Share

Permintaan Maaf Bag. 1

“Mbak Nisa di sini dulu, ‘kan?”

Hasna meletakkan piring bekas makan putrinya ke wash bak. Dengan cekatan perempuan itu mencuci tangan lalu mengusap bibir putrinya yang berlepotan dengan sisa air di tangan, dan mengulangi gerakan itu untuk beberapa kali hingga bersih.

“Mbak Nana kan lebih tua dari aku, kenapa panggil aku ‘Mbak'?”

Malu-malu Annisa mengatakannya sambil mematikan kompor di depannya. Belum lama tadi dia memasak sup brokoli dengan bakso berharap Ali mau makan sesuatu. Sayangnya sejak malam itu dia belum juga mau memakan sesuatu.

Annisa paham, saat hati berduka sulit bagi mulut menikmati hidangan apa pun. Tapi bukankah tubuh butuh tenaga? Jika menantang sendok dan memasukkannya ke dalam mulut saja tak mampu bagaimana akan menghadapi ujian hidup?

“Mbak Nisa kan calonnya Mas Ali, jadi wajar aku panggil ‘Mbak'.”

Mendengar jawaban Hasna, Annisa tersipu. Sebenarnya, satu-satunya yang pantas membuat Annisa dipanggil Mbak adalah ukuran badannya yang sedikit lebih tinggi dari H
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status