Share

Badai di Tengah Laut

“Tuan Muda,” sapa seorang anak buah kapal pada Hoaren.

Zhou Hoaren sedang berdiri di dekat haluan kapal, seolah menikmati pemandangan matahari tenggelam di sisi kanannya.

“Ini arak yang Anda minta,” sang ABK menyodorkan satu kendi kecil pada Hoaren.

“Ah, ini yang sangat aku butuhkan sekarang,” Hoaren menerima kendi itu dan langsung mereguk isinya. “Sempurna!” ujarnya. “Angin senja kali ini terasa lebih sejuk, kurasa udara malam akan lebih dingin lagi.”

“Sekarang memang di ujung musim penghujan,” kata si ABK. “Hmm, Tuan Muda?”

“Ya?” Hoaren melirik pada awak kapal yang telah dia suap tersebut. “Apa lagi yang kau inginkan?”

“Tidak,” sang ABK tersenyum. “Saya hanya ingin memastikan, hmm, apakah Tuan Muda merasa jenuh?”

Hoaren terkekeh dan kembali mereguk arak di dalam kendi hingga wajahnya sedikit memerah.

“Itu tidak perlu lagi dipertanyakan,” balasnya. “Beberapa hari di atas kapal, membuat tubuhku terasa pegal-pegal. Terlebih lagi, di kapal ini kalian tidak menyediakan perempuan. Apa yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status