Share

Tingkah Konyol Nadia

"Nadia, Kamu nggak dengar saya?" Kalimat yang keluar dari pria berstatus suami itu hanya gue anggap angin lalu. Walaupun dalam hati ada sebenarnya ada kembang api yang meldak-ledak.

Gue menoleh sebentar, mengangguk lalu pergi. Langkah kaki kali ini terasa lebih ringan di banding sebelumnya. Sepanjang jalan senyum gue terus mengembang. Entah apa yang merasuki gue, hingga rasanya seperti melayang. Padahal cuma ditanya begitu doang. Sepertinya otak gue perlu dicuci bersih deh, supaya tidak selalu terjajah oleh bayangan lelaki tua itu. 

Rafael sudah menunggu di taman sambil memainkan HP, hingga tak menyadari kedatangan gue.

"Sorry, nunggunya kelamaan ya?" 

Ia menoleh dan tersenyum memamerkan gigi-giginya yang rapi. "Nggak, kok. Nih, gue punya novel baru," ucapnya sambil menyodorkan paper bag. 

Mata gue membulat. Menerima pemberian pria ganteng ini dengan senyum merekah. 'Rezeki cewek cantik ini. Nggak boleh disia-siain,' bisik batin

Cahaya Asa

Jangan lupa tinggalkan jejak, ya ....

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status