Share

Part 4

Olivia menyandarkan diri di balik pohon untuk waktu yang cukup lama. Hingga beranjak sore, mobil dan orang-orang itu belum beranjak dari tempatnya. Olivia tak tahu sampai kapan mereka berada di sana. Tapi gadis itu tak bisa menunggu lebih lama lagi.

Dengan kaki yang masih terasa pegal, Olivia bergerak menuju restoran tempatnya bekerja. Dengan mengendap-endap Olivia menuju pintu belakang, jalan masuk bagi karyawan.

Namun lagi-lagi pemandangan yang sama berada di sana. Olivia kembali bersandar di bak sampah besar, merasa kalau laki-laki bernama Ronan benar-benar berusaha menemukannya.

Oliva tak jadi masuk untuk mengambil tas yang berisi dompet dan juga ponselnya. Atau mungkin benda-benda pribadinya itu telah berpindah tangan pada pria-pria yang sedang menantikan kehadirannya.

Olivia lalu kembali bergerak ke tujuan terakhirnya. Meski merasa sangat lelah, dia tetap harus mencari tahu apa yang terjadi. David akan menemukan jalan untuknya.

*

"Apa begitu sulit menemukan gadis biasa seperti dia?" Ronan memekik kesal. Keadaannya bertambah pulih, dan dia sudah berada di kediamannya.

"Sepertinya dia tahu kita mencarinya ke semua tempat. Dia jadi lebih berhati-hati. Apa tidak sebaiknya kita biarkan saja dan fokus mencari gadis yang satunya?" Kim memberi usulan. Dia tahu gadis itu bukan masalah besar, namun majikannya berusaha mati-matian mencarinya hingga mengabaikan tujuan utama mereka selama ini.

"Apa kini kau yang mengambil keputusan?" Rahang kokoh Ronan mengeras mendengar kelancangan budak yang selama ini diberinya makan.

Kim tahu diri, lalu bergegas meminta maaf dan menyesali ucapannya. Terkadang dia memang bisa bersikap lancang, karena tahu pasti bagaimana sebenarnya watak dan perilaku majikannya selama ini.

"Keluar dan temukan dia!" 

"Baik, Pak." Kim pamit. 

"Kim__." Pria berwajah oriental itu mengentikan langkahnya saat mendengar Ronan berseru. "Hidup-hidup."

Kim mengangguk. Lalu melangkah pergi. Mengerti bahwa Ronan menginginkan pertemuan selanjutnya dengan gadis itu.

Di tempat lain, Olivia sampai pada kediaman David. Kekasihnya yang belum lama dia kencani. Kawasan kos-kosan itu terlihat aman. Orang-orang itu mungkin tak tahu menahu tentang David. Ternyata tidak semua data dan orang-orang yang berhubungan dengan Olivia mereka tahu.

Pintu kamar David tampak tertutup rapat. Mau menghubunginya pun Olivia sedang tak memegang ponsel. Gadis itu berulang kali mengetuk pintu dan memanggil David berulang. Dia butuh ponsel untuk berbicara pada Silvia.

"David sudah tidak tinggal di situ." Seorang pemuda berusia dua puluhan mendekati Olivia di depan pintu.

Olivia menatapnya heran.

"Aku Heru. Aku tinggal di kamar sebelah." Pemuda itu memperkenalkan diri.

"Apa maksudmu? Dua hari yang lalu aku masih bertemu dengannya." Dahi Olivia mengernyit.

"Dia pergi siang kemarin. Katanya akan menikah. Aku melihat gadis yang bersamanya membawa tas pakaian."

Olivia menelan ludah. Menikah, katanya? Sedang gadis yang diberi tahu Heru adalah kekasih David. Hanya saja Olivia baru beberapa kali berkunjung ke sini. Dia tak ingin berada dalam saru ruangan sempit pada pria yang jelas punya hasrat padanya.

"Me_menikah?" Olivia terbata.

"Itu yang dia katakan."

"Dengan siapa?" Olivia butuh informasi lebih banyak.

"Aku tak mengenalnya. Gadis itu sering datang kemari. Rambutnya dicat berwarna cokelat, sama sepertimu." Heru menjelaskan ciri-cirinya.

Perasaan Olivia mendadak tidak enak. Pikiran buruk kini sedang menyerangnya. Dia bersusah payah membuang prasangka, lalu kembali meyakinkan dirinya bahwa dia salah.

"Apa gadis itu memiliki tahi lalat kecil di samping dagunya?" Keluar juga kata-kata itu dari mulut Olivia. Berharap Heru menjawab 'tidak'.

Pemuda itu berpikir sejenak.

"Kurasa, ya."

Tungkai kaki Olivia mendadak lemas. Hampir terjatuh jika saja Heru tak dengan sigap menangkapnya.

"Kau tidak apa-apa? Kau kenapa?" Heru tampak cemas.

Bola mata Olivia bergerak liar untuk menahan air matanya. Dia tak mau terlihat menangis di hadapan orang yang baru saja bertemu dengannya.

'Silvia. Sejak kapan?'

                                   ~~~

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status