Share

Berhutang Cinta

“Aku harap begitu. Sayangnya dia mencintai wanita lain. Dan ... Bersuami.”

Ali menghentikan laju mobil di tepi jalan ketika terngiang kembali kalimat Annisa beberapa menit lalu. Sesaat dia berupaya menetralkan rasa panas di dada dengan helaan napas panjang dan bersandar di kursi kemudi.

Itulah hal yang dia takutkan sekaligus alasan dia marah pada Nadya malam itu. Karena berhutang cinta kepada orang lain tidak selalu bisa ditunaikan pertanggungjawabannya.

Nadya ....

Ali memejam ketika nama itu terlintas di benaknya. Sudah dua hari sejak hari itu dia tak mengetahui kabar wanita itu. Wanita yang entah bagaimana wajahnya tak juga mau menyingkir dari ingatan.

Lihatlah, bahkan hanya dengan mengingat wanita itu sudut hati Ali terasa hangat sekaligus ngilu. Laki-laki itu merogoh saku celana dan menggulirkan ibu jari pada daftar kontak sebelum berhenti pada satu nama. Tanpa berpikir dua kali laki-laki itu kemudian menekan tombol call. Persetan soal Pramono, dia harus mendengar suara wanita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status