pada tempat sampah yang bersih."Baru kemaren gue muji-muji lo, Cha, Cha." Ujar Reno sambil lanjut memunguti barang yang ada dilantai.Acha menoleh sejenak lalu kembali fokus pada layar laptop nya. "Kemaren sibuk, tugas gue lagi banyak jadi gak sempet beres-beres." Balas Acha dengan santai sesekali memakan cemilannya.Reno berdecak pelan merebut cemilan yang dimakan Acha. "Nanti banyak semut dikasur, liat tuh." Ucap nya menunjuk remahan kecil cemilan yang berjatuhan diatas kasur Acha tapi cewek itu tidak memperdulikannya."Pindah, biar gue bersihin dulu." Suruh Reno tapi Acha tidak segera beranjak dari posisi nya."Cha." Panggil Reno namun tidak digubris.Reno menghela

  • Dunia friendshit   38. Namanya usaha

    Acha menurunkan tangannya yang semula menutupi keningnya dari terik matahari siang ini. Cewek dengan setelan jeans high waist dan sweater polo berwarna cream itu segera masuk kedalam mobil Reno yang sudah datang menjemputnya."Panas banget diluar." Kata Acha melepas ikatan di rambutnya hingga tergerai lalu menyisirnya dengan tangan.Mobil Reno sudah berjalan pergi meninggalkan area kampus, mereka sudah buat janji untuk makan siang bersama kebetulan Acha yang pulang cepat dan Reno yang tidak ada jadwal dirumah sakit jadi waktu nya sangat pas."Dristan hari ini udah boleh pulang katanya, mau sekalian jemput gak nanti?." Tanya Reno memulai pembicaraan."Masih malu gue ketemu dia." Balas Acha. Reno mengangguk mengerti setelah itu tidak ada pembicaraan lagi diantara kedua nya.Berhubung cuaca yang sedang panas-panas nya mereka mencari makanan yang segar untuk dinikmati, soto salah satu nya. Tidak perlu ketempat mewah cukup warung pinggiran yang terjamin kehigienisannya saja sudah cukup."D

  • Dunia friendshit   37. Suka Acha

    Acha marah, disini yang terkesan bodoh apakah hanya dirinya saja. Kenapa sejak awal dia tidak pernah menyadari bahwa Dristan adalah seorang gay? Dan bisa-bisa nya juga dia menaruh hati pada cowok belok itu.Malu. Sangat malu."Cha.""Lo harus nya ngasih tau gue." Kata Acha. Mata nya mendelik kesal pada Reno.Ya, gimana?Reno menggaruk pelan leher belakangnya bingung harus merespon bagimana, dia pikir Acha sudah tau mangkanya dia tidak memberitahu nya.Awalnya Reno kira Dristan memang sudah mulai berubah menjadi cowok normal yang suka dengan lawan jenis nya saat dekat dengan Acha karna cowok itu juga pernah bilang kepada nya ingin perlahan keluar dari dunia pelangi nya tapi tidak tau nya setelah mendengar omongan Acha rupa nya cowok itu masih belum normal.Ada sedikit perasaan lega, sisa nya senang dihati Reno entah mengapa tapi dia menutupi nya. Menjaga perasaan Acha yang sedang kacau balau dihantam kenyataan."Ternyata selama ini dia nganggep gue kaya adek nya." Sedih Acha menekuk ke

  • Dunia friendshit   36. Siapa yang salah

    Hari ini ada yang aneh dengan Acha. Selama menemani Dristan, Acha sedikit bicara dan tampak lesuh meskipun biasanya juga nolep tapi tetep ada saja pembahasannya beda dengan sekarang ini. Dristan jadi bingung dibuatnya."Kenapa Cha? Ada yang lagi dipikirin?." Dristan akhirnya bertanya membuat Acha yang sedari tadi hanya diam memainkan hp nya menoleh menggeleng pelan sambil tersenyum paksa.Wajah Acha ini gampang ditebak meskipun hari-hari sama saja raut wajah nya tapi keliatan beda nya, cewek itu sedang tidak baik-baik saja sekarang."Bilang aja kalo lagi ada masalah, cerita sama gue." Ujar Dristan.Acha menatap Dristan sebentar lalu menghela nafas teramat panjang. "Reno marah sama gue dan sekarang kami berantem parah." Cicit nya pelan."Tonjok-tonjokan?.""Bukan gitu." Kesal Acha berdecak karna Dristan malah bercanda.Dristan tertawa kecil. "Gak usah terlalu dipikirin nanti juga baikan lagi kaya biasa, kalian kaya gak pernah berantem aja." Kata Dristan kembali mengupas kulit jeruk yan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status