Share

Bab 42

'Perjodohan? Itu artinya Ari bakal menjadi calon suamiku?' Mataku membuka lebar saat mendengar pernyataan papanya Ari.

Lalu aku menyorot wajah papa yang kini juga terkejut. Kami tidak menyangka obrolan beberapa hari yang lalu di rumah sakit akan menjadi pesan terakhir ibunya Ari.

"Oh iya, nanti dibicarakan lagi ya. Karena ini masalah hati," timpal papa dengan mimik wajah agak terkejut.

Pak Khairul dan Ari berjabat tangan dengan papa. Kemudian, mereka bergegas ke mobilnya. Sudah banyak yang menunggu mereka di rumah tentunya, sebab sebagian tidak ikut dalam prosesi pemakaman. Sementara aku masih berdiri di depan mobil. Ya, tapi Haris ikut dengan kami dan berusaha menepi sebentar.

Haris memohon waktu sebentar pada papa. Laki-laki yang selalu jadi pahlawanku pun setuju dan bersedia diajak bicara.

Haris menceritakan semuanya tentang dipecatnya ia dari rumah sakit. Haris pun meminta maaf kembali pada papa yang pernah menjadikan dirinya orang kepercayaan namun dikhianati.

"Pak, saya minta ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status