Share

Mencurigakan

Jangankan untuk berbicara rasanya jantung pun seolah berhenti. Napasku tak beraturan lagi hingga darah yang mengalir tak lagi terasa ditubuh. Beban kehidupan yang tadinya mulai ringan namun hanya angan. Mencoba untuk tegar, melerai diri dari perdebatan dalam hati dan pikiran untuk menyadari bahwa kenyataan tak pernah berpihak kepadaku. Namun kenapa rasanya begitu sakit. Aku selalu mempercayai orang namun aku lalai.

Kesedihan yang dirasakan Dinda benar-benar membuatnya ambruk. Ia terdiam di atas motor bersama Adit, memikirkan kesialan yang Ia alami. Mereka berdua menuju kantor Superindah untuk mencari tau kebenaran.

Tiba di kantor Superindah, langkah kaki Adit bergerak dengan cepat dan membuat Dinda yang berada dibelakang ketinggalan jauh.

Dinda mengusap air mata, Ia berlari mengikuti kecepatan langkah Adit.

"Pak saya dari swalayan wilayah E ingin melihat data keuangan dari swalayan kami pada hari rabu kemarin." Ucap Adit pada seorang karyawan kantor.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status