Share

FAKE LOVE: mamah muda
FAKE LOVE: mamah muda
Penulis: Nengres17

The game

Langit Anggara. Lelaki tampan dengan sejuta pesonanya adalah siswa playboy di sekolah. Dia arogan, angkuh, sombong dan narsisme. Namun di balik semua sikap buruknya, dia juga mempunyai sisi lembut yang hanya di tunjukan pada orang yang dianggap spesial dan tuhan menyempurnakan hidup langit dengan otak yang sangat cerdas. Apakah dunia adil?

Selain itu dia adalah remaja yang haus kasih sayang, karna sejak kecil dia sudah di tinggalkan kedua orang tuanya.

Lelaki yang baru menginjak usia remaja ini, terjebak dalam lingkaran setan pergaulan bebas. Langit adalah penguasa sekolah, dia begitu disegani oleh semua siswa bahkan guru. Tak ada satu pun guru yang bisa menghukum seorang langit Anggara. Lelaki bandel ini adalah cucu pemilik sekolah. Cucu dari David Anggara sekaligus pemilik agensi entertainment dan perusahaan properti terbesar di Indonesia. Tertulis marga anggara adalah orang terkaya ke 2 di negara ini. Dan tentu saja semua kekayaan itu akan diwariskan pada langit sebagai pewaris satu satunya.

1 bulan lalu langit dan kedua temannya-Tonmy dan marsel- membuat sebuah taruhan lagi, lagi dan lagi. Ya, mereka memang sering membuat taruhan-taruhan bodoh yang menjadi kesenangan bagi mereka. 

"Dalam 5 bulan Lo harus bisa merenggut keperawanan Asila Arya Kusuma," ucap Tommy kala itu.

Langit yang memiliki gengsi selangit dan harga diri di atas Awang menjawab dengan angkuh, "Gak perlu 5 bulan, 1 bulan aja cukup buat gue. semua cewek berlomba-lomba naik ke atas ranjang gue, ga akan ada yang nolak pesona gue yang sempurna." 

Langit memang terkenal dengan keangkuhan dan ke narsisan.

Entah ada angin apa seorang langit Anggara si Playboy sekolah berusaha mendekati ashilla. berbagai macam cara telah langit lakukan, proses pdkt yang tak mudah. Baru kali ini langit susah menaklukkan seorang gadis. 

Karna asila tetaplah asila, si gadis kutub dengan segala pesona nya.

Asila Arya Kusuma adalah seorang murid tercantik di sekolah SMA tunas bangsa, tapi gadis cantik itu sangatlah dingin sedingin kutub es di Antartika membuat para lelaki segan untuk mendekati nya. Dia siswi terpandai di sekolah. paket lengkap sudah cantik pandai pula.

 Asila sedikit tersanjung dengan sifat langit yang perhatian, lembut, dan terus berusaha menarik perhatian asila dengan berbagai cara. Usaha langit setidaknya membuahkan sedikit kemajuan, meskipun hanya sedikit.

 Asila akui pesona Langit memang tak bisa di tolak begitu saja, bakat mumpuni nya sebagai playboy sepertinya telah tertanam sejak dalam kandungan ibu.

Ah apakah asila jatuh cinta?

Kringgg kringgg

Bunyi bel istirahat membuat semua siswa di kelas bersorak senang termasuk asila yang tak sabar untuk pergi ke kantin dan  makan karna cacing di perutnya sudah berdemo, setelah guru mapel meninggalkan kelas. Semua murid pun berhamburan menuju kantin, tempat mereka memanjakan perut.

Asila dan kedua sahabatnya-Vania dan Nana- duduk di meja kantin paling pojok setelah memesan mie ayam mang joko.

"Duh gue laper banget," keluh Vania ntah yang keberapa kali sejak mereka duduk di kantin, sampai membuat kedua sahabatnya bosan mendengar keluhan itu.

Lala menatap vania kesal, "Sabar. Orang sabar pantat nya lebar,"ucap Nana.

"Tapi gue laper banget Na. Udah ga makan 2 tahun nih,"

"Lebay deh Lo," ledek sila terkekeh.

Ting 

Bunyi ponsel asila menandakan ada pesan masuk, asila tersenyum tipis saat tau bahwa yang mengirimnya pesan adalah langit.

Asila memang sering bertukar pesan dengan Langit akhir-akhir ini, langit berhasil mencairkan es di kutub Utara berwujud Asila.

Langit: Ada kejutan buat Lo

Pesan dari Langit membuat asila menyergitkan dahi, kejutan apa?.

"Siapa tuh? senyum-senyum sendiri lama-lama gila lho," goda Vania.

"Langit," jawab sila sambil memasukkan lagi ponselnya ke dalam saku.

"Lo baper sama dia?" Tanya Vania.

Asila hanya mengangkat bahu pura pura tak acuh, padahal pipi nya sudah merona dan itu di sadari oleh Vania.

"Ciaaaeelaaah ada kulkas cair nih," goda Vania cekikikan. Tau sifat asila yang susah jatuh cinta dan sangat dingin tak tersentuh. Namun kali ini Langit memenangkan hati seorang Asila Arya Kusuma.

"Apaan sih, udah ah jangan bahas dia." Asila jadi malu sendiri. 

Nana yang sedari tadi menyimak obrolan Asila dan Vania Akhirnya Berbicara, "Gue ga setuju kalo Lo sama dia,"ujar Nana tiba tiba-tiba.

"Lah kenapa?"tanya Vania. 

Nana mengangkat bahu tak acuh. "Aneh aja, langit itu terkenal playboy, bejat, suka mainin cewe, kenapa tiba-tiba dia deketin Asila? Aneh kan? Cewe kan masih banyak. Kenapa harus Asila?Pasti ada sesuatu yang langit sembunyiin, mungkin niat jahat yang nantinya malah nyakitin hati Lo sil, "Jawab Nana membuat Asila dan Vania mengerutkan keningnya binggung.

Nana tersenyum melihat wajah bingung kedua sahabatnya, "Mungkin ini cuma insting gue aja,"

Asila mengangguk mengerti, Nana hanya tak ingin Asila terluka.

Mang Joko datang ke meja asila dengan baki berisikan mie ayam pesanan yang di sambut girang oleh ketiga gadis itu.

"Silahkan mie ayamnya,"ucap mang joko ramah.

"Makasih mang. mang Joko emang the best." Vania memberikan jempol 2 pada mang Joko.

Mang Joko hanya tersenyum lalu berlalu pergi dari sana.

Ketiga gadis itu mulai memakan mie ayam mereka, namun baru satu suap mie ayam masuk kedalam mulut mereka.

Kegaduhan dari arah lapangan membuat atensi semua orang yang ada di kantin teralihkan, berbeda dengan asila yang masih cuek menyantap mie ayam miliknya. Karna mie ayam lebih menarik. Mungkin di lapangan ada yang sedang berkelahi. Pikir asila.

"O... emm...to...the...G!...OMG! OMO...OMO...OMO" Vania berteriak heboh memandang ke arah lapangan.

Lalu Vania menarik tangan Asila agar berdiri tanpa persetujuan si empu yang mulutnya masih penuh dengan mie ayam. Vania menyeret Asila ke arah kerumunan di lapangan.

"Woy tunggu gue!" susul Nana.

Asila yang diseret berusaha melepaskan diri, setidaknya beri waktu Asila untuk mengunyah. Mulutnya benar benar sangat dipenuhi mie ayam hingga mengembung.

Lapangan sudah sangat ramai, siapa lagi pelaku nya jika bukan Langit. Vania membawa Asila menerobos kerumunan siswa itu dan berhenti tepat di depan Langit.

Langit tersenyum melihat sila sudah datang, tersenyum licik tapi tak ada yang menyadarinya.  Lalu langit berjalan mendekati Asila. Berdiri tepat di hadapan Asila yang memasang wajah terkejut. Dengan mulut yang masih penuh dengan mie ayam.

"Hai,"sapa langit dengan senyumnya yang mengandung sejuta pesona.

Asila yang di sapa malah masih sibuk mengunyah mie ayam yang masih tersisa di mulut. Oh ini konyol. 

Langit terkekeh melihat Asila yang terburu-buru mengunyah. Ia mengambil kedua tangan Asila untuk di genggam. Menatap asila intens dengan kedua kedua bola matanya yang berwarna biru laut. 

"Gue bilang tadi mau ngasih Lo kejutan,"ujar langit.

"Apa?"

"Gue mau Lo jadi pacar gue. Gue cinta sama Lo, Lo mau kan jadi pacar gue?"

Asila mematung, memastikan ia tak salah dengar. Apa barusan langit menyatakan perasaannya?

"Aaaaaaaa,"  teriak semua siswi di sana histeris, bagi mereka hari ini adalah hari patah hati sedunia.

Wajah sila sudah sangat merah merona. Ia tersipu malu, "G-gue..." Asila gugup. Rasanya berbicara saja susah.

"Lo cuma boleh jawab iya, karna gue ga suka penolakan,"ujar Langit angkuh.

Asila menarik napasnya. Kenapa Langit tak bisa sedikit romantis? Ini seperti pemaksaan. Asila memutar bola matanya malas,"Iya gue mau jadi pacar lo." Gagal romantis deh.

Asila memang telah jatuh cinta pada langit. Terlebih melihat kegigihan Langit saat berusaha mendekati nya. Asila sadar dia bukan wanita yang mudah jatuh cinta. Tapi, langit berhasil membuat Asila merasakan apa itu cinta.

Langit memeluk pinggang Asila, membuat jarak mereka semakin terkikis, lalu mengecup bibir asila sekilas. "Gue tau lo ga bakal bisa nolak pesona gue,"ujar Langit percaya diri.

Asila masih mematung, apa itu barusan?Ciuman pertamanya? Ia meraba bibirnya. Ekspresi kaget di wajah nya tak bisa di sembunyikan. 

Langit mendekatkan bibirnya pada telinga Asila dan berbisik,"Wellcome to the game." Dengan suara yang serak. Setelah itu langit mencium bibir Asila, kali ini dengan lumatan-lumatan kecil tak peduli dengan orang-orang yang berteriak histeris menyaksikan adengan mereka. 

Asila yang masih belum siap menerima ciuman itu membelalakkan matanya, bibirnya hanya diam. Menerima semua sentuhan lembut dari bibir tebal milik langit.

Hari ini adalah hari awal dimana roda kehidupan membuat hidup asila dan langit berubah nantinya.

Taruhan ini baru dimulai.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
awal yang bagus.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status