Semua Bab Fight For Love: Bab 1 - Bab 10
100 Bab
Chapter 1 - My Mistake
Darah berlumuran di lantai, tubuh pemuda itu jatuh tersungkur dengan tatapan sendu memandangi wanita cantik di sampingnya. Wanita itu terlihat syok, tubuhnya ambruk lemas menangis keras sambil menahan aliran darah terus mengalir pada tubuh pemuda itu. Tidak bisa berkata apapun, pemuda itu hanya bisa tersenyum padanya, matanya perlahan terpejam. Sontak wanita berdarah bangsawan itu terbangun dari dunia mimpi menyeramkannya hingga dadanya terasa sesak sekarang dan keringat dingin terus bercucuran pada lehernya. Mengingat beberapa saat lalu sempat bertengkar dengan pemuda di dalam mimpinya adalah seorang pangeran dicintainya, membuatnya merasa sangat bersalah atas perbuatan kasarnya. Apalagi takut mimpinya berubah menjadi kenyataan. Kebetulan sekali hari ini wanita cantik itu bertemu dengan kekasihnya di taman istana untuk meminta maaf atas kesalahan yang diperbuatnya. Seketika tiba di taman, ia menduduki bangku taman sambil menarik napas panjang mempersiapkan mentalnya
Baca selengkapnya
Chapter 2 - Separate
“Pangeran Gabriel!” Seorang pemuda yang berpenampilan formal menghampiri sang pangeran yang sedang bermesraan dengan kekasihnya tiba-tiba, spontan embusan napas kasar dikeluarkan dari rongga mulutnya dengan penuh geram. “Aish, kenapa kau malahan menghampiriku di saat aku bermesraan dengan tunanganku!” gerutu Gabriel melipat kedua tangannya di depan dada. “Ada urusan penting yang Anda harus selesaikan sekarang.” “Aduh, kenapa kau selalu berbicara formal di hadapanku! Sebaiknya kau bicara santai saja supaya aku merasa nyaman setiap kali berbicara denganmu.” “Tapi Yang Mulia—” “Tidak ada kata ’tapi’! Kau dilarang menentang perintah dari seorang pangeran!” ketus Gabriel, bibirnya mengerucut. “Baik aku mengerti!” patuh pemuda tersebut menundukkan kepala hormat. Sementara Charlotte hanya bisa tertawa kikuk sambil menutup mulutnya dengan anggun. “Kenapa kau tertawa, Charlotte? Apakah ada yang lucu?” tanya Gabriel bingu
Baca selengkapnya
Chapter 3 - Bad News
PRANGGG Secangkir teh hangat yang digenggam Charlotte terjatuh ke lantai hingga beling-beling kaca berserakan di manapun. Perasaan yang dialaminya saat ini bagaikan terkena sambaran petir yang begitu dahsyat, hingga membuat dirinya tersentak kaget tanpa disadari. Secara perlahan, Charlotte ingin beranjak dari sofa didudukinya berniat untuk memungut pecahan kacanya. Namun, dengan sigap sang ibu bernama Tiana langsung mencegahnya. “Charlotte, apakah kau baik-baik saja? Apakah kau terluka?” tanya Tiana sangat cemas. “Kenapa ibu menghampiriku? Nanti kaki ibu bisa terluka karena terkena pecahan kacanya?” “Ibu sangat mencemaskanmu. Sebenarnya ada apa denganmu? Tidak seperti biasanya kau bersikap seperti ini.” Tiana melangkah melewati pecahan kaca dengan penuh kehati-hatian, kemudian duduk di sebelahnya. Charlotte terdiam sejenak, bola matanya terlihat kebingungan dengan dirinya saat ini. Terutama ia bukanlah tipe wanita ceroboh dalam hal apapun. Nam
Baca selengkapnya
Chapter 4 - Plane Crash
Sebelum insiden berlangsung… Usai berpamitan dengan tunangannya, ia bersama Lucas memasuki pesawat jet sambil melambaikan tangannya terus padanya. Lalu, ia menduduki sebuah tempat duduk empuk berbahan busa tebal, duduk berhadapan dengan sekretaris pribadinya. Sebelum pesawat lepas landas, untuk terakhir kalinya, ia memandangi foto kebersamaan bersama tunangannya untuk melepas kerinduan, walaupun baru berpisah beberapa menit yang lalu. “Aku merindukanmu, Charlotte,” ungkap Gabriel dengan senyuman tulus sambil mengelus layar ponselnya terutama foto sang tunangan terpampang pada layar. “Padahal kau baru berpisah dengannya, tapi kau sudah merindukannya seperti sudah berbulan-bulan tidak pernah bertemu,” lontar Lucas sedikit menyindirnya. “Wah, sekarang kau sudah berani berkata lancang padaku karena kemarin aku menyuruhmu untuk bersikap biasa saja padaku!” seru Gabriel membulatkan matanya dengan sempurna. Secara inisiatif, Lucas langsung berlutut d
Baca selengkapnya
Chapter 5 - Loss Of Hope
Berita menghilangnya Pangeran Gabriel dan sekretaris pribadinya bernama Lucas, menggemparkan seluruh negeri kerajaan Godnation. Bahkan situasi kerajaan saat ini sangat kacau, karena peristiwa tragis ini pertama kalinya terjadi dalam kerajaan ini bertahun-tahun. Tidak hanya keluarga kerajaan saja yang berkeluh kesah, namun seluruh rakyat yang selama ini memuja Pangeran Gabriel tampak berkeluh kesah, bahkan sampai memberikan doa khusus keselamatan pada Pangeran di TKP, tempat ditemukannya bangkai pesawat. Saat ini, masih belum ditemukan sebuah kamera dasbor pesawat yang bisa membuktikan kejadian sebenarnya saat terjadinya ledakan pesawat tersebut. Untuk sementara ini, seluruh petugas kepolisian dan anggota Badan Intelijen Nasional masih dalam tahap proses pencarian berbagai bukti dan beberapa jenazah yang tenggelam pada dasar laut. Masih belum ada berita mengenai ditemukan keberadaan tubuh Pangeran Gabriel dan Lucas walaupun sudah berjalan 24 jam sejak insiden tersebut
Baca selengkapnya
Chapter 6 - The Past
Memang di masa itu, merupakan salah satu momen kenangan terindah bagi hidup Charlotte. Selain menciptakan momen kenangan indah, juga mengubah karakternya menjadi seorang wanita yang berpegang teguh dan tidak mudah ditindas orang, walaupun statusnya merupakan putri dari keluarga bangsawan. Saat itu, Charlotte memang sangat mengidolakan seorang pangeran tampan, sekaligus bisa dikatakan teman sewaktu kuliah. Sebagai informasi saja, universitas biasa dan universitas untuk keluarga kerajaan sangat berbeda jauh. Universitas biasa tentu saja digunakan untuk kalangan orang biasa yang fasilitasnya tidak semewah dengan universitas kerajaan. Sebaliknya universitas kerajaan digunakan untuk anggota keluarga kerajaan maupun bangsawan. Maka tidak heran Charlotte dan Pangeran Gabriel pertama kali bertemu saat duduk di bangku kuliah. Karakter Charlotte dikenal sebagai wanita pemalu, bahkan sempat menjadi bahan gosip teman sekelasnya, walaupun sesama berdarah bangsawan. Namun berkat k
Baca selengkapnya
Chapter 7 - Lost Him
Mengingat momen indah waktu itu, kini tangisan Charlotte semakin pecah hingga buliran air mata membanjiri pipinya. Secara spontan Violet mengambilkan sapu tangan, lalu menyeka air mata pelan sambil menepuk pundak Charlotte berirama untuk menenangkannya. “Maaf, gara-gara aku, kau jadi menangis seperti ini,” sesal Violet menunduk bersalah. “Aku merindukan…kehangatan tubuhnya, sikapnya waktu itu walaupun dia baru saja menyatakan perasaannya padaku, aku sangat mencintainya.” “Maka dari itu, kau harus tetap kuat supaya bisa bertemu dengannya lagi.” “Iya, aku mengerti.” “Aduh, makanannya jadi dingin begini akibat aku memintamu untuk bercerita panjang lebar. Kalau begitu akan aku menyuruh pelayan membuatkan makanan yang hangat untukmu.” Ketika Violet ingin beranjak dari sofa, tangan kanan Charlotte menyentuh lengan Violet, mencegahnya pergi. “Jangan tinggalkan aku! Aku tidak mempermasalahkan makanannya menjadi dingin.” Charlotte meren
Baca selengkapnya
Chapter 8 - Mourning
Peristiwa menghilangnya Pangeran Gabriel dan sekretaris Lucas, masih saja menggemparkan seluruh negeri setelah berlangsung selama beberapa hari. Awal mulanya didatangkan kabar menggembirakan mengenai pernikahan Pangeran Gabriel, kini digantikan menjadi kabar duka yang melibatkan kemungkinan kematiannya. Untuk saat ini, pihak kepolisian kerajaan dan Badan Intelijen Nasional masih menginvestigasikan kasus ini lebih lanjut. Terutama putri keluarga Viscount, kini berada di istana menemani sang Raja dan Ratu kerajaan yang sedang berkeluh kesah atas hilangnya putra mereka. “Yang Mulia Raja dan Ratu, maafkan hamba,” sesal Charlotte sambil berlutut di hadapan Raja dan Ratu menundukkan kepalanya hormat. “Kenapa Anda meminta maaf pada kami?” tanya Raja Arthur bingung. “Seharusnya hamba mencegahnya pergi mengunjungi Tuan Alexander. Seandainya saja Pangeran Gabriel tidak pergi, maka dia sampai sekarang masih tetap berada di istana.” “Angkat kepala Anda, N
Baca selengkapnya
Chapter 9 - Mysterious Accident
Pikiran Charlotte saat ini terfokus pada insiden kecelakaan pesawat yang dialami Pangeran Gabriel. Tiba-tiba ia teringat dengan urusan penting yang ingin disampaikan Tuan Alexander tiba-tiba sebelum hari pernikahannya. Yang membuatnya bingung adalah kenapa Tuan Alexander memberitahukan sesuatu penting kebetulan tepat di hari sebelum pernikahannya. Lalu, pikirannya beralih pada rekaman pesawat yang sedikit aneh baginya. Biasanya selama ini, ketika ia melakukan perjalanan dengan Pangeran Gabriel, dalam kondisi cuaca buruk pesawatnya tetap berfungsi dengan baik. Namun entah kenapa kejadian pesawat ini terjadi saat sehari sebelum pernikahan dan saat Tuan Alexander ingin menyampaikan sesuatu penting pada Pangeran Gabriel. Tidak berani mengambil kesimpulan terlebih dahulu, yang pasti baginya ada sesuatu yang sangat mengusik pikirannya sekarang, sehingga membuat dirinya kesulitan tidur, bukan karena memikirkan masalah duka. Detik demi detik terus berjalan, kini waktu tengah
Baca selengkapnya
Chapter 10 - Misunderstanding
Ding…dong… Terdengar suara bel rumah yang nyaring. Dengan sigap Charlotte beranjak dari sofa, lalu membuka pintu rumahnya. Namun, orang yang menekan tombol belnya adalah petugas dari Badan Intelijen Nasional. Dirinya kebingungan dengan situasi saat ini, sehingga salivanya sulit ditelan dan memiliki firasat buruk mengenai hal ini. “Nona Charlotte,” panggil ketua tim yang terdengar agak kurang ramah. “Iya, ada apa berkunjung kediaman saya tiba-tiba?” sahut Charlotte memasang wajah polosnya. “Kami menerima laporan bahwa Anda terlibat dalam kasus kecelakaan pesawat Pangeran Gabriel, harap ikut dengan kami!” Kini Charlotte berdiri mematung seperti terkena sambaran petir. Mendengar tuduhannya barusan, membuat dirinya sedikit ketakutan apalagi mengingat ia baru saja mendiskusikan hal ini dengan Violet. Matanya terbelalak dan kepalanya terangkat percaya diri, lalu membantah tuduhannya sopan. “Barusan Anda mengatakan apa? Saya terlibat dalam ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status