Share

116b. Perhatian yang Dilupakan

Di rumah Tuan Aji.

“Sudah lebih baik?” tanya Syarif pada wanita di ujung sambungan telepon.

Belum lama tadi, tepat ketika terdengar sahutan dari ujung sana, terdengar pula suara wanita terisak-isak. Ratna tersedu dengan suara yang terdengar sangat memilukan di telinga Syarif. Apa yang dia takutkan akhirnya terjadi.

“Ya, Kak. Maaf,” jawab Ratna setelah beberapa saat pertanyaan itu menggantung di udara.

“Kau butuh bantuan, Ratna?”

“Tidak. Tak perlu, Kak,” jawab Ratna dengan suara bergetar.

“Tapi suaramu mengatakan sebaliknya.”

Kembali terdengar isak lirih di ujung sambungan telepon. “Kak Syarif benar. Menjadi yang ke dua di tengah keadaan yang sulit, tidaklah mudah.

Tidak mudah menjaga hati agar tak terluka. Na kecewa sekali.” Suara isak kembali mengiringi kalimat demi kalimat Ratna. “Begitu kecewanya sampai anak yang tak bersalah menjadi korban kekesalan.”

Syarif menghela napas dalam. “Tasya?” tanyanya. “Apa yang terjadi?” Mendadak perasaan Syarif diliputi kecemasan. “Sulit mengubah pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status