Share

Bab 20

"Gimana kondisimu?" Aku bertanya hanya sekadar basa-basi.

"Ya begini, tenggorokan masih ada rasa serat-serat gitu." Ada saja kelakuannya, menenggak alkohol untuk membersihkan luka. Mas Danu aneh.

"Bagus masih bisa bicara, Mas. Kalau tiba-tiba kami bisu seperti aku dulu, bagaimana? Apa Syakila akan menemani kamu?" Pertanyaan yang aku lontarkan sedikit mengejutkannya. Itu terlihat dari caranya menelan ludahnya.

"Iya, maafkan aku ya, Dek." Dia menggunakan nama panggilan saat masih bersama dulu. Mungkin berusaha mengingatkan masa lalu.

"Rasanya sudah tidak pantas, kamu memanggilku seperti itu. Mas, aku harap kamu segera urus perceraian, dan jangan memelas lagi!" ancamku ketus.

"Iya Dek, padahal Mas sudah memiliki keputusan sebelumnya, untuk lebih memilihmu dibandingkan Syakila," timpalnya membuatku terkekeh. Rupanya urat malunya sudah putus, sampai berani bicara seperti itu.

"Aku bukan pilihan, Mas. Laki-laki memang berhak memilih, tapi tidak untuk laki-laki yang mau dijadikan robot oleh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status