Share

25. Waktu Terus Berjalan

“Kita tinggal di rumahmu!” seru Dion, setelah berfikir cukup lama.

Sari mendelik ke arah Dion, keberatan dengan keputusan yang diambil suaminya itu.

“Kenapa harus ke sana? Kenapa bukan ke rumahmu yang dipakai Diah dan anak-anak?” protes Sari.

Dion menghela nafas, merasa kesal dengan rongrongan istri sirinya itu.

“Rumah itu warisan orang tuanya Diah, bukan hakku mengambilnya,” tegas Dion.

Sari mendengus, kesal melihat suaminya masih membela sang mantan.

“Tapi kan, Kamu yang membiayai perawatan rumah itu!”

Rumah yang ditempati Diah memang besar. Terdiri dari lima kamar tidur dan dua kamar mandi. Halamannya cukup luas, ditata sebagai taman yang asri dan arena bermain. Sari pasti ingin sekali menempatinya.

“Itu kewajibanku sebagai suaminya saat itu. Bukan hakku untuk menggugatnya sekarang,” sergah Dion jengkel.

“Ya sekarang, sebagai suamiku punya kewajiban untuk memberi tempat tinggal,” Sari masih tidak terima.

“Paling lambat, kita besok pagi harus pergi dari sini. Mau cari rumah kontrakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status