Share

BAB 16A

"Mas Bian ...."

Langkah kakiku terhenti lalu mundur kembali. Nyeri. Ada sesak yang tak bisa kuungkapkan lewat kata-kata. Hanya air mata yang bisa menemaniku detik ini. Saat kulihat perempuan itu melangkah mendekat dengan membawa payungnya.

Laki-kaki yang tadi begitu lesu itu mulai mendongak. Kedua matanya membulat, beberapa kali mengerjap sebab terkena percikan air langit yang jatuh dari sela-sela pohon cemara.

Kedua sudut bibinya mengembang sempurna saat sosok yang ditunggu ternyata hadir di depan mata. Hanya beberapa langkah saja.

Iya, beberapa langkah dari tempatnya duduk dan kini mencoba berdiri dengan badan kuyub.

Kuusap kedua pipi yang basah lalu menyeka kembali sudut mata perlahan. Sesak ini rasanya sudah mencapai puncak, hanya saja aku tetap berusaha mendamaikan hatiku sendiri untuk tetap tenang.

Kulihat sekeliling. Sudah banyak yang pulang beberapa menit yang lalu, tapi sebagian masih ada yang di sini. Sengaja menanti hujan reda, tapi yang ada justru semakin deras terasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
ilmupustaka.19
masih gak kbayang gmna endingnya... kasian sana sini sihh soalnya...
goodnovel comment avatar
rissia
penasaran sm jawaban bian utk pertanyaan irena........
goodnovel comment avatar
ilmupustaka.19
makin lama makin nyesek bgt thor.... cuzz lanjut...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status