Share

Chapter 12

          Ini adalah sebuah pertunjukkan yang sangat luar biasa dan di tunggu-tunggu oleh semua masyarakat. Dan hari ini kita akan membicarakan tentang topik hangat yang sedang ramai diperbincangkan. Yah. Ini adalah berita tentang penerus dari perusahaan Ains-Soft. Angkasa, seseorang yang sangat populer di kalangan perempuan. Tua maupun muda, aku juga termasuk pengagumnya.

          Tapi menurutku ini menjadi berita menyedihkan untuk para penggemarnya, bukanlah sebuah berita bahagia. Karena kali ini alasan dia tiba-tiba kembali ke negeri ini bukan untuk alasan pendidikannya semata tetapi juga karena alasan pesta pernikahan. Masalah ini mendadak di bicarakan oleh berbagai pengguna sosial media dan menjadi tranding saat ini.

          Semuanya membicarakan tentang hal ini dan  kami akan mencoba untuk memberikan info detailnya kepada anda semua .

          “Kita harus segera menanganinya sebelum waktunya tiba. Jangan biarkan infotaiment meliput hal-hal tentang Angkasa dan juga Rachel sebelum kita menentukan hari dan tanggal pernikahannya. Jangan sampai berita-berita itu mengganggu kegiatan mereka berdua. Terutama sekolahnya.”

          Ayah menyuruh Bambang untuk membereskan segala gosip-gosip perihal rencana pernikahan anaknya itu. Baru saja tadi pagi berita itu di tayangkan namun sudah menjadi tranding dan dibicarakan banyak orang. Dan hal itu justru dapat mengganggu pikiran anaknnya.

          Angkasa yang berada di ruang kerja ayahnya itu, hanya mendengarkan pembicaraan antara ayahnya dan juga asistennya.

          “Ada apa, apa kau mengkhawatirkan mengenai pernikahanmu dengan Rachel? jangan lupa Angkasa, jika ini adalah sebuah janji yang dibuat oleh kakekmu di masa lalu. Dan janji ini sangat penting untuknya. Jangan sampai kamu mengecewakannya. Kamu tahu kan, dalam keluarga kita itu tidak pernah ada yang mengingkari janji. Dan itu sudah di tanamkan dari dulu bahkan sebelum kakekmu ada. Terlebih lagi, janji ini diberikan kakekmu kepada sahabat terbaiknya semasa dia hidup. Kita tidak bisa mengingkarinya. Apa kau mengerti?”

          Angkasa menganggukkan kepalanya pasrah. Tidak ada yang bisa ia lakukan selain mengikuti permintaan ayahnya.

          “Permisi tuan, saatnya untuk makan malam. Sebaiknya tuan lanjutkan pembicaraannya nanti saja. Oma dan juga Ibu sudah menunggu sejak tadi,”  ucap Bambang mengingatkan lalu meninggalkan mereka berdua.

          Ayah berdiri dan melangkah keluar meninggalkan ruang kerjanya. Sedangkan Angkasa, ia masih berada di sana. Menutup matanya perlahan, menarik napas panjang dan tenggelam dalam pikirannya sendiri. Banyak hal yang membuatnya ingin menyerah dengan keadaan. Namun tetap saja ia harus menghadapinya entah itu membuatnya senang ataupun malah menyakiti perasaannya. Ada banyak hal yang tak bisa ia genggam termasuk masa depannya sendiri.

                                                ***

          Hei, apa kau tahu Angkasa akan menikah.

          Angkasa benar-benar akan menikah yah.

          Angkasa menikah?

Tidak, tidak bisa dipercaya. Siapa perempuan itu. Siapa namanya? dimana rumahnya?

Tenanglah. Ini adalah berita hangatnya. Kalian akan segera mengetahui berita selanjutnya.

          Sosial media mendadak ramai dengan pemberitaan tentang pernikahan Angkasa. Seisi sekolah pun tengah menggunjingkan tentang gosip itu.

          “Rachel.” teriak ketiga temannya yang mucul di belakangnya. Membuat Rachel terkejut.

          “Chel, aku punya berita hangat untukmu. Berita ini benar-benar hangat pokoknya. Aku jamin kamu bakalan kaget dengan berita kali ini,” ucap Yuni ngos-ngosan.

          “Aduh Yun, kamu terlalu berlebihan. Lagi pula bukan kamu kok yang akan menjadi pasangannya,” potong Tima.

          “Apa, apa yang sedang kalian bicarakan?” ucap Rachel ketakutan. “Apakah kali ini tentang pasangan Angkasa. Eh maksudku tunangannya. Jangan bilang kalian sudah mengetahuinya? sekarang apa yang harus aku lakukan.” Rachel yang kalut langsung menyembunyikan wajahnya di atas meja.

          “Hentikan! Rachel jangan pedulikan ucapan konyol mereka berdua,” Tima mencoba menenangkan teman-temannya.

          “Lalu bagaimana kalian semua bisa tahu kalau Angkasa akan segera menikah?” tanya Rachel sembari mengangkat kepalanya dan memandang teman-temannya. Menanti jawaban dari mereka.

          Yuni dengan sigap mengeluarkan handphonenya, membuka youtobe dan memperlihatkan kepada Rachel berita yang sedang menyebar hari ini. ”Ini Chel lihatlah. Siapa sih yang menyebarkan rumor ini. Ini adalah rumor kan. Tentu saja ini tidak benar. Lagi pula dia masih muda. Tidak mungkin akan melangsungkan pernikahan secepat itu.”

          Rachel meraih handphone milik Yuni. Melihat berita tentang pernikahan Angkasa yang sedang ramai itu.

          “Pokoknya dia milikku,” ucap Yuni.

          “Tidak, dia milikku.” Dina ikut bicara.

          Rachel memotong perdebatan antara Yuni dan juga Dina. Membuat temannya berhenti memperebutkan Angkasa. “Ahhh iya benar ini hanyalah sebuah rumor. Ini sama sekali tidak benar kok.” Rachel mencoba menyembunyikan kebenarannya. Namun didalam hatinya sekarang, Rachel sedang dilanda ketakutan dengan berita barusan. Ia takut jika sampai teman-temannya dan orang lain tahu jika dia adalah pasangan yang akan menikah dengan Angkasa.

          Duh, apa yang akan terjadi jika teman-temanku sampai tahu jika aku adalah orang yang akan menikah dengan Angkasa. Pasti mereka akan sangat membenciku. Terlebih lagi mereka begitu sangat mengagumi Angkasa dan terobsesi untuk menjadi pasangannya. Tapi sampai kapan aku akan bersembunyi seperti ini. Pasti lambat laun juga mereka akan mengetahuinya. Rachel lagi lagi memikirkan hal-hal yang akan terjadi padanya nanti. Ada begitu banyak ketakutan-ketakutan yang sedang menyelimuti dirinya saat ini.

          Di tempat lain Angkasa pun tengah memikirkan tentang pernikahannya itu. Apalagi seluruh sekolah tengah sibuk memperbincangkannya sekarang. Ada begitu banyak pasang mata yang sedang memperhatikan dirinya saat ini. Seolah menunggu jawaban penjelasan mengenai gosip yang sedang beredar sekarang.

          Dari arah lapangan terlihat Zigit, Dodi dan juga Rey sedang melambai kepada Angkasa yang sedang bersandar di tembok kelas. Dengan langkah cepat mereka berjalan menghampiri Angkasa. Setelah tiba, Rey langsung mendekat kepada Angkasa dan menyodorkan handphonenya. Memperlihatkan kepada Angkasa berita yang sedang beredar.

“Sa, ini maksudnya apaan ya. Tentang berita itu, apakah memang benar seperti itu?”

          Angkasa melirik handphone milik Rey dan membuang muka begitu saja, mencoba memikirkan jawaban apa yang harus ia berikan kepada teman-temannya.

          “Iya Sa. Jangan bilang kamu akan mengubah status dari teman menjadi pasangan. Tapi bukankah Angel sedang sibuk ya dengan kompetisinya di Inggris?” Zigit ikut bertanya. Penasaran dengan apa yang sedang terjadi dengan temannya itu.

          “Aku tidak tahu. Dan tidak mau tahu,”ucap  Angkasa dan berlalu pergi meninggalkan teman-temannya.

          “Hei, Sa kapan kamu akan menikah. Kenapa kamu enggak cerita kepada kita. Kita kan teman, seharusnya saling berbagi berita bahagia dong,” teriak Zigit, mencoba menghentikan Angkasa.

          Angkasa benar-benar marah dengan apa yang terjadi saat ini. Gosip tentang pernikahannya itu benar-benar mengganggu pikiran dan juga kegiatannya di sekolah. Apalagi teman-temannya menanyakan hal-hal yang tidak bisa ia jawab. Membuatnya semakin pusing saja.

          Dengan perasaan yang tak karuan, Angkasa berjalan menuju kelas Rachel. Mencari keberadaan perempuan yang akan menjadi pasangannya itu. Namun baru saja Angkasa akan menaiki tangga, Rachel muncul dari arah samping. Membuat Angkasa menghentikan langkahnya, dan menarik paksa tangan Rachel menuju tempat yang tidak ramai dengan siswa-siswi.

          “Aduuuhhh, kenapa kamu menarikku dengan sangat kasar.” Keluh Rachel yang kesakitan dengan tingkah Angkasa yang menarik tangannya dengan paksa.

          “Kamu yang menyebar rumor itu yah? apa kau sungguh begitu ingin menjadi istri dari pewaris Ains-Soft.”

          Rachel menatap Angkasa dengan tajam. Marah dengan tuduhan yang di tujukan padanya. “Tidak, bukan aku yang menyebarkan rumor itu. Lagi pula apa untungnya jika aku menyebarkan hal seperti itu. Tapi kau pasti tetap saja tidak akan mempercayai itu kan, tuan muda.”

          “Aku sudah bilang jangan panggil aku tuan muda saat sedang bersamaku seperti ini.”

          “Kenapa tuan muda? tuan muda Angkasa. Putra Ains-Soft yang baik hati. Ahh tuan muda, tuan muda, kau menyukainya kan?” ucap Rachel sengaja mengolok-ngolok.

          Angkasa yang kesal dengan tingkal Rachel, memutuskan untuk meninggalkan gadis cerewet itu. Dengan menatap tajam Rachel, ia kemudian berlalu pergi begitu saja.

                                                          ***

           

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status