Share

Bab 22 - Bayangan Lily

Bayangan Lily

"Maaf, Mbak. Kalau saya boleh tahu, nama mbak siapa, untuk laporan kantor Mbak. Kalau tidak ada nama penerima, bisa-bisa saya dituduh menjual ke orang lain." Pria itu membuat Lily terhenyak dari lamunannya.

"Oh, iya. Saya harus tanda tangan di mana?" tanya Lily kepada pemuda itu. 

"Cukup panggil saya Kevin, Mbak, dan Mbak silakan tanda tangan di sini dan menuliskan nama terang Mbaknya di sini." Kevin menunjukkan tempat kosong untuk ditanda tangani Lily, dan menyerahkan bolpen kepada Lily.

Lily menerima bolpen dari Kevin dan mulai menuliskan nama dan membubuhkan tandatangannya. Kevin segera menyobek lembar kertas berwarna pink dan ia serahkan pada Lily.

"Terimakasih, Mbak. Mungkin besok saya akan datang lagi." Pamit Kevin pada Lily sambil tersenyum manis meninggalkan Lily kembali seorang diri di apartemen mewah itu.

Lily menganggukkan kepala dan kembali menutup pintu apar

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status