Share

Wasiat Bag. 3

Rumah dua lantai dengan halaman cukup luas itu menjadi begitu ramai dengan kehadiran para pelayat. Orang-orang besar, relasi Ali di beberapa toko menyempatkan hadir ke rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa.

Ali berusaha menampakkan wajah tegar dengan sedikit senyum yang dipaksakan meski siapa pun tahu, hatinya pasti begitu renyut.

Dari ujung halaman sepasang manusia yang sangat dia kenal—yang entah bagaimana justru tampak seperti selebriti yang menjadi aktor utama dalam cerita menyedihkan ini—memasuki halaman rumah Ali. Keduanya langsung disibukkan dengan aktivitas menyalami tamu lain.

Kali ini giliran Ali. Alih-alih menampakkan raut berduka, Pramono justru menatap wajah laki-laki itu tajam seiring tangan yang terulur.

Ali menyambutnya. Keduanya saling menatap. Bedanya, Pramono lebih tajam dengan kedua rahang mengeras.

“Turut berduka cita.” Pramono memeluk Ali dengan beberapa tepukan di punggung untuk menguatkan.

“Thanks.”

Pandangan Ali berpaling pada wanita di sebelah Pram
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status