Share

Bab 2. Tantangan

“Hey bro, jangan menyusahkan bartender cantik kita ini.. sudahlah ubah permintaanmu itu.. jangan membuatnya repot oke?” ucap Ellan sembari menepuk pundak kanan kakak kembarnya itu kemudian tersenyum manis ke arah Chloe.

“Maaf menyusahkanmu, Miss.. Chloe..?” ucap Ellan sembari menyipitkan matanya untuk membaca badge nama yang tertera di saku kemeja Chloe, sedangkan Chloe menatap Ellan sekilas sembari tersenyum simpul.

‘Ah.. pria ini lebih manis dibandingkan bos mafia itu.. wajahnya juga sangat mirip, apa mereka kembar? Aku lebih menyukai pria manis ini dibandingkan bos mafia itu!’ gumam Chloe dalam hatinya, ia pun seraya menjawab perkataan Ellan.

“Tak apa tuan, ini sudah menjadi pekerjaan saya..” sahut Chloe sembari tersenyum manis, sedangkan Ellard semakin tak suka melihatnya.

‘Cih! Saat denganku ia bahkan tak tersenyum sama sekali! Jadi dia suka dengan tipe rubah seperti Ellan? Apa bagusnya pria berparas cantik sepertinya? Aku bahkan kesal melihat senyumannya yang memuakkan!’ gerutu Ellard dalam hati, ia dengan sungguh-sungguh mengkritik penampilan Ellan, padahal wajah Ellan adalah cerminan wajahnya sendiri.

“Bro, kau tak jadi memesan?” tanya Ellan saat melihat Ellard hanya diam saja. Beberapa kali Ellan melambaikan tangannya di depan wajah Ellard, namun Ellard hanya menatap kosong barisan alkohol dihadapannya.

“Brendi and Maraschino, dengan garis pahit angostura terbanyak.” Sahut Ellard setelah beberapa saat duduk terdiam. Chloe pun mengangguk dan segera membuatkan minuman yang diinginkan oleh Ellard, namun sebelum minuman itu siap, Ellard malah pergi entah kemana.

“Kau tunggulah disini, aku akan ke atas menemui pria tua itu.” Ujar Ellard sesaat sebelum meninggalkan Ellan di bangku bar sendirian.

‘Apa dia memang suka pahit? Bagaimana kalau aku memberinya tiga garis pahit? Kurasa dia tak akan sanggup menahannya?’ Chloe bergumam sembari mengguncang pelan segelas minuman yang baru saja selesai ia racik.

“Nona, apa namamu benar-benar Chloe? Nama yang sangat cantik, perkenalkan.. aku Ellan William, dan yang tadi adalah kakakku Ellard William.” Ellan memperkenalkan dirinya kepada Chloe, sedangkan Chloe malah membelalakkan matanya terkejut.

“Young master William?! Berarti.. pria tadi itu adalah sang ahli waris William Group!?” ucap Chloe terkejut, tak disangka olehnya bahwa orang yang mencari gara-gara dengannya adalah tuan muda kaya raya di Britania Raya, tempatnya tumbuh besar.

“Hmm, benar.. tepatnya seperti itu.. apa kau mengusik kakakku sebelumnya? Aku rasa kakakku menaruh perhatian lebih padamu.. kuharap kau tak mengusiknya lagi.. aku tak bisa berbuat banyak jika kakakku menginginkan nyawamu, nona.” Sahut Ellan sembari melirik ke sekeliling, mencari tahu apakah Ellard ada disekitarnya atau tidak.

‘Benar apa yang dikatakan tuan muda ini, tapi bagaimana ya? Aku tak bisa menyembunyikan rasa kesalku pada kakaknya yang menyebalkan itu..’ gumam Chloe dalam hati.

'Tak!' Chloe meletakkan segelas anggur berwarna merah keunguan tepat di sisi Ellan, membuat Ellan penasaran bagaimana rasa minuman yang dipesan kakak kembarnya itu.

Perlahan dia mengguncang gelas tersebut, menikmati aroma anggur yang terasa pekat dan sedikit menyengat, sedetik kemudian ia mencicipi segelas anggur tersebut.

“Pftt!!" Dahi Ellan mengrenyit, sedang ia menggigit bibirnya menahan rasa menyengat yang menjalar di lidah dan tenggorokannya.

'Seleranya masih saja sepahit ini!' gerutu Ellan dalam hati seusai mencicipi Brendi with Maraschino, minuman yang dipesan oleh Ellard.

>>>.<<<

Beberapa saat kemudian seorang pria tua dengan tubuh tegap dan penuh wibawa berjalan mendekat ke arah Chloe.

“Chloe, tolong antarkan sebotol Tequila ke ruangan 1001, ingat.. utamakan kesopanan!” ucap pria pemilik bar kepada Chloe yang tengah asik membuatkan minum untuk para pengunjung bar lainnya sembari mengobrol bersama Ellan.

Chloe pun meletakkan botol root beer yang ada di genggamannya, "Siap bos!" sahutnya sigap.

"Klein, tolong selesaikan sisa pesanan yang sudah kutulis, aku akan menyiapkan pesanan yang diminta si bos." Chloe berbisik kepada pria muda bernama Klein yang tak lain adalah rekan kerjanya.

"Siap tuan putri!" sahut Klein dengan senyum manisnya, tak lupa juga ia mengelus puncak kepala Chloe seperti biasanya.

Chloe hanya tersipu menerima sedikit perlakuan manis dari Klein, dan kemudian menyiapkan Tequila yang hendak ia bawa ke sebuah ruangan Nomor 1001 milik pelanggan VIP.

“Tok tok tok” Chloe mengetuk pintu ruangan 1001, kemudian nampaklah seorang pria tampan yang tengah bertelanjang dada dan hanya mengenakan handuk untuk menutupi tubuh bagian bawahnya.

“Masuklah, dan temani aku minum.” Titah pria tampan yang tak lain adalah Ellard.

Dengan segan dan berusaha tetap sopan Chloe pun menjawab “Maaf tuan, saya hanya bertugas untuk mengantarkan minuman ini ke ruangan tuan. Saya masih harus bekerja, kalau begitu saya pamit dulu.”

“Oh.. bukankah bos mu sudah bilang bahwa kau harus bersikap manis? Aku hanya ingin kau menemaniku minum.. apa susahnya?” tegur Ellard yang terdengar seperti sebuah ancaman bagi Chloe.

‘Huh! Dia pikir dia bisa mengendalikan semua orang atas kemauannya sendiri? Benar-benar kekanak-kanakan! Lihat saja apa yang akan aku lakukan untuk menyadarkan bocah sok kaya ini.’ Benak Chloe dalam hati sebelum ia mengiyakan permintaan Ellard.

“Baiklah, saya akan menemani anda minum-minum, tapi apakah 1 botol saja cukup? Bukankah lebih baik anda memesan alkohol lebih banyak jika ingin sedikit mabuk?” ujar Chloe menantang.

‘Hmm.. gadis ini memancingku! Kita lihat saja siapa yang akan mabuk lebih dulu diantara kita!’ sahut Ellard dalam benaknya.

“Baiklah, masuklah dulu dan kau bebas memesan minuman yang kau suka sebanyak apapun, biarkan pelayan lain yang mengantarkannya!” sahut Ellard sembari mempersilahkan Chloe masuk dan kemudian menutup pintu ruangannya.

Beberapa menit kemudian seorang pelayan datang untuk mengantarkan 3 botol Rum dengan kadar alkohol 70% ke ruangan Ellard, dan mereka berdua pun memulai acara minum-minum mereka. Berbeda dengan penampilannya yang terlihat seperti gadis kecil, Chloe ternyata dapat mengimbangi Ellard dalam hal ‘minum’.

‘Hebat juga bocah ini! Aku terlalu meremehkannya sebelumnya.. tapi mari kita lihat, siapa yang akan tumbang lebih dulu!’ tantang Ellard dalam hati.

>>>.<<<

Beberapa jam kemudian Chloe sudah tak sanggup lagi menahan dirinya, ia telah mabuk berat. Ellard pun memanfaatkan keadaan Chloe yang seperti ini untuk membalaskan dendamnya karena Chloe yang tak menghormatinya sama sekali.

“Mmhh apa.. yang.. kau lakukan..” Chloe yang telah tumbang lebih dulu kini telah terbaring di ranjang, sedangkan Ellard menatapnya intens dan menikmati setiap lekuk tubuh langsing Chloe yang mempesona, tipikal gadis polos yang belum terjamah tangan kotor pria.

Dengan secepat kilat Ellard menanggalkan seluruh pakaian Chloe dan juga dirinya, bersiap untuk memuaskan hasratnya malam ini. Dilihatnya tiap inch lekuk tubuh Chloe, hingga sampailah dia diantara kedua kaki Chloe. Ia melihat jelas milik Chloe, dan seketika itu pula aktifitasnya terhenti.

“Sial! Gadis ini benar-benar masih virgin!? Bagaimana bisa dia menjaganya selama ini!?” gumam Ellard sembari menutupi tubuh Chloe dengan selembar selimut tebal.

“Sudah terlanjur begini, lebih baik kulanjutkan saja hahaha!” Ellard tersenyum jahat dan masuk ke dalam selimut sembari memainkan tubuh Chloe yang sudah tak sadarkan diri.

Pagi pun tiba, Chloe terbangun sembari memegangi kepalanya yang terasa sangat berat akibat aktifitasnya semalam. Dengan wajah kaget luar biasa Chloe memekik “APA YANG KAU LAKUKAN PADAKU? DASAR GANGSTER!!”

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status