Share

14/4. Ice Cream Chocolate Banana

Masih menggunakan pakaian koki, Julian masuk ke ruang kerjanya. Tak masalah baginya menyerahkan urusan dapur pada asisten, ia sudah sepenuhnya mempercayai kinerja mereka yang tak perlu diragukan lagi. Yang terpenting sekarang ialah bertemu dengan pria bodoh itu segera dan tak sabar mendengar apa yang akan disampaikan Raka padanya.

“Gimana makan malamnya?” tanya Julian sambil mendaratkan tubuh ke sofa, tepat menghadap Raka.

“Lumayan,” Raka menegakkan tubuh, sambil melemparkan senyum persahabatan.

“Jadi—?” kata Julian menggantung. Mencari kepastian di kedua mata Raka.

Sorry untuk semua penyangkalan dan ketidakpercayaan gue sama lo. Gue terlalu buta untuk melihat kebenaran dan menghakimi Syila tanpa bukti. Pasti ulahku sangat menyakitinya. Membiarkan dia menanggung beban yang bukan kesalahannya adalah kebodohan gue yang tak termaafka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status