Share

25. Tekanan

“Mas kecapaian. Istirahatlah.”

“Kamu belum jawab pertanyaan Mas, Nadya ...” ucap Pramono terdengar seperti tuntutan di telinga Nadya. Menjadikan relungnya semakin sesak. Sesak karena rindu selalu tentang penantian yang dibalut kesabaran dalam menunggu orang yang dicintai.

Tapi apa yang Nadya lakukan? Dia bahkan tak menunggu. Dia melanggar batas suci ikatan pernikahan dengan mengizinkan laki-laki memasuki rumah suaminya dan bercumbu atas nama cinta?

Benarkah itu cinta atau nafsu?

Benarkah Ali yang dia cintai atau kenangan mereka?

Pantaskah tali antara dia dan Pramono disebut rindu? Nadya yakin tidak.

Bejat, kamu, Nad. Sampah, kamu. Dia menghardik diri sendiri.

Jantung Nadya kembali berdengap. Menyumbat aliran napas ke paru-paru. Lalu mendadak pandangannya berputar. Dia nyaris jatuh ke lantai sebelum seseorang menangkapnya dari belakang. Ali—orang yang dia izinkan hadir lalu mengacaukan segalanya.

Nadya menoleh pada laki-laki itu lalu menahan lengannya, untuk memberi jarak antara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status