Share

BAB 16

Jam sudah menunjuk angka 5 petang. Warna mendung dominan menghias di cakrawala. Sepertinya akan hujan deras. Angin berembus kencang di luar sana, buktinya pohon di depan kantor bergoyang kuat.

Aku mengamati dari dalam ruangan, lewat jendela. Tanganku berhenti merapikan berkas penting di atas meja saat panggilan dari Arumi terdengar.

"Kenapa, Rum?" tanyaku padanya yang berjalan mendekat dengan berlari kecil ke meja kerjaku. Dia baru selesai beres-beres dan sepertinya akan langsung pulang. 

"Gue buru-buru, Nad! Duluan ya, dah! Semuanya gue duluan ya," ujarnya pada kami. Rafi dan Daniel kulihat mengangguk tanpa menoleh. Mungkin masih sibuk dengan pekerjaan.

Gadis itu mempercepat larinya. Memutar hendel pintu lalu membukanya. Punggung itu sudah jauh, kulihat pintu ruangan dibiarkan tetap terbuka. 

Daniel melesat seperti angin. Dia dadah-dadah padaku entah untuk apa. 

Aku mencibir dalam hati. Pasti mencari kesempatan untuk me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status