Share

Fire of Deceit
Fire of Deceit
Penulis: Kaw Rostiarch

Prolog

PERINGATAN

CERITA INI MENGANDUNG DESKRIPSI DEWASA SEPERTI KEKERASAN, PAKAIAN MINIM, KONSUMSI MINUMAN KERAS, ROKOK, OBAT-OBATAN DLL.

BAGI PEMBACA YANG BELUM CUKUP UMUR ATAU TIDAK NYAMAN DENGAN KONTEN TERSEBUT, DIANJURKAN UNTUK TIDAK MEMBACANYA!!!

Ia mengangkat ujung kaos yang ia pakai lalu meloloskannya ke kepala tanpa berhenti mendekat ataupun memandang nakal. 

   "Apa yang kau lakukan" pekik ku tidak percaya.  Ia bertelanjang dada mempertontonkan otot-otot perut dan dada bidangnya yang terlatih dan bagus, membuatku meneguk saliva.

    "Menurutmu?" cetusnya main-main. 

  Ujung jariku terasa dingin bersentuhan dengan tembok, jalan buntu, dan aku berakhir terjebak diantara dirinya dan tembok, meski sudah berusaha melarikan diri, tapi ia menarik tanganku dan memepet ku ke tembok. 

   Mencoba keras menenangkan pacuan jantungku yang makin ngebut, aku menunduk dalam-dalam, membuang muka dari seringainya yang menelanku bulat-bulat. 

    Aku terkesiap menahan nafas, tangannya sudah berada di bagian dalam pahaku, bergerak makin ke atas dengan lambat, ia mengelus bagian paling sensitif bagiku. Seluruh rambut di tubuhku meremang oleh perlakuannya. 

   Ia makin memepetku sehingga kulit kami saling bersentuhan. 

   Tubuhnya yang tinggi besar itu makin mendesakku, sebelah kakinya menggeser kakiku agar terbuka lebar dan ia makin menempelkan tubuhnya. Aku merasakan sesuatu yang teras sudah tertekan ke pangkal pahaku, dan ia mulai menggesekkan dengan diriku. 

   "Kumohon lepaskan aku... Argh"

   Sensasinya aneh saat ia tak henti-hentinya melakukan gerakan lambat berima yang berimbas pada mulutku terbuka dan satu desahan lolos dari sana. 

    Rasanya... 

....menyenangkan.

    Ditengah-tengah sensasi nikmat tersebut tiba-tiba ia berhenti dan mengangkat kerah kemeja yang kugunakan dengan kasar. 

   Bagian paling dalam dariku, sangat dalam, dan baru kusadari kehadirannya merasa sedikit kecewa.

   "Lepas" pekikku mulai histeris dan meronta lagi. Membuat ia makin tersenyum aneh. 

   "Kau akan menikmatinya sayang" suaranya mulai gelap dan tak lagi bisa dikenali. Tatapannya dipenuhi gairah yang buncah. 

-

Demi uang, kesucian yang telah terjaga mesti dijual. 

Demi uang, harkat dan martabat rela tercoreng. 

Dan demi uang, gadis itu terlibat sejumlah permainan kotor yang tak pernah terbesit di benaknya baik sadar maupun tidak. 

Secara fisik dia mungkin jelmaan hasrat para pria, dada padat berisi, pinggang ramping, bokong bulat, kaki jenjang, perut ramping, rambut coklat-pirang panjang, leher jenjang, wajah mungil, dagu kecil, rahang elegan, tulang pipi tinggi, bibir penuh merekah merah, mata besar serta suara yang rendah dan serak. 

DIA TAHU ITU!!!!

DAN DIA BENCI KENYATAAN ITU!!!

Andai kutukan itu tak terpikul di pundaknya, mungkin saja ia masih tinggal di tempat yang seharusnya, hidup tenang dan tidak perlu melibatkan diri dengan wanita itu, laki-laki itu dan seluruh permainan kotor ini. 

Dia menatap nanar seonggok uang yang dimasukkan ke tas besar. Air matanya mengalir dengan deras. Semua yang ia lakukan sia-sia, sehingga ia kehilangan hal yang berharga. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status