Share

Berpikir Sebelum Bertindak

“Guru,” Daiyun sedikit membungkukkan badan ketika tatapan Guru Ma tertuju padanya.

Sang guru menghela napas dalam-dalam. “Kenapa engkau akhir-akhir ini selalu gelisah, Daiyun?”

“Maafkan Murid, Guru,” ucap Daiyun.

Dia lantas membereskan beberapa Sutra milik sang guru, lalu dikemas ke dalam sebuah buntalan rapi berwarna merah menyala dengan sulaman benang emas.

“Hanya saja,” lanjutnya sembari bekerja, “barusan, Murid melihat rombongan―”

“Shan cai, shan cai …” Guru Ma mendesah halus dan panjang.

Tatapannya tertuju pada bangunan istana di arah utara keramaian itu sendiri sebelum kembali pada Daiyun yang telah dengan cepat membereskan barang-barang sang guru, lalu memanggulnya di bahu kanan.

Melihat sikap tubuhnya, Daiyun percaya bahwa sang Guru Besar pasti telah mengetahui kemunculan selusin Prajurit Sriwijaya yang dipimpin oleh Galang tadi itu. Daiyun hanya tak hendak lancang saja menanyakan langsung pada sang guru.

“Kau tahu, Daiyun?”

“Guru?”

“Ada beberapa ujar-ujar tua yang aku dapatka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status