Home / Romansa / From Your Eyes Only / 28 : Menangislah, kadang air mata adalah langkah pertama menuju kekuatan

Share

28 : Menangislah, kadang air mata adalah langkah pertama menuju kekuatan

Author: Netganno
last update Huling Na-update: 2025-09-03 07:09:33

Laras POV

Aku berdiri, memberi isyarat bahwa wawancara kerja ini telah selesai. Bukan karena ingin mengusir mereka, tapi tubuhku sudah kelelahan. Semalam aku baru tertidur lewat tengah malam, dan pagi tadi hanya sempat memejamkan mata dua jam, bangun jam dua dini hari seperti biasanya, lalu sibuk mengadon kue dan mengantar kue ke warung-warung. Sejak Bayu pergi, tidurku tak pernah benar-benar nyenyak lagi.

Aku menjulurkan tangan pada Liyo, lelaki asing yang baru ku kenal tapi entah kenapa terasa tidak asing.

“Panggil aja aku Laras, jangan panggil ‘Bu’. Sampai jumpa besok, semoga kita bisa bekerjasama dengan baik.”

Aku tersenyum, tulus padanya. Aneh. Aku bukan tipe orang yang gampang percaya, apalagi pada orang baru. Riris bahkan pernah kesal karena aku terlalu sulit membuka diri. Temanku cuma dua orang, Riris dan Bayu. Tapi, entah kenapa, dengan Liyo… aku begitu mudah percaya padanya dan langsung menyuruhnya datang bekerja besok jam dua.

“Sampai jumpa besok, Bu… eh, Laras,” jawa
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (31)
goodnovel comment avatar
wieanton
klo bercerita kesedihan mah gk akan ada abis2nya ya ras, sedangkan hidup dan waktu berjalan terus. masa iya hrs kalah lalu menyerah oleh kesedihan trs, sedangkan Tuhan gk suka liat kita putus asa lalu menyalahkan takdir. skrg hari2 mu pasti berwarna dgn adanya Julio si mata Bayu.
goodnovel comment avatar
sira_siti rahma
kembali bertemu lagi kerinduan yg gak akan pernah bisa terobati itu kalo menurut aku julio
goodnovel comment avatar
sira_siti rahma
kehilangan orang yang kita sayangi emang menyakinkan Julio tapi setidaknya kamu kehilangan orang itu pergi karena GK bisa Nerima kamu apa adanya dan masih bisa berjumpa lagi suatu saat nanti beda dengan kehilangan untuk selamanya dan itu jauh lebih menyakinkan Julio karena gak akan pernah bisa kemba
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • From Your Eyes Only   32 : Wanita yang  bisa membuatmu berubah, mungkin dialah tulang rusuk yang engkau cari.

    Julio POVSaat Laras menggoreng donat, dia menyuruhku memasukkan gula halus ke dalam plastik klip putih kecil. Tiga jam terakhir ini, kami bekerja sama dengan sangat baik. Untuk orang yang baru pertama kali bikin donat, aku cukup cekatan. Sepertinya Laras pun senang melihat aku cepat tanggap, mulai dari mengadon, mencetak, sampai kini, tinggal selangkah lagi donat-donat kami siap diantar ke warung-warung.Hari ini, Laras bilang akan menemaniku mengantar donat dan mengenalkanku ke para pemilik warung. Aroma donat yang baru matang menyebar ke seluruh rumah. Saat Laras menaruh donat yang baru diangkat dari wajan ke rak pendingin, aku terus mengisi kantung plastik dengan gula halus.“Harum banget… Aku jadi lapar,” kataku sambil tetap bekerja.“Kalau mau, ambil aja. Itu, yang ujung agak gosong, tapi masih hangat. Hati-hati panas,” kata Laras sambil tersenyum.Aku mengambil satu. Donat kampung harga dua ribuan jujur ekspektasiku rendah. Kupikir akan keras atau teksturnya kasar . Tapi begi

  • From Your Eyes Only   31 Ketika hati mulai berdebar tanpa sebab, mungkin itulah cara cinta mengetuk pintu tanpa suara.

    Laras POVJam dua tepat. Suara pintu pagar berderit pelan. Entah kenapa, timbul rasa hangat di hatiku. Dari balik tirai jendela, kulihat sosok tinggi itu, Liyo. Dia yang datang.Kemarin siang, setelah bangun dari istirahat usai Liyo pulang dari wawancara kerja, sempat muncul keraguan di hatiku. Aku tak yakin dia benar-benar akan datang dan bekerja untukku, soalnya aku tidak bisa menjanjikannya gaji tetap, hanya sistem bagi hasil. Jika donatnya laku semua, dia bisa mendapat penghasilan yang lumayan. Tapi kalau tidak? Ya… paling-paling cuma bisa membawa pulang donat.Lagipula, jam kerjaku jauh dari normal. Aku mulai bekerja jam dua dini hari. Siapa yang rela bangun sepagi itu hanya untuk mengadon tepung dan ragi? Tapi begitulah ritme hidupku. Donat-donat itu harus selesai sebelum matahari terbit, agar bisa dikirim ke warung dan dibeli para ibu untuk bekal anak sekolah, atau oleh para pekerja yang butuh pengganjal perut di pagi hari. Satu donat seharga dua ribu rupiah itu untuk sebagian

  • From Your Eyes Only   30  : Perubahan yang lahir dari tujuan, tak hanya tampak di luar, ia tumbuh, menyatu dalam hati.

    Julio POVAku membaringkan tubuh di atas dipan knock down baru, Aku dan Ario membeli dipan yang bongkar pasang ini di Mall Ambasador. Di sudut kamar kontrakan yang sempit ini, AC portable putih berdiri gagah, mencolok di antara dinding kusam dan lantai yang retak-retak. Satu-satunya barang mewah di kamar ini, jadi kelihatan kontras sekali. Tapi aku tidak mungkin tidur hanya dengan kipas angin. Jadi meski harus mematikan semua lampu agar daya listrik cukup untuk menyalakan AC ini, aku tetap membelinya. Sekarang, aku berbaring dalam gelap gulita, hanya ditemani cahaya kecil dari lampu indikator suhu yang ada di bagian atas ACBesok sesuai rencana, kloset jongkok ini juga akan diganti.karena aku sungguh tidak bisa membayangkan harus beol dengan jongkok.Tadi sore aku sempat pulang ke apartemenku sebentar, ngubek-ngubek lemari, nyari baju dan celana yang nggak kelihatan kaya. Dan taukah kamu, itu susahnya minta ampun, bagaikan cari jarum di tumpukan jeramiSemua bajuku itu logonya seg

  • From Your Eyes Only   29 : Tak ada luka yang benar-benar bisa hilang, tapi waktu tahu cara menenangkannya, hingga tak lagi terasa perih.

    JULIO POVDari rumah Laras, aku dan Ario berjalan menuju kontrakannya. Jaraknya tak terlalu jauh, hanya melewati tiga gang kecil di bagian atas kampung. disebut bagian atas karena jalannya menanjak, mirip saat kita incline di treadmill. Sepanjang jalan, Ario sibuk menginterogasiku seperti polisi yang baru menangkap penjahat.“Bapak… serius mau kerja sama Bu Laras?”“ Bapak lagi.. Bapak lagi. …. Sudah kubilang, jangan panggil aku Bapak. Nanti kamu keceplosan depan Laras, penyamaranku akan ketahuan. Uda kubilang panggil aku Liyo. L-I-Y-O. ” jawabku sambil mendelik.“ Iya.. Iya.. Pak.. eh Liyo.. Jadi kenapa kamu mau kerja sama Laras itu ?”Aku menatap jalan di depan. “Karena… Pasti ada maksud dari Bayu kenapa setiap aku membuka mata, selalu saja ada bayang wajah Laras di pikiranku.. Dan setiap jam dua pagi, selalu jam dua, aku selalu terbangun. Dan ternyata… itu waktu Laras mulai bikin kue. Jadi itu mungkin tanda-tanda dari Bayu agar aku membantu kakaknya. Jadi aku mau bekerja den

  • From Your Eyes Only   28 : Menangislah, kadang air mata adalah langkah pertama menuju kekuatan

    Laras POVAku berdiri, memberi isyarat bahwa wawancara kerja ini telah selesai. Bukan karena ingin mengusir mereka, tapi tubuhku sudah kelelahan. Semalam aku baru tertidur lewat tengah malam, dan pagi tadi hanya sempat memejamkan mata dua jam, bangun jam dua dini hari seperti biasanya, lalu sibuk mengadon kue dan mengantar kue ke warung-warung. Sejak Bayu pergi, tidurku tak pernah benar-benar nyenyak lagi.Aku menjulurkan tangan pada Liyo, lelaki asing yang baru ku kenal tapi entah kenapa terasa tidak asing.“Panggil aja aku Laras, jangan panggil ‘Bu’. Sampai jumpa besok, semoga kita bisa bekerjasama dengan baik.”Aku tersenyum, tulus padanya. Aneh. Aku bukan tipe orang yang gampang percaya, apalagi pada orang baru. Riris bahkan pernah kesal karena aku terlalu sulit membuka diri. Temanku cuma dua orang, Riris dan Bayu. Tapi, entah kenapa, dengan Liyo… aku begitu mudah percaya padanya dan langsung menyuruhnya datang bekerja besok jam dua.“Sampai jumpa besok, Bu… eh, Laras,” jawa

  • From Your Eyes Only   27 : Saat dua hati yang terhubung saling bersentuhan, di sanalah Tuhan bekerja dengan keajaiban-Nya

    Juio POVSuara Ario yang berteriak memanggil namaku, membuatku menghambur keluar, aku harus menghentikan teriakannya, bisa gawat kalau wanita ini, mendengar dia memangilku Bapak“ Ario.. Ario.. Aku di sini”Dia menatapku heran “ Rumah siapa Pak??’“Ssst! Jangan panggil aku ‘Pak’. Liyo aja. Nanti aku jelasin. Sekarang diem dan ikutin apa kataku,” jawabku pelan sambil merangkul bahunya. Sepanjang jalan masuk, aku bisik-bisik sambil menunduk, gaya ala agen rahasia, seperti M yang sedang kasih briefing ke James Bond...“ Pokoknya, sekarang aku temanmu,bukan bossmu, aku baru datang dari Lampung”“ Kampungku?” Tanyanya“ Diam.. jangan bertanya apapun?”“ Ceritanya aku numpang tinggal di kontrakanmu. Rumah ini rumah Bayu, orang yang mendonorkan matanya untukku. Cerita lengkapnya ,nanti aja. Sekarang kamu ikutin skenarioku” Aku menyelesaikan breifingku.Kami sampai di ambang pintu. Wanita itu duduk di sofa memandang kami , tampak curiga. Aku menarik napas dan melangkah maju.“ Maaf Bu

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status