Share

4

Happy Reading

Author Pov

Suara detik jarum jam, suara nyamuk berterbangan dan tampaknya suara-suara hewan kecil di luar sana juga mulai terdengar oleh indra pendengar manusia.

Alfa mengusap lehernya cangunga, suasana cangung seperti ini benar-benar membuat Alfa kesal.

Dia sudah berusaha mengingat, yah kalian know lah kapasitas muatan otak Alfa itu tidak sama dengan manusia kebanyakkan. Jadi untuk manusia-manusia seperti dia ini pasti sangat kesulitan jika di suruh mengingat seperti ini.

Gadia cantik itu bingung kesalahan dia ada di mana sejak pulang sekolah tadi sampai jam segini, ini apa Aska tidak bisa memberikan pertanyaan yang mudah-mudah saja.

Seingat Alfa tadi dia masih pulang sekolah dengan Aska, belum dengan calon suaminya Chanyeol yang sekarang masih menjalankan wamil di Korea sana. Lalu apa masalahnya? Apakah itu sekarang sudah menjadi kesalahan? Tolong lah otak Alfa benar-benar sudah buntu untuk sekedar mengingat atau berfikir.

"Nikmat tidurnya?"

"Hah?" Alfa langsung mendongkak dan menatap Aska, malah di tanya lagi nikmat atau ga tidurnya? Butak lo mata lo, jelas-jelas tadi si Alfa nyenyak banget. Mana pakek senyum-senyum sendiri lagi, lah ini kembaran sangkuriang malah di tanya nikmat atau tidak, ya jelaslah jawabanya NIKMAT banget anjing.

Mana tadi Alfa sempet mimpi nikah sama Chanyeol lagi, ah mantap jiwa raga itu mah. Ingin rasanya Alfa mengulang mimpi indah itu.

"Hehehe." Alfa hanya bisa cengegesan tidak tau mau menjawab apa. Iyalah secara di hadapanya itu si Aska, salah ngomong di situasi seperti ini bisa-bisa salah satu kepalanya hilang.

Bercanda, Aska tidak akan pernah menghukum Alfa dengan tidakkan kekerasan seperti itu, bahkan Aska tidak pernah sekali pun melayangkan tangannya ke Alfa.

Tapi dari itu semua bukan berarti lelaki tampan itu tidak pernah marah, bahh sering njir. Tapi marah dengan cara yang berbeda.

Paling cuma didiemin selama seminggu, atau yang paling parah lost contec selama sebulan. Tidak cukup sampai di situ sebelum hukuman itu terjadi, Aska juga sempat mengeluarkan kata-kata menusuknya dulu.

Bah berdarah jiwa raga Alfa mah, kalau di tanya dia sering kena marah atau ga. Ya sering lah, tapi kesalahan-kesalahnya selama ini itu hanya kesalahan kecil, paling cuma didiemin seharian doang. Ga sampai berminggu-minggu atau bulan.

"Coba sebutkan kesalahan yang kamu lakukan dari sejak pulang sekolah sampai sekarang," ucap Aska lagi. Pertanyaan yang sama, dan tentu saja dengan kekesalan yang sama karena Alfa tidak bisa menjawabnya.

Alfa Pov

Ini tolongin gue lah anjing, si Aska Astagfirullah ngucap gue. SALAH GUE APA ASU LAH, erosi jiwa raga aku tuu.

Kalau ngelihat wajah tampan Aska mah malah nambah beban hidup gue, kesalahan ga tau tapi di tuntut jawab. DOSA GA SIH KALAU GUE BUNUH ASKA?!?

Ga ga ga ga ga jadi, gue orang baik. Aska pacara gue, susah njir cari modelan Aska. Enak aja hati gue hilang bunuh aja, sini lu ti gue bunuh balik.

Gue mendongkakkan kepala, menatap Aska yang juga sedang menatap ke arah gue. Sedikit membuang nafas lalu kembali melihat ke arah Aska.

"K-kesalahan aku apa ka? Kan aku ga ada buat salah," ucap gue terbata.

Mati anak ayam, siap-siapa aja fa kalau ini jawaban lo buat Aska ga suka. Sana balik ke tanah, kuburin tu diri.

Gue natep Aska takut-takut, cuma buat lihat reaksi dia itu kaya apa setelah ngedengar ucapan gue.

Tapi anjinglah, mau ngumpat ya Allah. Kediaman Aska dan tatapan mautnya itu kek gue berasa lagi nunggu giliran buat di panggil, karena gue bakal segera di hukum mati gue. Detik-detik menegangkan bro.

"K-ka," panggil gue pelan.

Gue ngelihat Aska ngebuang nafasnya pelan, lalu menatap gue yang juga sedang ngelihat ke arah dia.

"Kamu benar-benar ga tau kesalahan kamu apa hmm?"

Pertanyaan anjing ini lagi, pengen banget gue teriak di depan Aska kalau gue. GA TAU ASU, Kesalahan-kesalahan. Jelas-jelas gue anak baik, si tuduh buat kesalahan.

Lagian gue ga ngapa-ngapain yang Allah, dari balik sekolah tadi gue cuma Ti-- tunggu dulu.

Gue ngelirik jam yang berada di atas nakas, 21.50 wib. Bodoh lu Alfa, gue ingin sekali rasanya memaki diri sendiri saat melihat jam.

Lalu menatap ke arah Aska dengan mengusap leher gue cangung, goblok banget anjir gue.

Gue tadi tidur atau simulasi mati sih. Masa dari balik sekolah tadi tidur sekitar jam 3 an sampek sekarang hampir jam 10 baru bangun.

Ga makan, ga mandi, ga ganti baju, ga-- ga ngabarin Aska. Ah goblok sia, boleh ga sih waktu di mundurin sampek gue balik sekolah tadi aja.

"Udah tau kesalahan kamu apa aja?" tanya Aska lagi.

Gue nunduk, ga berani sama sekali buat mengangkat kepala gue dan bersitatap dengan Aska. Oke Alfa tenang aja, kalau Aska ga mau maafin lo keluarin aja jurus pamungkas. Kartu As lo itu, apa lagi kalau bukan nangis.

"Hiks hiks hiks," gue terisak.

Ini gue nangis beneran guys, no tipu-tipu club. Bukannya gue cengeng karena gini doang nangis, Ga tau aja kalien bangsat. Aska kalau dah gini bisa diemin gue setahun, oh no no no tidak akan pernah hal itu saiya biarkan terjadi.

Gue ngeremas baju depan Aska kuat, masih dengan menunduk dan menangis. "A-aska hiks maa hiks fin Alfa hiks ih, kan hiks hiks hiks," gue makin menguatkan tangisan. Dada gue aja sampek sakit.

Silan ah udah berapa lama sih gue ga nangis, baru nangis gini aja dada sama tengorokkan gue udah sakit. Gue emang ga bisa nangis lama-lama, entah penyakit atau sampek kaya gitu.

"Uhuk uhuk uhuk," gue menepuk-nepuk kuat dada gue. Sakit anjing, tapi air mata sialan ga mau berhenti juga.

Gue ngerasa Aska meluk gue kuat, nahan tangan gue buat mukul-mukul dada gue. Anjing ah, dada gue sakit.

"L-lepas ka uhuk uhuk," gue berusaha ngelepas tangan Aska.

"Alfa stop, jangan buat saya takut dengan kamu kaya gini lagi. Saya bilang stop," ucap Aska panik.

"S-sakit, lepasinn." Gue ngeberontak. Masih berusa ngelepasin ngengaman tangan Aska, Dada gue asu lah anjing. Sakit banget, sesak rasanya.

"Sayang plis jangan gini, aku maafin. Aska maafin stop jangan gini, sayang plis." Gue ngerasa Aska meluk gue erat, menggusap-ngusap pelan pungung gue.

Tapi rasanya sakit banget, sampek gue ngerasa badan gue lemas dan jatuh tidak sadarkan diri. Karena semuanya terlihat sangat gelap.

*****

Author Pov

Aska mengoncang-ngoncang tubuh Alfa kuat, nafasnya tifak berartuan saat merasakan kalau Alfa pingsan.

Ketakutan nya datang lagi, apakah penyakit aneh Alfa yang itu datang lagi? Apakah itu belum sembuh, tidak jangan lagi. Aska tidak bisa melihat Alfa begitu lagi, dengan cepat dia membaringan Alfa di kasur. Menyelimuti gadis itu dan segera menelfon dokter, jangan. Tolong jangan buat Alfa kembali menggalami penyakit aneh itu, Aska tidak akan sanggup kalau Alfa menggalami itu lagi.

"Alfa kenapa nak?" Bunda Alfa masuk ke kamar dengan berderai air mata. Melihat anak semata wayangnya terbaik seperti itu membuat dadanya sesak, wanita itu benar-benar tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada putrinya.

"Maafin Aska bun, Aska. Aska buat Alfa nangis, Aska-- gara-gara Aska di--"

Sekali tarikkan Bunda Alfa langsung memeluk Aska erat, lalu menggusap-ngusap pelan punggung lelaki itu yang bergetar.

"Sttt tidak nak, ini bukan salahmu. Jangan menyalahkan diri sendiri, ini semua sudah takdir. Kamu tidak harus menyalahkan dirimu sendiri seperti ini," ucap Bunda Alfa menenangkan. Hati wanita itu memang sakit dan sesak.

Tapi saat melihat pacar anaknya jauh lebih kacau, dia haris menjaadi wanita kuat dulu untuk anak ini, dia pasti sangat ketakutan.

"Alfa baik-baik saja, dia hanya pingsan saja. Sudah jangan menangis begitu," ucap Bunda Alfa lagi. "Dokter akan segera datang, jadi tunggulah Alfa di sini. Bunda akan ke bawah untuk membawakan makan malam." Lanjut wanita itu dan melepaskan pelukkanua dengan Aska.

Menepuk-nepuk pelan bahu lelaki itu, lalu berjalan keluar. Demi tuhan di setiap langkah wanita itu, dia sangat ingin menangis. Padahal Alfa hanya menagis sedikit, kenapa dia bisa pingsan.

Bundanya Alfa takut, sangat takut kalau penyakit yang selama ini sudah di anggapnya hilang ternyata masih ada, dia tidak mau Alfa kenapa-kenapa. Demi Tuhan, bantulah anak semata wayangnya itu.

TBC

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wati Msi CibitungBanjarnegara
kurang suka sama kata2 hewannya Alfa... terlalu bar bar Thor...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status