Beranda / Romansa / Enemate, Enemy To Soulmate / 5. Pernikahan Sederhana

Share

5. Pernikahan Sederhana

Penulis: Hana Reeves.
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-19 17:27:30

Pagi ini, keluarga Diaz dan Horance, menghadiri pernikahan sederhana di kantor catatan sipil. Prudence mengenakan gaun pengantin sederhana dari rumah butik Morr sementara Xander mengenakan tuxedo.

Para anggota keluarga lainnya yang ada di New York menunggu di sebuah restoran yang sudah dipesan oleh Xavier Horance untuk berkumpul usai pernikahan. Setidaknya sesuai dengan acara pernikahan pada umumnya.

Pernikahan Prudence dan Xander hanya sekadar tanda tangan berkas setelah hakim menyatakan mereka sah menjadi suami istri. Xander hanya mencium pipi Prudence saat mereka boleh berciuman. Sama sekali tidak ada mesra di antara mereka berdua, yang ada rasa tertekan di diri Prudence.

Setelah resmi menjadi suami istri pun, Xander tidak menggandeng Prudence saat mereka keluar dari gedung kantor catatan sipil di balai kota Manhattan, meskipun ayahnya sudah menegurnya.

“Boy, kamu gandeng dong istri kamu,” pinta Xavier gemas dengan putra sulungnya.

“Prunya juga tidak mau digandeng sama aku!” balas Xander judes.

“Ya Tuhan Xander!” Xavier langsung memukul bahu putranya, “Tidak boleh begitu!”

Xander hanya menatap datar ke ayahnya, tidak menanggapi lebih lanjut..

Sementara itu, Prudence menerima ucapan selamat dari Alexandra dan Percival.

“Mbak Pru, selamat ya sudah sama si manusia Viking. Dengarkan Andra, kalau si manusia Viking itu jahat sama kamu, panggil Andra! Biar Andra ketok kepalanya pakai tongkat kendo!” ucap Alexandra berapi-api.

“Bukannya pakai pedang anggar?” goda Percival.

“Pedang kendo lebih mantap!” balas Alexandra yang biasa dipanggil Andra.

Tiba-tiba tangan Prudence ditarik oleh Xander yang membuat gadis itu terkejut.

“Apa-apaan Xander?” protes Prudence.

“Ayo ke RR’s Meals!” jawab Xander judes.

Prudence menyentak tangannya hingga gandengan Xander terlepas. “Tidak usah gandeng-gandeng!”

Xander menyipitkan matanya. “See Dad, dia tidak mau digandeng sama aku!” Xander lalu meninggalkan Prudence di halaman gedung dan menuju mobilnya.

“Masuk Pru!” Prudence menghela nafas panjang tapi tetap masuk ke dalam mobil suaminya. Tak lama, mobil itu pun pergi meninggalkan parkiran gedung pemerintah itutersebut.

Xavier dan Rodrigo hanya menggelengkan kepala melihat itu.

Di dalam mobil Xander, Prudence dan Xander tidak mengucapkan sepatah kata pun. Prudence menatap pemandangan kota Manhattan tanpa mau melihat Xander yang menyetir mobilnya.

“Kamu tetap tinggal di studio kamu?” tanya Xander ke Prudence.

“Ya.”

“Oke.”

Prudence hanya menghembus nafasnya pelan. Akan seperti apa hubungan enam bulan kami ini ke depannya? Batin Prudence. Perbincangan mereka setelah menikah saja hanya sesingkat ini!

“Menyesal?”

Prudence menoleh, “Eh? Apa?”

“Kamu. Menyesal yang di samping kamu itu aku bukan Erhan Tudor yang sudah kamu taksir dari usia sembilan tahun?” ejek Xander.

Prudence menganga, “Aku tidak pernah memikirkan Om Erhan! Dia sudah bahagia dengan pernikahannya! Dan aku tidak mau menjadi pelakor, Xander!”

“Aku dengar pernikahannya bermasalah,” ucap Xander dengan nada acuh membuat Prudence mengernyitkan dahinya.

Sejak Erhan Tudor menikah saat Prudence berusia 12 tahun, dia memang tidak mau tahu kehidupan rumah tangga pria yang dia sukai sejak kecil. Bagi Prudence, itu seperti cinta pertama yang sangat berkesan meskipun berbeda usia 16 tahun.

“Biasa kan yang namanya rumah tangga, pasti ada masalahnya,” jawab Prudence diplomatis.

Xander tertawa sinis, “Jika Oom Erhan Tudor bercerai, apa kamu akan melemparkan dirimu dalam pelukannya?”

Prudence melongo mendengar ucapan sarkasme Xander itu, “Apa maksud kamu?”

“Iya … kutunggu dudamu kan?”

Rasanya Prudece ingin memukul Xander tapi dia tahu hal itu akan mengakibatkan mereka kecelakaan di lalu lintas yang hectic ini.

“Jangan ngomong sembarangan! Om Erhan hanya menganggap aku adik atau keponakan!” jawab Prudence dengan nada terengah menahan emosi.

Xander tertawa jahat, “Aku yakin kalau mereka memang berpisah, kamu akan langsung maju sebagai kandidat calon istri baru Oom Erhan!”

Prudence memalingkan wajahnya, merasa tidak ada gunanya berdebat dengan Xander karena akan semakin membuat hatinya sakit. Apa benar pernikahan Oom Erhan bermasalah? Ada apa? Padahal mereka berdua sepertinya selalu mesra satu dengan lain, batin Prudence bertanya-tanya..

“Benar kan? Kamu sudah memikirkan untuk menjadi nyonya Erhan Tudor setelah kita berpisah!” ejek Xander lagi dan Prudence memilih memejamkan matanya karena dia malas meladeni suaminya.

Mereka pun tiba di area Hell’s Kitchen di mana restoran keluarga besar milik mereka berada. Xander pun turun tanpa ada keinginan membukakan pintu Prudence hingga wanita itu pun turun sendiri.

Begitu mereka masuk, Prudence segera berpura-pura memasang wajah bahagia namun semua anggota keluarga tahu, dia tidak bahagia.

Para Om, tante, dan sepupunya pun memeluk Prudence dan menyalami Xander, memberikan doa yang terbaik untuk pasangan suami istri baru itu.

Tidak lama kedua orang tua Xander dan Prudence pun tiba di restauran itu dan mereka pun menikmati acara makan siang bersama. Tidak ada pesta mewah, tidak ada kerusuhan, dan tidak ada penggagalan unboxing seperti tradisi keluaraga.

Prudence hanya tersenyum dan menjawab pertanyaan yang umum. Dia sangat bersyukur, keluarga besarnya sangat menjaga perasaannya dan tidak mempertanyakan tentang kasus di Mallorca.

Prudence pun berjalan menuju area minum dan mengambil fruit punch di sana. Wanita itu menatap pemandangan kota New York dari lantai tujuh gedung itu dengan perasaan campur aduk.

“Akhirnya kamu sama anak viking, ya anak asuransi?”

Prudence tersentak dan menoleh cepat, “Oom Erhan?”

*** bersambung ***

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Enemate, Enemy To Soulmate    7. Yang Jelas Bukan Aku

    "Mau kemana kamu?" Prudence hanya memejamkan matanya sebelum berbalik dan dia memasang wajah tegar ke Xander yang berdiri di area makan sambil membawa gelas berisikan air putih. "Kembali ke studio aku," jawab Prudence. "Malam-malam begini? Kamu gila!" hardik Xander "Ya! Memang!" balas Prudence dengan dagu terangkat. Xander meletakkan gelasnya diatas meja dan berjalan menghampiri Prudence. "Aku melarangmu!" "Daripada disini! Aku tidak bisa tidur!" Xander menatap tajam ke arah Prudence. "Kembali ke kamarmu atau ... kamu mau tidur bersamaku?" Prudence menatap sengit ke Xander. "Aku hanya ingin tidur dengan tenang tanpa harus bangun melihat kamu disini!" Xander tidak menjawab apapun tapi mengambil alih koper Prudence dan menyeret tangan gadis itu ke dalam kamarnya. Prudence berusaha untuk melepaskan cengkraman Xander tapi pria itu lebih kuat. Prudence sedikit terhuyung saat Xander mendorongnya masuk ke dalam kamarnya dan pria itu langsung menutup pintu serta meng

  • Enemate, Enemy To Soulmate    6. Erhan Tudor

    Erhan Tudor tersenyum ke arah Prudence. Pria berusia 40 tahun itu memeluk gadis itu erat. "Selamat ya, Pru. Oom senang kamu akhirnya menikah dengan Xander. Kalian kan sudah kenal dari kecil bukan?" ucap Erhan. "Sama-sama Oom ... Meskipun ini termasuk mendadak," bisik Prudence. "Oom harap kamu bahagia dengan pernikahan kamu." Prudence melepaskan pelukannya. "Aku tidak yakin Oom ...." Erhan menatap wajah sedih Prudence. "Oom tahu apa yang terjadi." Mata hijau Prudence terbelalak. "Oom tahu?" Erhan mengangguk. "Itu bukan kesalahan kamu. Itu kecelakaan dan diluar ekspektasi kalian kan? Apa kamu minum alkohol? Oom tahu kamu tidak bisa mentolerir alkohol." Prudence menggelengkan kepalanya. "Aku sama sekali tidak minum alkohol. Hanya club soda." Erhan mengangguk. "Pasti ada sesuatu yang membuat kalian jadi korban seperti ini." Prudence mengangguk. "Dimana Tante Amber?" Erhan hanya terdiam. "Di London. Oom disini karena ada urusan dengan Burberry dan malah dapat

  • Enemate, Enemy To Soulmate    5. Pernikahan Sederhana

    Pagi ini, keluarga Diaz dan Horance, menghadiri pernikahan sederhana di kantor catatan sipil. Prudence mengenakan gaun pengantin sederhana dari rumah butik Morr sementara Xander mengenakan tuxedo. Para anggota keluarga lainnya yang ada di New York menunggu di sebuah restoran yang sudah dipesan oleh Xavier Horance untuk berkumpul usai pernikahan. Setidaknya sesuai dengan acara pernikahan pada umumnya.Pernikahan Prudence dan Xander hanya sekadar tanda tangan berkas setelah hakim menyatakan mereka sah menjadi suami istri. Xander hanya mencium pipi Prudence saat mereka boleh berciuman. Sama sekali tidak ada mesra di antara mereka berdua, yang ada rasa tertekan di diri Prudence. Setelah resmi menjadi suami istri pun, Xander tidak menggandeng Prudence saat mereka keluar dari gedung kantor catatan sipil di balai kota Manhattan, meskipun ayahnya sudah menegurnya.“Boy, kamu gandeng dong istri kamu,” pinta Xavier gemas dengan putra sulungnya.“Prunya juga tidak mau digandeng sama aku!” bala

  • Enemate, Enemy To Soulmate    4. Sedihnya Prudence

    Xander dan Prudence membuat surat perjanjian di depan Shana Park Diaz yang masih tidak setuju dengan keputusan gegabah putrinya.Surat perjanjian itu berisikan banyak hal, termasuk memberikan nama belakang Xander jika Prudence hamil dan melahirkan anak itu. Xander juga wajib memberikan biaya bulanan ke Prudence yang sudah disepakati nominalnya. Satu hal yang membedakan, mereka tidak akan tinggal bersama karena Prudence masih mempersiapkan lukisan yang akan dia pamerkan tahun depan. Prudence tidak mau pindah ke Oslo karena studionya di New York dekat dengan lokasi pameran dan dia tidak mau repot-repot memindahkan semua.Xander tidak masalah karena dia jadi tidak perlu melihat Prudence setiap hari. Usai menyelesaikan urusan kontrak pernikahan, Xander pun kembali ke apartemen milik keluarganya dan mereka pun mempersiapkan semua berkas untuk pernikahan di kantor catatan sipil di balaikota Manhattan. Prudence sendiri memilih untuk menyendiri di studionya yang berada beda dua blok dari p

  • Enemate, Enemy To Soulmate    3. Menikah dengan Batas Waktu

    “Tunggu Xander, kamu tetap akan menikahi Prudence? Dengar, ini bukan main-main! Kamu jangan seenaknya!” hardik Rodrigo.“Oom. aku yang merenggut kesucian Prudence!” balas Xander.Prudence yang melihat ayahnya hendak memukul Xander lagi langsung menahan tangan pria paruh baya itu.“Papa, Tenanglah! Biarkan … biarkan aku berpikir …,” pinta Prudence ke Rodrigo.“Sayang, papa hanya ingin yang terbaik untukmu,” ucap Rodrigo sedih. “Papa merasa menyesal tidak bisa melindungi kamu dan ini kesalahan papa yang meminta kamu menemui Xander. Papa kira karena kalian bersaudara sepupu dan di tempat yang sama jadi kenapa tidak. Tidak disangka … Justru papa yang membuat celaka kamu ….”Prudence memeluk ayahnya, “Bukan salah Papa … tidak ada yang salah disini. Bukan papa, bukan aku, tapi memang sudah seperti ini takdir aku.”Rodrigo memeluk erat putrinya dan Prudence merasakan tubuh ayahnya gemetar menahan emosinya. Prudence semakin merasa semakin bersalah karena sudah mengecewakan ayahnya, pria yang

  • Enemate, Enemy To Soulmate    2. Pokoknya Kita Menikah!

    Xander dan Prudence keluar dari pintu kedatangan di bandara JFK New York lalu naik ke dalam taksi setelah menempuh perjalanan panjang di New York. Prudence masih tidak tahu harus bersikap bagaimana karena bagian intimnya masih sakit tapi yang paling sakit adalah hatinya. Prudence tidak menyangka harta yang dia jaga selama 25 tahun ini, akhirnya direnggut oleh pria yang dibencinya dari kecil. Prudence menatap pemandangan dari jendela kaca taksi dan tanpa sadar air matanya mengalir.“Nggak usah mewek! Sudah kejadian juga!” desis Xander ke arah Prudence yang menangis.“Kamu itu tidak mikir apa! Kamu tidak ada bekasnya! Aku ada bekasnya!” balas Prudence.“Tapi kalau kamu tidak datang, kamu aman!”Prudence menatap Xander dengan tatapan terluka dan air mata. “Aku juga tidak mau bertemu denganmu! Papa yang – ““-- kan kamu bisa tolak permintaan Oom Rodrigo!” potong Xander.“Xander, Papa tahu kita berada di lokasi yang sama! Jadi jangan salahkan Papa!” balas Prudence.“Jadi semua itu salahm

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status