FOTO SUAMI DAN KEPONAKANKU

FOTO SUAMI DAN KEPONAKANKU

Oleh:  Atiexbhawell  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat
50Bab
6.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Arini seorang ibu rumah tangga yang memiliki suami pekerja keras dan perhatian. Dia merasa sempurna sepanjang membina bahtera rumah tangga bersama Wahyu, suaminya. Memiliki usaha konveksi yang dia tekuni sejak awal bersama sang suami hingga kini menjadi besar dan memiliki beberapa karyawan. memiliki dua orang putra yang sholeh, adalah kebahagiaan yang tak tertandingi baginya. Siapa yang menyangka, bahwa rumah tangga yang dijalaninya selama berpuluh tahun itu digoncang prahara yang tak habis dia pikirkan. Suaminya kedapatan berselingkuh dengan keponakannya sendiri. Hancur dunia Arini mengetahui hubungan gelas suami dan keponakannya itu. Namun, Arini mendapat dukungan dari mertua dlserta iparnya yang begitu baik dan perhatian. Serta menentang keras perselingkuhan Wahyu. Dimulai dari kedatangan mertuanya, sampai akhirnya dia menemukan sesuatu yang ganjil dari hubungan gelap suaminya. Rupayanya, sang suami berada di bawah pengaruh ilmu hitam kiriman dari sang gundik yang merupakan keponakannya sendiri. Akan tetapi, sang keponakan pun sebenarnya dalam bahaya besar yang mengintai tanpa disadarinya. Bahwa, dia merupakan boneka hidup yang dimainkan oleh sang nenek untuk memuluskan rencananya bersekutu dengan ilmu ghaib. Dari sana, Arini dan keluarganya bertekad untuk menyelamatkan Wahyu dari lingkaran setan yang menjeratnya. Bagaimana perjuangan Arini untuk mendapatkan kembali Wahyu sebagai suaminya?

Lihat lebih banyak
FOTO SUAMI DAN KEPONAKANKU Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Mayda Kyoto
bagus..deg degan baca nya..
2023-11-21 15:42:03
0
50 Bab
Musuh dalam selimut
Aku menatap wajah lelah lelaki yang kini terlelap di sampingku, dengkuran halusnya terdengar teratur pertanda telah pulas tidurnya. Beberapa titik peluh masih menghiasi dahinya seusai permainan panas kami melepas rindu.Usia pernikahan kami menginjak tahun ke-14 dan telah di karuniai dua orang putra nan tampan dan sholeh. Ardhani Yasif si kakak yang mengijak usia 12 tahun dan Arbani Yusuf yang berusia 8 tahun.Mas Wahyu, suamiku bekerja sebagai sopir truk muatan antar kota, yang tidak setiap hari bisa pulang dan berkumpul dengan anak serta istrinya. Terkadang tiga hari baru pulang dan bahkan tak jarang satu minggu baru pulang.Kami bukanlah berasal dari keluarga mapan yang kaya. Kami sama-sama berangkat dari nol, membangun rumah tangga ini dengan keringat dan air mata tak jarang kami menahan lapar hanya demi kedua buah hati kami agar perut mereka merasa kenyang.Aku yang hanya bekerja sebagai buruh jahit di sebuah konveksi rumahan, hanya bisa membantu untuk kebutuhan dapur. Sementara
Baca selengkapnya
Pertolongan datang tepat pada waktunya
"Bund, kirain udah ke sebelah?" ucapnya berjalan mendekat."Bund, kamu nangis? Kenapa?" tanyanya dengan raut panik ketika jaraknya tinggal dua langkah lagi denganku yang duduk di tepi kasur."Oh, enggk kok Mas, tadi mau ambil baju malah kelilipan." jawabku menahan sesak di dada. Aku gegas berdiri sebelum ia semakin curiga."Aku ke samping ya, Mas. Mungkin gak masuk sampe sore soalnya agak sibuk hari ini. Nanti tolong jemput anak-anak pulang sekolah ya, Mas!" "Bunda bener gak papa?" "Iya, gak papa!" aku segera berlalu keluar kamar dengan air mata kembali berjatuhan tanpa permisi. Sesak dalam dada kian menjadi kala mendapati perhatiannya tak berkurang sedikitpun padaku.Aku terus menuju pintu samping yang langsung terhubung dengan kios tempatku menjahit. Belum ada siapapun yang datang karena jam kerja belum di mulai. Segera aku membuka rolling door dan memeriksa apa saja yang harus aku kerjakan hari ini.Usai menyiapkan segalanya, aku terduduk di depan mesin jahit. Pikiranku kacau, me
Baca selengkapnya
Kedatangan gundik
Aku mengerjapkan mata berkali-kali, aroma minyak kayu putih menusuk indera penciumanku. Aku kembali sadar sudah berada di kamar."Bunda kenapa?" tanya si kakak terlihat khawatir. Ada juga si adek yang masih sesenggukan di samping si kakak."Bunda gak papa, Sayang! Kok nangis?" aku merengkuh kedua jagoanku ini. Aku tak boleh terlihat lemah di depan mereka.Tak lama masuklah mbak Ika dengan membawa air putih dalam gelas."Ibuk sudah sadar? Alhamdulillah!" "Saya kenapa, Mbak?" "Tadi Ibuk pingsan di dekat pintu ruang tamu. Terus kak Ardhan teriak panggil kami, yaudah kami angkat Ibuk bawa ke sini!" Jelasnya, sembari menyodorkan gelas berisi air putih."Terimakasih ya, Mbak! Terimakasih anak sholeh Bunda!" ucapku mencium pucuk kepala kedua anakku.Aku meneguk air putih hingga tandas dan mengembalikan gelas kosongnya pada mbak Ika."Bunda kenapa?" tanya si adek."Bunda gak papa, mungkin kecapekan aja!" jawabku sebisa mungkin terlihat baik-baik saja dihadapan anak-anak hebat ini."Kalau gi
Baca selengkapnya
Mulut pedas Erna
"Kejutan!" sorak Erna sembari bangkit berdiri."Hai, Sal-wa!" ucapnya sengaja mengeja mana Salwa."Kok kalian bengong di situ! Kaget ya ada Erna?" tanyaku membuat suasana kian memanas.Mas Wahyu terlihat semakin gugup dan dengan cepat melangkah mendekat mendahului Salwa yang masih diam mematung ditempat."Astaghfirullah! Itu kenapa baju sama rok anak SD dipake, Wa? Udah lama gak beli baju ya? Atau mbak Murni lupa ukuran baju kamu?" cecar Erna dengan senyum sinisnya. Salwa semakin salah tingkah, wajahnya sudah memerah entah malu atau marah.Salwa bergeming, Erna justru melangkah mendekatinya."Duh masih wangi, habis perjalanan jauh masih wangi loh, apa sih parfum kamu, Wa? Aku mau ikutan beli dong, biar nanti wangi sepanjang hari." kekeh Erna. Salwa semakin kelimpungan sementara mas Wahyu hanya menunduk di sofa single sebelah kananku."Kamu sehat, kan, Wa? Lama loh kita gak ketemu, yuk duduk!" Erna merangkul Salwa dan membawanya duduk di sofa single sebelah kiri yang berhadapan langsun
Baca selengkapnya
Awal pembalasan
"Salwa!!Bikinin kopi dong!" terdengar suara Erna cukup jelas dari pintu penghubung yang berada di samping dapur.Aku yang baru saja melangkah masuk kedalam rumah cukup terkejut mendapati pemandangan indah di depan sana.Salwa dengan daster lusuh panjang hingga bawah lutut tengah memegang alat pel dengan keringat yang mengucur membasahi dahinya. Rambut panjang yang biasa tergerai indah itupun kini ia ikat asal dan terlihat semrawut.Ia melangkah menuju dapur dengan raut wajah kesal. Ia berjalan mendekat dimana posisiku berada. Aku segera melangkah seolah baru saja masuk kedalam rumah. Saat Salwa bertemu denganku di dekat pintu masuk dapur, ia menatapku dengan mata berkaca-kaca seolah meminta pertolongan.Aku mengulum senyum tertahan melihat penampilannya, memperihatinkan."Tante," lirihnya dengan bendungan di kedua netranya yang siap meluncur."Kamu kenapa, Wa?" tanyaku pura-pura."Salwa capek, Tante! Mbak Erna nyuruh ini itu gak ada habisnya!" adunya dengan air mata mengalir.Dia piki
Baca selengkapnya
Mengamankan aset
Setelah mobil berlalu meninggalkan halaman rumah, aku keluar menemui ibuk yang duduk di sofa depan tv. "Nduk, ibu mau tanya sedikit!" ucapnya setelah aku ikut duduk di sampingnya."Apa, Buk?""Semua aset yang kalian miliki atas nama siapa?" "Atas nama kami berdua, Buk! Ada apa?" "Nduk, Arini! Kamu ini polos apa bodoh sih! Sekarang amankan semua sertifikat dari aset-aset kalian, cepat bawa kesini!" Ibuk geleng-geleng kepala mendengar jawabanku bahwa memang semua aset yang kami miliki diatasnamakan kami berdua, karena sedari awal memang kami berangkat membangun rumah tangga ini benar-benar hanya dari pakaian yang melekat di badan saja.Hingga ditahun ke tiga kami berhasil membeli tanah yang akhirnya kami bangun runah ini, tahun berlalu kami mampu menambah sebidang tanah yang akhirnya kami buat untuk kiosku menjahit. Beberapa kendaraan termasuk tiga truk dan dua sepeda motor semua atas nama kami berdua. Hanya beberapa set perhiasan dan dua buku tabungan yang atas namaku sendiri.Ibu m
Baca selengkapnya
Ilmu pelet (pov Author)
"Erna, jangan cari ribut terus dong! Kalau begini sikap kamu, Arini pasti curiga!" ucap Wahyu setelah tak lama mobil keluar dari gerbang perbatasan tempat tinggalnya.Erna yang sedari tadi fokus pada layar ponsel melirik sinis ke arah kakaknya itu."Kenapa? Takut kalau mbak Arini tahu kelakuan bejat kalian!" sinisnya."Makanya, punya otak di pake dong! Kalian pikir mbak Arini bodoh, hah! Mbak Arini diam bukan berarti dia bisa kalian dzalimi dan kalian injak-injak!" tegas Erna. Wahyu hanya diam dan terus fokus pada jalanan."Sudah berapa kali aku peringatkan kamu, Bang! Tapi sepertinya tak cukup hanya dengan bogemanku waktu itu, apa perlu aku congkel matamu sekalian? Atau aku potong pusakamu, Bang?" Erna menatap tajam Wahyu yang berubah pias, terlihat susah payah menelan saliva."Dan kau, lo*te! Pergilah sebelum kurobek selangkanganmu! Atau perlu kusebar foto telanjangmu di sosial media, hah! Biar Ibumu sendiri yang menghajarmu!" ucapnya mentap tajam Salwa yang sedari tadi hanya diam m
Baca selengkapnya
Kejanggalan (pov Arini)
"Ilmu pelet!"Aku terhenyak dengan penuturan Erna, ya Allah sebegitu niatkah Salwa merusak rumah tanggaku hingga ia terjerembab dalam lembah hitam itu?Jika benar Salwa memakai ilmu hitam untuk menjerat suamiku, itu artinya perselingkuhan ini bukan murni kesalahan mas Wahyu. Alam sadarnya dikendalikan oleh hal ghaib.Itu artinya mas Wahyu terlalu jauh dari Allah. Aku terdiam cukup lama, mengingat-ingat kembali sikap mas Wahyu beberapa bulan kebelakang.Ya Allah, aku terlambat menyadari, mas Wahyu sudah lama sekali tak menegakkan shalat dhuha dan shalat malam. Shalat wajib saja ia seperti ogah-ogahan, pantaslah karena dirinya dikendalikan oleh ilmu hitam yang sangat Allah benci."Mbak!" tepukan Erna di bahuku kembali menarik perhatianku."Mbak baru menyadari sekarang, Na! Mas Wahyu sudah lama sekali tidak mengaji, shalat dhuha dan shalat malam. Shalat wajib saja ia seperti malas-malasan. Apakah karena ini hingga ia lengah dan di kendalikan ilmu hitam kiriman Salwa?" ungkapku pada Erna
Baca selengkapnya
Pertengkaran (pov author)
"Om, aku gak bisa kayak gini terus! Mbak Erna menyiksaku dan Om diam aja gak bisa ngelakuin apapun buatku, kalau gini aku rasa percuma aku rela jauh-jauh datang kesini!" murka Salwa pada Wahyu."Kalau begitu pergilah dan jangan pernah kembali!" Wahyu berucap tak kalah lantang."Om! Mana janji Om yang bakalan bahagiain aku! Om janji bakal jagain aku!" "Sudahlah Salwa! Berapa kali aku bilang padamu, aku ingin hubungan gila ini berakhir. Sudah cukup aku menyakiti istri dan anak-anakku! Aku tak pernah ada rasa apapun terhadapmu! Arini satu-satunya wanita yang ada di hati dan pikiranku, dia istrisempurna untukku!"Plak,Satu tanparan keras ia layangkan di pipi kanan Wahyu hingga ia sedikit terhuyung kesamping."Cukup, Om! Kalau cuma ada tante Arini di hati Om, kenapa om meniduriku? Kenapa Om? Kita sudah sejauh ini dan Om bilang aku harus pergi? Dimana otak, Om!"Plak,Kini giliran Wahtu mendaratkan satu tamparan keras ke pipi Salwa. Untuk pertama kalinya Wahyu lepas kendali menghadapi seo
Baca selengkapnya
Kesempatan
10."Ngapain kamu?" tanya Erna yang melihat Salwa diam mematung."Mbah siapa tadi?"Salwa semakin gelagapan, matanya bergerak-gerak mencari jawaban yang tepat."Mbah-, mbah itu Nenek akulah!" jawab Salwa ketus meski terdengar gugup.Erna terseyum sinis, sebenarnya ia mendengar semua percakapan Salwa dengan seseorang yang dipanggil Mbah itu sebelum sengaja membuka pintu dengan kasar.Ia segera membaringkan diri di kasur sembari menutup tubuhnya dengan selimut dan memejamkan mata bersiap untuk tidur."Jadi benar firasat Ibuk, jika kamu memakai ilmu hitam untuk menjerat bang Wahyu! Lihat apa yang akan aku lakukan besok padamu, jalang!" Erna membatin dan tetap menutup mata menahan geram.Sementara Salwa, juga merebahkan tubuhnya di kasur tipis yang digelar di lantai. Matanya menerawang menatap langit-langit kamar, memikirkan bagaimana caranya meluluhkan Wahyu kembali.Berkali-kali ia mengirimkan pesan ke nomor Wahyu namun hanya ceklis satu. Ia geram dan memejamkan matanya dengan hati dong
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status