Share

45. Terbayang

BLAAM!!

Pintu kututup kuat-kuat. Aku bersandar pada pintu rumah sambil memegang dadaku yang berdebar tak karuan. Aku mengembuskan napas berkali-kali untuk menormalkan jantungku kembali.

Tadi itu apa, ya?

Argh ... siiiaaaaaall!

Aku terdiam. Ingatanku kembali mencerna kejadian beberapa menit yang lalu. Saat Kenn mengantarku pulang dan ketika Kenn menawarkan tangannya untuk kusambut waktu akan turun dari mobil.

"Makasih, Kenn," ucapku dengan senyum canggung.

Kenn mengangguk singkat, masih memegang tanganku. Ia menatapku intens. Aku meneguk ludah, tak tahu harus bersikap bagaimana.

"Perlu gue antar sampai dalam?"

"Nggak, nggak perlu, Kenn." Kubasahi bibirku, aku mendadak diserang gugup yang luar biasa.

Per
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status