Share

Bab 42

Rasa sakit menjalar pada sekujur tubuhnya. Kepalanya terasa berat dan berdenyut. Vania mengerjap, menyesuaikan dengan pijar lampu yang merambat.

“Aduh!” Vania melenguh. Rasa ngilu pada pundak sebelah kanan dan kepala membuatnya tak bisa menyembunyikan rasa sakit.

Namun tiba-tiba dia mengedar pandang. Sekelebat bayangan wajah bengis tiga orang yang memburunya berlarian. Vania memekik ketakutan dan menutup wajahnya.

“Pergi! Pergi! Pergi!”

Derit pintu kamar di mana dia dibaringkan terdengar terbuka. Vania masih menjerit-jerit seraya menutup wajahnya.

“Sudah sadar rupanya, Mbaknya … tenang … di sini kamu aman.” Terdengar suara seorang perempuan yang membuat Vania membuka mata dan menoleh ke arahnya.

“K--kamu siapa?!” bentak Vania masih dalam kondisi ketakutan.

Perempuan dengan kerudung lebar itu mendekat. Lalu dia menuju ke atas meja rias di mana ada satu gelas ceret di sana berdampingan dengan air bening.

“Saya Masitoh, Mbak … kemarin malam putra saya yang menyelamatkan Mbaknya.”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Kentang. Kunnyit9007
untung ya s vania selamat dripara preman
goodnovel comment avatar
Rubi man
MANTUL, LANJUT MAS BRO
goodnovel comment avatar
Bunda Melly
di tunggu eps selanjutnya thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status