Share

KEMATIAN

Pandangan Romy terlihat bersinar terang. Tak lagi hampa dan kosong, seperti sebelumnya.

"Mas Rom! Mas Romy bisa dengar Salsa?"

Namun, Romy seperti tak mendengar. Dia masih menggerakkan tangan perlahan. Terus membelai, entah apa yang ada dalam pandangannya saat ini. Sembari senyum yang tak lepas dari wajahnya. 

"Rooom, ini Mama Nak. Coba lihat Mama, Sayang!"

Namun tak ada respon yang ditunjukkan Romy. Dia terus memandang ke atas. Maish terus tersenyum.

Tiba-tiba, seisi kamar terkejut dibuatnya. Mereka sampai tak percaya setelah sekian lama, tak mendengar Romy bicara.

"Amel ... Amelia," desis Romy. "Amelia ... Amelia."

Romy terus menyebut nama Amelia terus menerus.

"Salsa, co-coba kamu telponkan Amelia. Mungkin dia ingin mendnegar suaranya."

"Ba-baik, Ma."

Saat Salsa mengambil ponslenya. Terdengar Romy yang terbatuk-batuk, hingga muntah darah. Membuat semua terperanjat. 

"Dok! Kenapa Romy?"

"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status