Share

Kesempatan

10.

"Ngapain kamu?" tanya Erna yang melihat Salwa diam mematung.

"Mbah siapa tadi?"

Salwa semakin gelagapan, matanya bergerak-gerak mencari jawaban yang tepat.

"Mbah-, mbah itu Nenek akulah!" jawab Salwa ketus meski terdengar gugup.

Erna terseyum sinis, sebenarnya ia mendengar semua percakapan Salwa dengan seseorang yang dipanggil Mbah itu sebelum sengaja membuka pintu dengan kasar.

Ia segera membaringkan diri di kasur sembari menutup tubuhnya dengan selimut dan memejamkan mata bersiap untuk tidur.

"Jadi benar firasat Ibuk, jika kamu memakai ilmu hitam untuk menjerat bang Wahyu! Lihat apa yang akan aku lakukan besok padamu, jalang!" Erna membatin dan tetap menutup mata menahan geram.

Sementara Salwa, juga merebahkan tubuhnya di kasur tipis yang digelar di lantai. Matanya menerawang menatap langit-langit kamar, memikirkan bagaimana caranya meluluhkan Wahyu kembali.

Berkali-kali ia mengirimkan pesan ke nomor Wahyu namun hanya ceklis satu. Ia geram dan memejamkan matanya dengan hati dong
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status