Share

One Day Holiday (1)

"Saya ingin bicara denganmu."

Glek. 

Aku memejamkan mata. Tahu tidak akan bisa menghindar lagi. 

Ada perban yang masih melilit di tangan kirinya yang memegang tanganku. 

"Samita. Saya tidak pernah menganggapmu sebagai sebuah barang... sekalipun." tekannya. 

Itu merupakan perkataanku saat bertengkar dengannya terakhir kali. Apakah dia masih mengingatnya? 

Jujur saja waktu itu aku mengucapkannya dengan emosi yang meluap. Aku bahkan tidak berpikir dua kali dan mengatakan langsung apa saja yang ada di pikiranku. 

Cho Ana

Yang mau kenal sama otor boleh cek IG @Anach_uu ya, jangan lupa follow juga :) follback tinggal dm aja. Atau boleh add fb Ana Ndaa :*

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status