Waktu terus berjalan tanpa hentinya, semua orang dalam negeri ini masih hidup dengan damai tanpa adanya gangguan apapun. Terutama semua kerabat dekat Gabriel dan Charlotte, kini mereka menjalani kehidupan bahagia mereka masing-masing.
Seperti halnya Harvey dan Agnes kini hidup mereka semakin terasa bahagia seiring waktu berjalan, karena mereka sekarang adalah sepasang suami istri sama seperti halnya dengan dua pasangan lainnya yang sudah menikah lebih awal. Karena hari ini adalah hari libur, seperti biasa Harvey mengajak istrinya menuju sebuah pusat perbelanjaan elit untuk keluarga bangsawan membelikan banyak masker wajah untuk mereka berdua.
Apalagi melihat Harvey yang memborong banyak masker wajah dengan merk mahal, hingga Agnes menganga berdiri mematung.
“Harvey, bukankah ini kebanyakan?” Mata Agnes terbelalak sempurna.
“Wajahmu harus terlihat berkilauan saat kau sekarang menjadi istriku. Maka dari itu, aku sengaja membelikan semua masker mahal unt
Halo semuanya... Untuk kisah utamanya berakhir sampai sini, ya. Semua pasangan berhak mendapatkan kebahagiaan masing-masing. Tapi bagi yang masih ingin membaca kisah Charlotte dan Gabriel, aku akan tambahkan beberapa special chapter khusus momen romantis mereka. Ini bagi yang mau baca saja. Terima kasih atas dukungan kalian selama ini.
Seiring waktunya berjalan, keluarga kecil sang Pangeran terus terlihat harmonis, bahkan saat dilanda kesibukan mengurus urusan kerajaan, tetap saja hubungan antara orang tua dan anak semakin dekat. Setiap kali Pangeran dan istrinya bepergian mengadakan pertemuan, pangeran kecil dirawat ibunya Charlotte, karena tidak ingin mengandalkan pengasuh. Apalagi takut terjadi sesuatu pada anak mereka jika dirawat orang lain. Seperti biasa sang Pangeran mengajak istrinya pergi berkuda di tempat pacuan kuda khusus keluarga kerajaan. Tapi, kali ini mereka melakukannya saat hari biasa, karena besok Pangeran harus berpartisipasi dalam turnamen berkuda. Sebelum mengajak kuda putihnya yang suka cemburu, Gabriel memberinya makan wortel berkualitas tinggi supaya tidak mengambek di tengah jalan. “Ngomong-ngomong Sayang, apakah White bisa diajak kerjasama besok?” tanya Charlotte sedikit ragu, mengingat White terkadang memberontak. “Tenang saja, sejak dulu dia bisa diandal
Seketika pertandingan berakhir, mengamati sang pemenang yang berhak membawa pulang medali emas, dengan cepat Charlotte membangkitkan tubuhnya bertepuk tangan meriah menyorakki suaminya yang menjadi pemenang dalam perlombaan ini. Sedangkan sang Ratu juga turut bahagia mengetahui putranya memenangkan perlombaan, langsung mendekap tubuh menantunya hangat. “Ibu…Gabriel berhasil!” sorak Charlotte girang. “Sudah ibu duga sejak awal, suamimu pasti berjuang demi dirimu, Charlotte. Ibu sangat bangga pada kalian berdua.” Sedangkan yang berhasil meraih medali perak dan perunggu adalah Alfred dan Harvey. Meski Alfred tidak berhasil meraih posisi pertama, tetap saja Violet sudah sangat bersyukur bahkan masih sempat memberi selamat kepada Charlotte. Begitu juga Agnes yang awalnya percaya diri suaminya akan menang, ia tetap menerima pencapaian yang berhasil diraih suaminya dengan lapang dada. Ketiga sahabat Charlotte menghampiri Charlotte untuk memberi selamat sambil saling
Kejutan yang dimaksud sang Pangeran sebelumnya adalah sebuah video romantis mengenai perjalanan hubungan cintanya sejak berteman hingga memiliki seorang anak. Masih di puncak menara luas, Pangeran dan istrinya menyaksikan video editannya sambil menimang putranya yang terlihat mulai mengantuk. Sambil menikmati wine juga sebagai pelengkap merayakannya. Berdurasi selama beberapa menit, tidak hanya tampilan foto kemesraan mereka saja dan video-video berkaitan aktivitas romantis, tapi diselipkan juga ungkapan isi hati Pangeran setiap kali video itu bergilir dan disertai backsound kumpulan lagu romantis favorit mereka. Yang lebih mengharukan lagi, video kejutan itu ditutupi dengan video acara pernikahan mereka yang berlangsung dari pemberkatan di gereja hingga pesta dansa, dengan backsound lagu ciptaannya sendiri untuk istri tercinta berjudul “Love Charlotte”. Manik mata Charlotte semakin berkaca-kaca, tidak bisa menahan rasa bahagianya l
Darah berlumuran di lantai, tubuh pemuda itu jatuh tersungkur dengan tatapan sendu memandangi wanita cantik di sampingnya. Wanita itu terlihat syok, tubuhnya ambruk lemas menangis keras sambil menahan aliran darah terus mengalir pada tubuh pemuda itu. Tidak bisa berkata apapun, pemuda itu hanya bisa tersenyum padanya, matanya perlahan terpejam. Sontak wanita berdarah bangsawan itu terbangun dari dunia mimpi menyeramkannya hingga dadanya terasa sesak sekarang dan keringat dingin terus bercucuran pada lehernya. Mengingat beberapa saat lalu sempat bertengkar dengan pemuda di dalam mimpinya adalah seorang pangeran dicintainya, membuatnya merasa sangat bersalah atas perbuatan kasarnya. Apalagi takut mimpinya berubah menjadi kenyataan. Kebetulan sekali hari ini wanita cantik itu bertemu dengan kekasihnya di taman istana untuk meminta maaf atas kesalahan yang diperbuatnya. Seketika tiba di taman, ia menduduki bangku taman sambil menarik napas panjang mempersiapkan mentalnya
“Pangeran Gabriel!” Seorang pemuda yang berpenampilan formal menghampiri sang pangeran yang sedang bermesraan dengan kekasihnya tiba-tiba, spontan embusan napas kasar dikeluarkan dari rongga mulutnya dengan penuh geram. “Aish, kenapa kau malahan menghampiriku di saat aku bermesraan dengan tunanganku!” gerutu Gabriel melipat kedua tangannya di depan dada. “Ada urusan penting yang Anda harus selesaikan sekarang.” “Aduh, kenapa kau selalu berbicara formal di hadapanku! Sebaiknya kau bicara santai saja supaya aku merasa nyaman setiap kali berbicara denganmu.” “Tapi Yang Mulia—” “Tidak ada kata ’tapi’! Kau dilarang menentang perintah dari seorang pangeran!” ketus Gabriel, bibirnya mengerucut. “Baik aku mengerti!” patuh pemuda tersebut menundukkan kepala hormat. Sementara Charlotte hanya bisa tertawa kikuk sambil menutup mulutnya dengan anggun. “Kenapa kau tertawa, Charlotte? Apakah ada yang lucu?” tanya Gabriel bingu
PRANGGG Secangkir teh hangat yang digenggam Charlotte terjatuh ke lantai hingga beling-beling kaca berserakan di manapun. Perasaan yang dialaminya saat ini bagaikan terkena sambaran petir yang begitu dahsyat, hingga membuat dirinya tersentak kaget tanpa disadari. Secara perlahan, Charlotte ingin beranjak dari sofa didudukinya berniat untuk memungut pecahan kacanya. Namun, dengan sigap sang ibu bernama Tiana langsung mencegahnya. “Charlotte, apakah kau baik-baik saja? Apakah kau terluka?” tanya Tiana sangat cemas. “Kenapa ibu menghampiriku? Nanti kaki ibu bisa terluka karena terkena pecahan kacanya?” “Ibu sangat mencemaskanmu. Sebenarnya ada apa denganmu? Tidak seperti biasanya kau bersikap seperti ini.” Tiana melangkah melewati pecahan kaca dengan penuh kehati-hatian, kemudian duduk di sebelahnya. Charlotte terdiam sejenak, bola matanya terlihat kebingungan dengan dirinya saat ini. Terutama ia bukanlah tipe wanita ceroboh dalam hal apapun. Nam
Sebelum insiden berlangsung… Usai berpamitan dengan tunangannya, ia bersama Lucas memasuki pesawat jet sambil melambaikan tangannya terus padanya. Lalu, ia menduduki sebuah tempat duduk empuk berbahan busa tebal, duduk berhadapan dengan sekretaris pribadinya. Sebelum pesawat lepas landas, untuk terakhir kalinya, ia memandangi foto kebersamaan bersama tunangannya untuk melepas kerinduan, walaupun baru berpisah beberapa menit yang lalu. “Aku merindukanmu, Charlotte,” ungkap Gabriel dengan senyuman tulus sambil mengelus layar ponselnya terutama foto sang tunangan terpampang pada layar. “Padahal kau baru berpisah dengannya, tapi kau sudah merindukannya seperti sudah berbulan-bulan tidak pernah bertemu,” lontar Lucas sedikit menyindirnya. “Wah, sekarang kau sudah berani berkata lancang padaku karena kemarin aku menyuruhmu untuk bersikap biasa saja padaku!” seru Gabriel membulatkan matanya dengan sempurna. Secara inisiatif, Lucas langsung berlutut d
Berita menghilangnya Pangeran Gabriel dan sekretaris pribadinya bernama Lucas, menggemparkan seluruh negeri kerajaan Godnation. Bahkan situasi kerajaan saat ini sangat kacau, karena peristiwa tragis ini pertama kalinya terjadi dalam kerajaan ini bertahun-tahun. Tidak hanya keluarga kerajaan saja yang berkeluh kesah, namun seluruh rakyat yang selama ini memuja Pangeran Gabriel tampak berkeluh kesah, bahkan sampai memberikan doa khusus keselamatan pada Pangeran di TKP, tempat ditemukannya bangkai pesawat. Saat ini, masih belum ditemukan sebuah kamera dasbor pesawat yang bisa membuktikan kejadian sebenarnya saat terjadinya ledakan pesawat tersebut. Untuk sementara ini, seluruh petugas kepolisian dan anggota Badan Intelijen Nasional masih dalam tahap proses pencarian berbagai bukti dan beberapa jenazah yang tenggelam pada dasar laut. Masih belum ada berita mengenai ditemukan keberadaan tubuh Pangeran Gabriel dan Lucas walaupun sudah berjalan 24 jam sejak insiden tersebut