Share

26. Kehamilan Nadya

Annisa mengulum senyum. “Mbak kenapa nggak bilang?” tanyanya di sela aktivitas mengaduk kopi yang sebenarnya hanyalah upaya untuk mengalihkan rasa gugup. Mendapati kenyataan dia hampir dijodohkan dengan laki-laki yang masih sangat mencintai perempuan lain, hatinya terasa ngilu.

Nadya yang semula fokus pada gawai seketika mengangkat kepala. Annisa melihat ada kerutan di dahi wanita itu. “Bilang apa?” tanya Nadya tak mengerti.

“Soal Mas Ali.”

Mendengar jawaban Annisa, Nadya menatap skeptis kemudian menarik bibir. Dia menerka maksud Annisa adalah perasaan laki-laki itu terhadapnya. Lalu menggeleng di antara senyuman ketika menyadari secepat itu Ali membangun tembok antara dirinya dengan Annisa. Keras kepala.

Dicintai sedalam itu, sebagai wanita Nadya merasa beruntung namun dalam kasus ini dia merasa terbebani juga merasa bersalah pada Ali yang masih melajang karena wanita yang dicintai menjadi milik laki-laki lain. Hati wanita mana yang tak terluka? Melihat laki-laki yang pernah sanga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status