Share

Bab 20

"Kau serius dengan ini?" Mahira protes saat Riga kembali memasangkan borgol di tangan kanannya.

Mereka sudah bersiap untuk tidur. Setelah insiden kegilaan Mahira yang membiarkan Riga menyentuhnya. Mahira ingin segera tidur, berharap besok sudah lupa akan tingkah bodohnya tadi. Namun, Riga kembali memancing huru-hara.

Untuk apa memasang borgol? Mahira ingin tidur, bukan kabur.

"Kenapa kau selalu protes pada apa pun yang kulakukan?" Riga bergeming dengan keinginannya. Pria itu naik ke ranjang, berbaring di samping Mahira.

"Semua yang kau lakukan gila," balas Mahira dengan ketus. Perempuan itu menarik napas dalam. Jangan sampai tekanan darahnya naik.

"Mahira."

"Apa?"

"Mahira."

"Diam, bajingan."

"Kucongkel matamu kalau sampai kau tidur sebelum kuizinkan."

Mata Mahira langsung membola. Ia melirik Riga dengan nyala amarah. Tangannya langsung terangkat dan memberi tepukan cukup keras di dada telanjang lelaki itu.

Bukannya terlihat kesakitan atau terdengar mengumpat, Riga malah men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status