Asia langsung masuk ke kamar mandi, dan mengganti pakaiannya sesuai permintaan ibunya. Kalau bukan permintaan ibunya, Asia sudah pasti mengusir Dylan sejak tadi. Seharusnya hari libur Asia bsia dinikmati dengan menonton oppa - oppa Korea kesukaannya. Tetapi yang datang malah Dylan, menyebalkan!
Saat Asia membuka pintu kamarnya,"Gitu, dong, cantik, deh," ucap Dylan yang terpesona melihat kecantikan Asia. "Lo nggak usah kegeeran ya, gue dandan begini demi permintaan ibu gue. Bukan gara-gara Lo?" kata Asia dengan ucapan yang sinis.
"Eh..Asia nggak boleh gitu sama tamu. Harus ngomong yang lembut, kan, mau diajak jalan," kata kakaknya Asia.
Sedangkan ibunya yang tidak sengaja mendengar percakapan anaknya dengan Dylan hanya senyum-senyum saja. Terkadang anak-anaknya ini bisa memberikan kebahagiaan walaupun dalam hal yang kecil.
Melihat hal itu, Dylan ikut tertawa saja mendengar perbincangan kedua kakak beradik ini. Setelah perbincangan i
"Kemana aja, sih, kamu kok pagi-pagi udah nggak ada?" protes Nafisah. Ia kesal lalu melipatkan tangannya di dada."Tadi aku ada perlu sama temen, jadi maaf nggak bilang kamu dulu," kata Dylan. Padahal Dylan baru saja mengajak Asia jalan. Ada-ada saja kebohongan yang dilakukan Dylan."Ayo duduk, bantuin aku dong," Nafisah memberikan tempat untuk Dylan agar duduk. "Aku lagi ada projects, nih, tapi si Rico lagi ada urusan,""Lah kok gitu, sih, dia?""Iya, soalnya lagi ada acara keluarga katanya. Jadi mau nggak mau aku yang edit, deh. Mana susah lagi," Nafisah curhat kepada Dylan.Rico teman Dylan dan sekaligus pacar temannya Nafisah. Hanya Rendi, salah satu teman Nafisah yang Dylan kenal."Kalau kamu nggak bisa lebih baik nunggu Rendi aja. Daripada hasilnya jadi berantakan nanti, toh kamu sendiri yang rugi,""Iya, tahu yang. Tapi masalahnya aku harus update hari ini juga, soalnya aku dapat projectnya juga ud
Asia semakin kesal, temannya ini kalau bicara selalu tidak ada remnya. "Lo ngomong sekali, tangan gue siap ngehajar Lo, nih".Alya hanya pasrah, takut sekali kalau Asia ngamuk. Tahu sendiri kalau sekali tamparan Asia bisa membekas merah di wajahnya. "Iya santai dong. Lo mau, kan, tapi gengsi?""Iya nggak harus sama Dylan juga kali. Ya kali gue disuruh balikan gitu sama dia,""Jadi, Lo maunya apa? Sama Nanda atau sama Dylan?" Alya bertanya dengan tatapan yang tak biasa. Bukan main, punya temen kok ada sih ngajak ribut kayak si Alya.Asia rasanya ingin mencekik temannya satu ini. Bukannya mendukung Asia untuk move on, tetap saja Alya memancing emosi Asia. Jangan salahkan Asia, kalau besok nyawa Alya bisa melayang. Dan sudah pasti yang terbunuh adalah Alya dan yang membunuh adalah Asia."Ampun deh, dosa gue masih banyak jangan digorok dulu. Bahaya, nih, masuk neraka gue nanti" kata Alya sambil memohon ampun ke Asia."Awas Lo bilang
"Sha, gue harus gimana sekarang?" Nafisah langsung berada tempat di rumah Shayra. Ia menduduki sofa empuk nan lembut berwarna cokelat muda."Kalau gue jadi Lo, udah gue maki-maki itu orang," bentak Shayra yang seolah membela sahabatnya ini, Nafisah. "Dan apa Lo mau kehilangan Dylan selamanya. Suami Lo itu?""Justru itu gue bingung sekarang. Gue masih cinta sama Dylan tapi di sisi lain sikap Dylan tuh udah berubah 100 persen ke gue. Dan gue harus gimana sekarang?""Lo labrak aja tuh si Asia. Pasti cowok itu nggak bakal ngedeketin kalau nggak digoda duluan. Percaya deh sama gue,""Nggak baik, tahu, nggak? Kalian ngelabrak tapi belum ada bukti yang sah. Gimana kalau jadinya mereka cuma sahabatan saja. Contohnya kayak Nafisah sama gue? Bisa aja, kan?""Tapi bener juga kata Rico, Sha. Nah, ini nih yang bikin aku bingung,""Tolong, dong, ada yang patah hati, nih, kalian malah pamer kemesraan lagi, kan gue jadi itu. Gue kangen banget dikasih
"Kalem atuh yang! Jangan ngegas kan aku cuma nanya," Rico mencium pipi Shayra di saat itu juga."Walau gini-gini juga aku nggak bakal kayak Dylan tukang selingkuh dan aku tetep setia kok sama kamu,""Kalian, tuh, ya nyebelin banget, deh. Udah tahu lagi diajak ngomong masih aja bahas yang lain?" kesal Nafisah. "Dan nasib gue gimana sekarang?""Nih, ya, saran gue lebih baik kalian cari bukti dulu. Nggak baik, lho, ngelabrak tapi nggak ada bukti yang jelas. Coba kalau kalian ngelabrak pasti nggak ada yang percaya. Banyak kok cewek cowok temenan dekat akhirnya bisa buat pasangannya cemburu. Contohnya kayak si Nafisah ini,""Mustahil! Masa temen jalan bareng malem-malem lagi makan jagung. Apa coba maksudnya?" cecer Shayra yang masih tidak suka dengan apa yang Dylan lakukan."Contohnya aku sama Nafisah juga sering berdua. Ngerjain apa-apa berdua dan apa Dylan langsung cemburu kay
"Kalian kok jarang kesini berdua, ya?" Mama Shita yang sedang meminum secangkir teh tiba-tiba menengok ke arah anak lelakinya itu.Matahari sudah perlahan-lahan menjauh tetapi Dylan masih saja berpenampilan yang sama sejak matahari terbit. Dulu setelah matahari terbit, dia selalu semangat untuk mendekati Asia. Sekarang keinginannya untuk mendekati Asia kian menurun. Dylan selalu mengirimkan pesannya tapi tak satupun pesan dibalas oleh Asia. Padahal niatnya baik ingin mendekati Asia dan keluarganya.Setiap Dylan mendekati Asia, Asia selalu menghindari. Dan pada jam istirahat kerja, Asia selalu dijaga ketata oleh Alya. Tak heran ini yang membuat Dylan dan Asai semakin jauh. Berbagai cara yang Dylan telah lakukan tetapi itu selalu gagal. Sampai saat ini, Dylan masih mengalami kesulitan untuk mendekati Asia."Dyl, kok diem aja sih kasian tuh mama kamu penasaran sama jawabannya," celetuk Papanya yang masih memperhatikan anak lelakinya melamun ke ara
Mama Shita mengetuk pintu Dylan,"Ya, siapa?" sahut Dylan dari dalam kamarnya."Ini Mama, Dyl," Shita membuka pintunya perlahan dan mulai memperlihatkan kepalanya di balik pintu."Sini mah, masuk aja," Dylan hanya tidur-tiduran saja di atas kasur dan hanya melihat ponselnya.Shita masuk atas permintaan anak lelaki sematawayangnya. Lalu Dylan menyenderkan kepalanya di bahu milik ibunya itu.Shita mengusap wajah anaknya, Dylan dengan penuh cinta. "Kamu lagi kenapa, sih? Kayaknya lagi memikirkan sesuatu," kata wanita itu."Dylan udah jahat banget jadi seorang pasangan, Ma" katanya.Sedangkan Mama Shita hanya tertawa saja melihat tingkah anaknya. Definisi jahat bagi Dylan adalah telah menyakiti Nafisah. Dan meninggalkan Asia tanpa kabar.Dylan malah kesal melihat reaksi mamanya. "Dylan serius, nih, kok malah senyum, sih?""Mama! Ihh nyebelin banget, sih!" Dylan langsung mencubit perut Mamany
Dylan menjadi terdiam. Haruskah dia menyakiti salah satu wanita yang amat dicintainya. Lalu siapa orangnya?Malam sudah menyapa dan pikiran Dylan masih saja berantakan. Memilih antara Nafisah sebagai istrinya atau Asia teman kantornya? Tiba-tiba wajah dua wanita itu bermunculan secara bersama-sama. Kata dari Mama Shita pun ikut memenuhi pikiran Dylan."Arrggh!!" keluhnya kasar. Dylan memukuli kepalanya dan menutup kepalanya menggunakan sebuah bantal. Dia berharap agar kedua wanita itu cepat menghilang dari kehidupannya.Bukannya menghilang, Dylan malah tidak bisa bernapas sama sekali. Lalu Dylan langsung saja melempar bantal itu dengan tangannya."Nyebelin banget, sih, ini bantal!" Dylan langsung melempar bantal yang berada di tangannya.Gimana Dylan nggak kehabisan napas, soalnya Dylan menutupi semua wajahnya. Jadi, wajar saja kalau tidak bisa bernapas.Lalu ia meraih ponselnya dan melihat media sosial Asia. Di
Asia baru saja berbaring di tempat tidurnya yang empuk. Badannya sudah siap untuk tidur tetapi matanya masih terbelalak kemana-mana. Pikirannya masih melayang sejak ucapan Nanda waktu itu. Nanda menawarkan dirinya sebagai salah satu pegangan Asia agar bisa menjauh dari Dylan."Lo bisa jadiin gue target, As,""Itu hak Lo, mau nganggep gue ada atau enggak,""Please, kali ini ijinin gue supaya Dylan bisa cemburu karena kedekatan kita,""Gue juga bisa membuat Dylan untuk pergi dari Lo, As"Saat mengingat ucapan Nanda, Asia tidak terlihat senang sama sekali. Melainkak keningnya mulai bercucuran keringat dingin. Hari ini ia hanya menghabiskan waktu bersama Alya dan Nanda aja. Sedangkan sekarang ada tawaran menarik yang ditawarkan oleh Nanda.Asia serba salah, ingin menjauh dari Dylan tapi tidak suka Nanda. Asia pun bisa - bisa saja untuk memberikan kesempatan kepada Nanda.Tetapi hatinya masih menginginkan Dylan dan sulit berpal