Share

Part 26 Perempuan Kesepian

Embun's POV

Percayalah, tak mudah bagi seorang ibu merelakan anaknya menikahi perempuan yang jelas-jelas tidak bisa memberikan keturunan. Terlebih Hendriko adalah anak satu-satunya. Pasti Bu Salwa mulai bimbang setelah tahu tentang diriku yang sebenarnya.

Hening menjadi jeda pembicaraan kami cukup lama, hingga aku berinisiatif untuk menyapanya kembali. "Bu," panggilku.

"Ya, besok malam Ibu tunggu jam tujuh untuk makan malam bersama kami. Jangan lupa, Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam." Panggilan di akhiri.

Aku termenung menatap langit-langit kamar. Gemuruh di dadaku seperti gerimis di luar yang telah berubah menjadi hujan. Sebenarnya banyak yang hendak kubahas dengan Bu Salwa di telepon tadi. Tapi beliau keburu menyudahi pembicaraan. Dengan sikapnya yang tergesa-gesa mengakhiri pembicaraan, aku tahu kalau Bu Salwa mulai bimbang dengan kenyataan yang ada padaku. Namun beliau tetap saja mengundangku untuk makan malam.

🍂🍂🍂

Kubuka pintu kamar setelah rapi berseragam. Udara segar men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nim Ranah
makan malam ya
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
tuh Karina knpa judes ma Embun sih. harusnya Embun yg judes sama dia krna merebut Fariq..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status