Share

44. Insiden

Sejak beberapa puluh menit yang lalu, aku tak henti-hentinya bergerak dan terkagum-kagum melihat apa yang ada di depanku sekarang.

Kepalaku memutar kiri, kanan, belakang, lalu ke depan lagi, seakan tidak percaya atas apa yang sedang kulihat. Mencoba membuktikan bahwa ini bukan khayalan semata, jemariku pun seolah-olah mempunyai nyawa sendiri dan tanpa kusuruh, ia mulai menelusuri setiap benda mewah yang ada di hadapanku.

Halus, mulus, elegan, dan wow ... kereeen. Tapi tunggu! Hey ... aku bisa menyentuhnya. Jadi ini nyata?

"Lo bisa nggak biasa aja?"

Seketika aku tersentak lantas menoleh ke samping dan berdecak sebal menatap Kenn yang kini tengah mengemudi mobil dengan santainya. Tanpa membalas ucapannya, segera aku melengos sewot ke bagian samping tepat di jendela kaca mobil.

Dahiku mengernyit, tatapan mataku menajam, kemudian berganti mel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status