Share

Sahabat yang Selalu Mengerti

Seperti sinar mentari yang membangunkanku di pagi hari, cerah, indah, nyaman namun setelah aku menghampiri pintu untuk keluar aku mala disambut dengan badai hujan. Ini membuatku kaget. Kenapa di saat aku berfikir inilah waktuku untuk berbahagia dengan sang mentari tapi lagi-lagi dunia tak berpihak padaku. Aku hanya bisa berharap pada diriku sendiri. Tak ingin lagi berharap pada yang belum jelas. 

"Din gimana udah belajar semalam?" Tanya Fina yang duduk di kelas sambil menunggu jam ujian dimulai.

Wajah Dinda terlihat pucat tak bersemangat seperti biasanya. Di bawah kelopak matanya ada lingkaran hitam seperti bak mata panda. Fina terkejut mendapati wajah sahabatnya yang sangat aneh. Ia berdiri menatap wajah Dinda.

"Are you okay?" Tanya Fina lagi.

"Nanti aku ceritakan Fin, sekarang aku mau belajar sebentar ya? Aku belum sempat membaca apapun tadi malam." Jawab Dinda dengan lesu namun berusaha tegar.

"Aku gak boleh kehilangan beasiswa ini. Fokus D

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status