Share

Mahira - 14

"Ibu, bisa aku pergi main bola dengan ayah?"

"Besok saja, Righa."

"Ibu, boleh aku meminta ayah untuk membuatkanku layangan?"

"Besok saja, Righa. Ayahmu banyak pekerjaan."

"Ibu, apa hari ini Ayah akan mengantar dan menjemputku ke sekolah?"

"Ibu saja yang mengantar dan menjemput. Ayahmu sibuk, besok saja, ya."

Beberapa hari belakangan, Riga selalu memergoki istrinya memberi jawaban demikian pada anak mereka. Besok, besok, besok. Perempuan itu seolah menjauhkan ia dari sang anak. Membuat si bocah murung dan ia bingung.

Namun, malam ini, ia tak bingung lagi. Pria itu sudah mendapatkan jawaban mengapa istrinya bersikap demikian.

Barusan, Mahira menolaknya. Dengan alasan yang kurang lebih mirip dengan yang perempuan itu berikan pada anak mereka.

Besok.

Riga tidak memaksa. Pria itu berbaring telentang, membiarkan Mahira memunggunginya. Sedari tadi istrinya diam, tetapi ia yakin Mahira belum tidur.

"Riga?"

Panggilan itu membuat Riga tersenyum sinis. Dasar perempuan banyak drama. Ia yakin, Mah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status