Home / Romansa / GADIS PENEBUS HUTANG MR. A / Part 7. CINTA DAN KESETIAAN

Share

Part 7. CINTA DAN KESETIAAN

Author: Haryani
last update Last Updated: 2024-02-03 22:22:31

Apa yang ditakutkan Alfa sepertinya akan menjadi kenyataan. Meski dari luar nenek dan Isabella tampak bisa menerima kehadiran Vellza, tapi instingnya berkata lain.

“Kenapa Tuan terlihat murung? Apakah karena kedatangan nenek lampir itu?”

“Ck, kau tau sekali jalan pikiranku,” ucap Alfa spontan.

Dia bahkan sedang membenarkan posisi duduknya. “Sebenarnya ketakutan itu bukan untukku, tapi untuk wanita itu!” Ucap Alfa sambil menunjuk kamera yang mengarah tepat ke bilik tempat Vellza bekerja.

Meski saat ini Vellza terlihat biasa saja, tapi ketakutan Alfa cukup beralasan. Pasalnya dulu saat mereka merekayasa kematian Isabella, Alfa benar-benar masuk dalam perangkap nenek. Dia bahkan hampir depresi karena cinta pertamanya itu dikabarkan meninggal. Akan tetapi, semua hanyalah kebohongan karena ternyata itu hanyalah bagian dari skenario Nenek Alfa agar dapat membantu mewujudkan keinginan Isabella agar bisa menjadi model profesional. Isabella tidak sepolos penampilannya. Di luar terlihat tidak berdaya dan lemah, tetapi sesungguhnya dia penuh tipu muslihat.

Di sisi lain, ada seseorang yang terluka di sini, bahkan nenek justru mengorbankan cucu semata wayangnya yaitu Alfa Mahendra.

Devon cukup paham dengan ketakutan sahabatnya itu, karena dia pula yang berhasil membawa Alfa bangkit sampai menjadi dirinya sendiri dan sukses hingga saat ini. Maka dari itu, Devon cukup ahli membaca situasi.

“Tuan, saya akan membuat perlindungan sendiri untuk mengamankan Nona Vellza. Tuan tidak perlu khawatir.”

“Aku percayakan Vellza padamu. Jangan sampai ada yang berani melukainya, meski hanya seujung kuku.”

“Siap, Tuan.”

Hari itu pekerjaan kantor Vellza cukup padat. Sehingga dia sampai mengabaikan suaminya sendiri. Beruntung Alfa tidak ambil pusing. Selama Vellza sibuk secara otomatis dia tidak akan kepikiran tentang sang nenek.

Sementara itu di sebuah apartemen mewah, kini Isabella sedang uring-uringan karena Alfa menolak panggilan telepon darinya.

Nenek Alfa yang melihat cucu kesayangannya terluka tentu saja marah besar dan mencoba menenangkan Isabella.

“Sayang, kamu tidak usah khawatir. Apapun keinginanmu maka akan terwujud. Lagipula gadis ingusan seperti Vellza bukanlah tandinganmu.”

Isabella tampak tersenyum senang dan bergelayut manja di lengan sang nenek, “Nenek, nenek kan tahu kalau aku tidak bisa hidup tanpa Alfa, jadi rasanya sangat sesak jika melihatnya bermesraan dengan wanita lain.”

“Sudahlah, percayalah. Cepat atau lambat akan aku buat Alfa kembali bertekuk lutut padamu.”

“Terima kasih, nenek.”

Meskipun Vellza sedang sibuk, tapi pikirannya sedikit terganggu dengan pesan masuk yang baru saja diterima olehnya. Lagi dan lagi ibu tirinya kehabisan uang dan meminta uang kembali dalam jumlah yang lumayan besar.

Raut cemas jelas terlihat di kelopak matanya. Rasanya ia ingin pergi ke dasar bumi agar ibunya tidak lagi menemukan keberadaannya.

Saat Vellza sedang sibuk bermonolog, rupanya Nenek Alfa datang. Akan tetapi, Isabella tidak terlihat di sana. Raut wajahnya angkuh dan sama sekali tidak menoleh ke bilik Vellza.

“Ah, kenapa aku jadi memikirkan Isabella? Tunggu dulu, bukankah Isabella itu adalah wanita yang tempo hari fotonya aku temukan di laci kerja Alfa? Jangan-jangan mereka ….”

Vellza lantas menutup mulutnya rapat-rapat. Kini dia menyadari jika Alfa mungkin saja akan segera meninggalkan dirinya dan kembali pada Isabella. Lantas, setelah itu dia tidak akan merepotkannya kembali.

Vellza berpikir jika Isabella telah kembali, maka dia tidak perlu melanjutkan pernikahannya dengan Alfa. Baru setelah itu meminta perceraian dan bekerja keras untuk membayar hutangnya nanti pada Alfa. Merasa jika idenya cemerlang, Vellza menjadi senyum-senyum sendiri. Devon yang kebetulan melewati bilik Vellza terpaksa berhenti dan menegurnya, “Nona, apakah Anda baru menang lotre? Kenapa sedari tadi terlihat senang sekali?”

“Ha-ah, tentu saja tidak. Tuan Devon kebanyakan main Tip Top kali?”

“Enggak, cuma menebak aja. Kalau pun salah itu artinya hanya kebetulan belaka.”

Setelah memastikan Nyonya mudanya baik-baik saja, kini Devon memilih pergi. Di sisi lain, Vellza akan melanjutkan rencananya mendekatkan Alfa dan Isabella. Meski sejujurnya ia tidak sadar hal itu akan membuat Alfa semakin marah.

Isabella merasa cemas karena neneknya belum juga kembali dan memberikan kabar padanya. Rasanya tangannya terlalu gatal dan ingin segera mencari keberadaan Alfa, tetapi ia sudah berjanji tidak akan bertindak secara gegabah.

“Apakah rencana nenek akan berhasil?”

Isabella tampak menggigit bibir bawahnya.

Kedatangannya kembali pada kehidupan Alfa memang hanya untuk membalaskan sakit hatinya karena sang kekasih yang diperjuangkan justru membuangnya. Bahkan membuat Isabella kehilangan pekerjaannya. Hidupnya terlalu penuh skandal dan konflik sehingga terkadang membuat Alfa jengah. Hal itu sudah lama diselidiki olehnya, maka dari itu Alfa menolak tegas kehadiran Isabella.

Di sisi lain lebih tepatnya di ruang CEO, nenek bersama Alfa sedang berdebat sengit. Keduanya saling mempertahankan egonya, sehingga sama sekali tidak menemukan titik temu.

“Jika nenek hanya kembali untuk meminta hal itu, aku minta maaf karena tidak bisa memenuhi keinginan nenek.”

“Alfa, apa yang kamu katakan! Bisa-bisanya kamu mengabaikan permintaan mendiang kakek Isabella. Kita sudah berhutang banyak pada keluarganya, masa menikahi cucunya saja kamu tidak mampu!”

“Nek, aku sudah menikah dan aku tidak suka poligami!”

“Kata siapa kamu nenek suruh poligami? Nenek hanya meminta kamu menikah dengan Isabella sesaat setelah akta perceraian kamu dengan Vellza keluar!”

“Tidak akan pernah ada kata cerai di dalam kamus hidupku! Sekali menikah, maka itulah pasangan seumur hidupku!”

“Alfa! Jaga sikapmu! Jangan menjadi kacang yang lupa akan kulitnya!”

Alfa tampak menghela nafas. Mencoba mengatur pemikirannya agar tidak terlalu terpancing akan umpan yang diberikan oleh neneknya. Akan tetapi, tindakan neneknya sudah terlalu jauh.

‘Seharusnya aku mengirimnya ke benua antartika agar tidak bisa kembali. Sekali kembali justru membawa masalah. Dasar nenek lampir tidak berguna!’ Bisik Alfa di dalam hatinya.

Vellza yang kebetulan hendak mengantarkan dokumen ke ruangan Alfa, seketika mematung di depan pintu. Rasanya Vellza tak mampu mendapatkan cerita yang sebenarnya begitu menyiksa batin. “Kenapa Alfa bisa mencintaiku sedalam ini? Bukankah melupakan cinta pertama itu sangat sulit?”

Perasaan Vellza semakin campur aduk, bahkan ia hampir saja menyenggol vas guci yang bernilai sangat fantastis. Lalu dengan cepat Vellza segera pergi ke balkon untuk menghirup udara segar sementara waktu.

“Apakah ini yang dinamakan kebetulan?”

“Di saat aku terpuruk, Alfa justru memberikan kenyamanan.”

Vellza menatap langit-langit dari atas sana. Mencoba mencerna takdirnya. Hembusan nafas semakin terdengar tidak beraturan. Teriknya sinar matahari tak mengurangi keinginan Vellza untuk berlama-lama di sana.

Kedatangan nenek Alfa memang untuk menghancurkan hubungan yang telah apa bangun dengan Vellza. Akan tetapi, ia tidak bisa mengetahui jika Alfa benar-benar mencintai istrinya saat ini.

Vellza berdiri di balkon, menikmati udara segar sambil mencoba meredakan perasaannya yang campur aduk. Ia tak bisa tidak bertanya-tanya apakah ini semua hanya kebetulan belaka. Di saat Vellza sedang terpuruk, Alfa justru memberikan kenyamanan dan dukungan yang tak terduga. Ia menatap langit-langit, mencoba mencerna takdirnya. Nafasnya semakin tak beraturan, namun terik matahari tak mengurangi keinginannya untuk berlama-lama di sana.

Kedatangan nenek Alfa seolah datang untuk menghancurkan hubungan yang telah terjalin antara Vellza dan Alfa. Namun, Vellza tak bisa memastikan apakah Alfa benar-benar mencintai istrinya saat ini. Ketidakpastian itu memberatkan hati Vellza, membuatnya terombang-ambing antara bertahan atau melepaskan.

Saat angin lembut menyapu wajahnya, Vellza membuat keputusan. Ia akan menghadapi Alfa dan mencari kebenaran, meski mungkin itu akan menyakitkan. Percakapan yang akan datang akan menentukan arah hubungan mereka dan kebahagiaan Vellza sendiri.

Dengan pandangan yang penuh tekad, Vellza melangkah kembali ke dalam ruangan, siap menghadapi apa pun yang menantinya. Tanpa ia sadari, seseorang telah memperhatikan sejak lama. Namun, Vellza sama sekali tidak terusik. Mungkin saja Vellza hanya fokus pada kelanjutan pernikahannya tanpa tahu jika sebenarnya keberadaannya saat ini mungkin saja terancam.

“Kurang ajar! Berani sekali dia mengacaukan hubungan yang sudah lama tertulis jelas! Seharusnya dia sadar diri dan tidak membuat onar!”

Pria itu menoleh pada pengawal di belakangnya, “Bereskan masalah ini secapatnya!”

“Baik, Tuan. Dengan senang hati!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • GADIS PENEBUS HUTANG MR. A   Part 72. SALAH

    Namun, apa yang diharapkan Vellza tak seindah bayangan. Nyatanya Kenzo berhasil membuat pandangan Alfa terhadapnya berubah. Alfa bahkan percaya dengan semua perkataan dari Kenzo ketimbang istrinya sendiri. "Aku tak pernah menyangka jika kamu berubah, Sayang. Setelah apa yang aku perbuat selama ini nyatanya kamu hanyalah sebuah barang transaksi!" ucap Alfa ketus lalu meninggalkan Vellza sendiri.Setelah apa yang mereka perbuat semalam, manisnya cinta tak berarti apapun. Semua musnah ketika Kenzo mengirimkan beberapa video ke ponsel Alfa. Vellza tak tau apa yang terekam di sana. Hanya kilatan amarah terpancar jelas di wajah Alfa.Di kediaman Kenzo, tawa penuh keceriaan terdengar memenuhi ruangan yang bernuansa gold. Suara tawa itu seolah menyatu dengan gemerincing perhiasan dan mengisi ruangan dengan kehangatan. Kenzo, tuan rumah yang kaya raya, terlihat bahagia di tengah kerumunan tamu yang bergembira. Sementara itu, Devon, pelayan setia Kenzo, m

  • GADIS PENEBUS HUTANG MR. A   Part 71. MANISNYA CINTA

    Vellza tak menyangka jika Tuhan masih memberikan kesempatan kedua padanya. Alfa yang ia kira sudah meninggal kini tertidur pulas di samping tubuhnya. Tanpa pakaian dan hanya berlapiskan selimut tebal yang menutup tubuh polos mereka."Tuhan, aku mohon jangan kau ambil kebahagiaan ini lagi. Aku sangat mencintai Alfa," ucap Vellza lirih sambil menyentuh selimut miliknya.Vellza sangat takut jika harus berpisah kembali dengan Alfa. Pasalnya banyak orang yang ingin melengserkan posisinya sebagai pemegang saham terbesar di perusahaan Alfa. Sebelumnya Alfa memang telah membuat Vellza mempunyai kedudukan tinggi yang sama dengannya karena meminimalisir kejadian tak terduga. Buktinya, Alfa sempat kecelakaan dan dikabarkan meninggal. Hal itu tentu dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk merebut perusahaan Alfa.Maka dari itu, dari saran dan bantuan Devon semua aset miliknya masih aman. Apalagi pewaris semua kekayaan Alfa sudah beralih atas nama Noah. Putra satu-satunya bersama Vellza

  • GADIS PENEBUS HUTANG MR. A   Part 70. MERAJUT ASA

    Niat hati ingin merajut asa dengan Vellza karena kebaikan hatinya. Sayang, semua rencananya gagal karena suami Vellza ternyata masih hidup. Tentu hal itu membuat Keanu marah besar. Jelas ia cemburu, semua asa yang ingin ia rajut harus pupus ketika Vellza kembali bersama Alfa."Kurang ajar! Kenapa dia justru masih hidup? Bukankah semua sudah jelas jika waktu itu dia meninggal!"Tampak jika Keanu marah besar. Tangannya mengepal, urat-urat di tangan terlihat menonjol. Bahkan hembusan nafasnya terdengar naik turun. Jika saja ada barang di hadapannya, sudah dipastikan akan hancur saat itu juga.Mendengar keributan dari kamar kakaknya, Melly bergegas naik. Gaya centil ciri khas pembawaan Melly tak pernah bisa membuat sang kakak marah dalam waktu lama. Maka dari itu, Melly berniat untuk langsung memberikan surprise padanya. Setidaknya sang kakak tidak lagi marah-marah.Tanpa mengetuk pintu, Melly langsung menerobos masuk. Melihat kakaknya berdiri mematun

  • GADIS PENEBUS HUTANG MR. A   Part 69. FLASH BACK

    "Kalau cinta tuh bilang aja, napa pake gengsi segala, sih!"ujar Vellza sambil tertawa, merespons komentar konyol Alfa.Alfa juga ikut tertawa, menatap Vellza dengan penuh cinta. Mereka berdua memang memiliki awal yang tidak biasa dalam percintaan mereka, bermula dari sebuah transaksi hutang piutang. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka berdua saling mengenal dan menemukan kecocokan satu sama lain."Lagian aku tuh sadar diri, aku bukan tipe kamu."Sepasang suami istri itu saling tertawa satu sama lain. Awal percintaan mereka bukanlah sebuah kisah manis, tapi berawal dari sebuah transaksi hutang piutang. Bahkan Alfa mempunyai sebuah trauma yang mendalam pada seorang wanita. Awalnya, Alfa memiliki trauma yang mendalam terhadap seorang wanita, namun kehadiran Vellza dalam hidupnya membawa perubahan yang besar. Meskipun Vellza juga memiliki luka emosional dari masa lalunya, Alfa berusaha menyembuhkan luka itu dengan cinta dan pengertian.

  • GADIS PENEBUS HUTANG MR. A   Part 68. SALAH PAHAM

    "Keanu ..." panggil Vellza terkejut. Bagaimana tidak terkejut apalagi saat ini Alfa ada di sana juga."Iya, sayang. Aku datang kemari untuk memastikan apakah kamu benar-benar masih mencintai mantan suamimu atau aku?" tanya Keanu dengan nada ketus.Vellza merasa terjepit dalam situasi yang rumit. Dia merasakan kebingungan dan kekhawatiran di dalam hatinya. Semua ini adalah salah paham yang terjadi, dan sekarang semakin memanas dan berpotensi menyulut konflik yang lebih besar.Sebenarnya Vellza bebas memilih, tapi semuanya terlambat. Salah paham yang terjadi kali ini pasti akan lebih berkelanjutan dan semakin runyam.Alfa yang semula hendak memeluk istrinya justru kembali melepaskan niatnya dan ikut berbalik menghadap Keanu. Senyum yang ŵ terukir, kini sirna sudah. Berganti dengan sorot mata tajam yang siap mengoyak siapapun yang berniat merebut Velkza sari"Hei, Tuan Keanu yang terhormat. Apa kabar?""Ck, kamu kira kita pernah ber

  • GADIS PENEBUS HUTANG MR. A   Part 67. KEJUTAN

    Melihat kepergian Noah dengan wajah sedih, tentu membuat Devon mendapatkan PR besar. Bagaimana pun Devon mempunyai kewajiban baru kali ini. Ia tidak akan membiarkan Noah bersedih.Alfa akhirnya sadar dan berterima kasih pada Devon karena telah merawatnya sampai sembuh. Alfa juga bahagia karena Noah masih mengenalinya.“Sayang, kemarilah!”“Papa ….”Noah dengan senang hati memeluk papanya. Ia merasa bahagia karena papanya kembali. Itu artinya ia tidak akan khawatir kalau kehilangan sosok ibunya. Apalagi saat ini ibunya sedang bersama Keanu. Lelaki asing yang tidak disukainya."Kamu masih ingat papa, sayang?""Tentu, Pa. Kenapa Noah harus lupa?"Alfa akhirnya sadar dan berterima kasih pada Devon karena telah merawatnya sampai sembuh. Alfa juga bahagia karena Noah masih mengenalinya.“Sayang, kemarilah!”“Papa ….”Noah dengan senang hati memeluk papanya. Ia merasa bahagia karena papanya kembali. Itu artinya ia tidak akan khawatir kalau kehilangan sosok ibunya. Apalagi saat ini ibunya seda

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status